Marketing Technology Trends

Strategi HooqTayangkan Film Bioskop Terbaru

Strategi HooqTayangkan Film Bioskop Terbaru

Peluncuran layanan HOOQ terbaru (Foto: Yosa/SWA)

Hooq, penyedia layanan Video-on-Demand (VOD) di Asia Tenggara, terus mengembangkan model bisnisnya di Indonesia.Perusahaan ini mengumumkan layanan baru Transactional VOD (TVOD) yang menghadirkan film-film bioskop terbaru ke layanan pelanggan. Layanan ini memungkinkan pelanggan untuk menyaksikan film-film blockbuster dalam waktu tiga bulan setelah tayang di bioskop.

Peter Bithos, CEO Hooq, mengungkapkan bahwa layanan ini diperkuat melalui kerja sama baru dengan Paramount Pictures, BBC Worldwide, dan Endamol Shine. Sebelumnya, Hooq juga bekerja sama dengan mitra lokal salah satunya Telkomsel, untuk memperluas jangkauan dan memperkuat basis pelanggannya.

“Bekerja sama dengan mitra baru seperti Paramount Pictures, BBC, dan Endamol Shine menunjukkan bahwa kami memiliki strategi khusus untuk memberikan hiburan berkualitas ke pelanggan di kawasan Asia dengan menghadirkan drama Asia serta film blockbuster dan serial populer Hollywood, ” ujar Peter.

Berbagai film baru dari studio film ternama seperti Sony Pictures, Warner Bros, Disney, Dreamworks, dan Pixar dengan film baru seperti Underworld: Blood Wars, Rouge One: A Star Wars Story, dan masih banyak yang lainnya kini sudah bisa diakses oleh pelanggan HOOQ. Film-Film tersebut dapat disewa dengan biaya Rp 29.000 per film.

Hooq merancang layanan ini dengan memberi beberapa bonus bagi pelanggannya. Pelanggan akan mendapatkan akses untuk menonton satu film TVOD apapun setiap bulannya sebagai bagian paket langganan mereka. Sementara, untuk film lainnya berbayar.

Guntur Siboro,Country Director Hoooq, mengaanggap keberhasilan saat ini sebagai hasil dari strategi menggabungkan konten Asia dan Hollywood. Selain itu kepercayaan diri HOOQ dalam mengembangkan bisnis karena sebagai layanan pertama yang dapat mengunduh film Hollywood, memiliki biaya berlangganan mingguan, dan model premium bebas iklan.

“Keberhasilan ini dapat diraih melalui strategi Hooq yang menggabungkan konten Asia dan Hollywood dengan jaringan mitra distribusi yang kuat dari perusahaan penyedia broadband ternama di Asia termasuk AIS, Airtel, Globe Telecom, Telkom, Telkomsel, dan lain-lain,” ujar Guntur.

Guntur melanjutkan, Hooq ingin terus terdepan sebagai penyedia TVOD maka dari itu HOOQ berani untuk membeli right terhadap film-film yang tayang di bioskop tersebut. “Dalam dunia ini, untuk menyajikan suatu karya film ktia mengenal dengan istilah Window. Window yang utama adalah melalui layar lebar. Kemudian lanjut ke televisi, biasanya layanan SVOD ada di antrian terakhir, sekitar 12 bulan sesudahnya baru ditayangkan kan filmnya. Kita berusaha supaya film bisa kita dapatkan terlebih dahulu, maka kami membeli right khusus agar lebih dini mendapatkan filmnya,” jelas Guntur.

Hingga saat ini sudah ada sekitar 400 film TVOD yang tersedia di HOOQ. Guntur juga menjelaskan bahwa monetizing HOOQ didapat dari para konsumen yang berlangganan/subscriber. “Kalau untuk berjualan film seperti ini agak susah kalau menyandarkan pada iklan, ya kita mendapatkan revenue secara dominan melalui para subscriber. Segmen pasar kami itu sebagian besar di usia 25-35 yang tinggal di kota besar, karena mereka aktif di internet melalui smartphone dan sudah memiliki pendapatan,” tambah Guntur.

Melalui peluncuran TVOD, Hooq dan Disney semakin memperkuat kerja sama mereka dengan menghadirkan film-film terbaru dari Disney, Lucasfilm, Marvel, dan Pixar. Ke depannya, Hooq berkomitmen untuk memperkuat kerja sama yang sudah berjalan dengan mitra bisnisnya saat ini, yaitu Sony Pictures, Warner Bros, Disney, Dreamworks, Lionsgate, Miramax, Starz, dan ratusan studio lain di Asia.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved