Management Trends zkumparan

Strategi Grup Jiwa Tumbuh Pesat

Billy Kurniawan salah satu pendiri Jiwa Group

Tren bisnis kopi yang tumbuh pesat di Indonesia, membuat industri kedai kopi mengarah ke red ocean. Dibutuhkan strategi mumpuni para pemain di bisnis ini bisa sustain dalam jangka panjang. Grup Jiwa terus membangun strategi bisnis demi bisa memenangkan persaingan ke depan.

Jiwa didirikan oleh Billy Kurniawan, dari sebuah kedai kopi kecil satu tahun lau di ITC Kuningan. Pria berusia 31 tahun ini membangun bisnis kedai kopi Janji Jiwa bersama dua partnernya dengan berjualan dari 300-450 gelas per bulan (10-15 gelas per hari) dan kini bisa menjual 5 juta gelas per bulan dengan 700 gerai.

Dikembangkan 90% gerainya melalui konsep waralaba, Billy terus menjaga konsistensi kualitas, manajemen yang kuat dan SDM yang trampil agar seluruh gerainya bisa menyediakan konsistensi kualitas produk yang baik pada para pelanggannya. “Sekitar 10% gerai milik kami sendiri, ini merupakan market sample agar kami juga menghargai pewaralaba gerai-gerai Jiwa Group. Saat ini kami memiliki 60 gerai sendiri, targetnya tahun depan akan meningkat menjadi 70 gerai,” terang Billy saat konferensi pers di Pullman Hotel Jakarta (23/12/2019).

Untuk diketahui, selain kedai kopi Janji Jiwa dengan konsep lebih ke coffee to go, Jiwa Group juga mengelola Janji Jiwa X yang konsepnya kafe yang lebih sophisticated dengan sofa dan suasana yang nyaman serta Jiwa Toast yang menawarkan roti bakar yang khas. Jiwa Toast saat ini ada 30 gerai dan Janji Jiwa X ada 8 gerai.

“Kami memang baru setahun tapi kepercayaan konsumen yang besar serta para business partner di waralaba membuat kami bertumbuh pesat, walau tanpa pendanaan dari venture capital atau lainnya,” ungkapnya.

Saat ini sudah ada 540 gerai di 50 kota di seluruh Indonesia, namun dipastikan dengan sudah adanya kepastian pewaralaba yang bekerja sama dengan Jiwa Group hingga akhir 2019 akan mencapai 700 gerai. Tidak heran Jiwa Group mendapat Rekor MURI sebagai grup yang berhasil paling cepat mengembangkan gerai kopi dalam setahun.

“Di tengah persaingan yang makin ketat, yang terus kami jaga adalah kualitas produk dan layanan. Konsisten di setiap cabang, kami pun terus membangun cerita tentang keunggulan kopi kita. Bisa kami pastikan, setiap cup kopi yang kami sajikan ke pelangan Janji Jiwa adalah hasil dari roasted biji kopi sendiri. Kami memberdayakan petani kopi di Sumatera yang semula tidak ada yang menampung hasil panen biji kopi mereka,” jelasnya.

Ditambahkan Billy, dari setiap gelas kopi yang disuguhkan memiliki 3 filosofi: A cup from farmers, A cup to partners dan A cup for the people. A cup from farmers artinya setiap gelas kopi merupakan hasil dari upaya petani kopi dari satu desa di Sumatera, dari hanya memasok sedikit biji kopi hingga sekarang sampai 32 ton biji kopi per bulan yang yang digunakan untuk memasok seluruh gerai Jiwa Group.

Mengingat sebagian besar gerainya dikembangkan secara waralaba, A cup to partners, tentu menjadi filosofi bahwa Jiwa Group membuka peluang bagi bisnis bagi lebih banyak orang dan terus mengembangkan diri agar bisa memberikan keuntungan bagi para partner. Diungkap Billy setiap gerai waralaba Janji Jiwa ditawarkan dengan paket Rp 85 juta termasuk renovasi gerai namun belum termasuk sewa tempat. “SDM kami training, semua pasokan bahan dan peralatan dari kami,” ujarnya. Mesti tiap gerai kinerjanya berbeda, sekitar 75% pewaralaba Janji Jiwa bisa mencapai BEP (break event point) dalam 6 bulan. “Seluruh gerai kopi di bawah Jiwa Group yang berjumlah ratusan gerai setidaknya bisa menjual 5 juta kopi per bulan,” tandasnya.

“Kami tentu saja akan terus mengembangkan diri, pada Q1/2020 targetnya akan go internasional, hanya saja saya belum bisa bilang ke negara mana, namun tepatnya di Asia Tenggara. Kami bukan sekadar hadir di luar negeri, tapi kami ingin menjadi signature kedai kopi Indonesia yang go global,” kata pria yang sudah 8 tahun menekuni industri F&B.

Selain itu, ia menargetkan Janji Jiwa akan mencapai 1.000 gerai pada semester pertaman 2020 sedangkan Jiwa Toast akan menjadi 170 gerai.

Billy meyakini bisnis kedai kopi bukanlah tren sesaat, sebab minum kopi kini sudah menjadi gaya hidup, berbeda dengan minuman-minuman kekinian lain. “Es kopi susu jd kategori atau segmen baru, masih banyak peluang untuk berkembang. Kopi tidak sama dengan minuman lain, ini akan terus menjadi tren, kuncinya product quality, extra advantage menjadi keunggulan. Untuk itu Jiwa Group hadirkan Janji Jiwa X dengan interior bagus, nyaman, bukan grab and go saja,” terangnya. Untuk sustain di tengah persaingan, Jiwa didukung oleh 200 orang dalam tim pengembangan di kantor pusat.

Berbagai strategi telah dilakukan oleh Jiwa untuk memenangkan pangsa pasar kopi lokal di Indonesia dan merebut hati konsumen seperti berbagai kampanye digital melalui instagram, melibatkan KOL (key opinion leader) dan influencer untuk kampanye.

Serta berkolaboarasi dengan berbagai brand besar telah dilakukan seperti kosmetik Benefit saat memperingati Hari Kartini, Sasa Santan yang berhasil mengkolaborasikan menu coco latte (kopi, gula aren, dan santan), kolaborasi dengan Muhammad Aga, barista yang menjadi wakil Indonesia dalam kompetisi World Barista Championship 2018, Official Coffee Partner film Gundala, market place sneakers Kick Avenue dan lainnya.

“Sudah menjadi komitmen kami untuk terus memberikan yang terbaik bagi para pecinta kopi di seluruh Indonesia melalui segelas kopi lokal terbaik kebanggaan kami, Janji Jiwa. Kami ingin kopi Janji Jiwa ada di setiap sudut kota di Indonesia sehingga masyarakat Indonesia bisa mendapatkan dengan mudah dan bisa menikmati cita rasa klasik #kopidarihati Janji Jiwa,” kata Billy.

Pihaknya terus menjaga agar brand-brand di bawah Jiwa bisa menghadirkan produk dan kopi sendiri yang enak dan dengan cita rasa klasiknya untuk para pecinta kopi di Indonesia. Dengan tagline #kopidarihati, sang owner yang juga sangat passionate dalam dunia kopi, setiap satu gelas kopi yang dibuat berasal dari hati ini tidak semata untuk menjual sebuah produk tetapi sang owner juga menumpahkan passion, skill dan semuanya yang dia punya ke dalam satu gelas kopi. Karena dipercaya bahwa sesuatu yang dimulai dari hati akan kembali ke hati.

Andre Purwandono, S.S selaku Senior Manajer MURI menjelaskan, p-enghargaan ini diberikan kepada Janji Jiwa yang telah berhasil memecahkan rekor MURI sebagai kopi lokal dengan “Pertumbuhan Kedai Kopi Tercepat Dalam Satu Tahun”.

Prestasi ini diraih karena Janji Jiwa telah berhasil membuka dan memperluas kedai kopinya hingga 700 outlet dalam setahun yang sudah tersebar di 50 kota besar di Indonesia. Termasuk juga outlet Janji Jiwa X yang ada di Jakarta, Tangerang dan Bali dimana outlet ini dihadirkan agar para konsumen bisa berkumpul dan berlama – lama menikmati segelas kopi Janji Jiwa dan Jiwa Toast.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved