Trends

Strategi Intiland Bidik Penjualan Rp 3,3 Triliun

Archied Noto Pradono Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland (kanan) dan Theresia Rustandi Corporate Secretary PT Intiland (kiri), saat memaparkan hasil RUPS dan RUPLB PT Intiland Development Tbk.

Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahnunan dan Luar Biasa PT Intiland Development Tbk. menyetujui rencana perseroan untuk menerbitkan obligasi senilai US$ 250 juta dalam kurun waktu 2 tahun, sejak disetujui.

Selain itu, mengangkat Utama Gondokusumo sebagai Wakil Direktur Utama dan Chief Operation Officer serta pengangkatan Permadi Indri Yoga sebagai salah satu direksi. “Para pemegang saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen per saham dari laba yang dicapai sepanjang 2017,” kata Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland.

Ia menambahkan keputusan ini diambil karena perusahaan masih membutuhkan modal kerja untuk berbagai proyek yang sedang dan akan dikerjakan. Tahun ini, Intiland mempersiapkan beberapa proyek baru yaitu Tierra di kawasan Surabaya Barat.

Proyek Tierra merupakan sebuah proyek pengembangan mixed-use & high rise terpadu akan dibangun di lahan seluas 7,5 hektare yang melingkupi apartemen, gedung perkantoran, komersial, shopping district, hotel, dan lain-lain.

Tahap pertama dengan investasi sekitar Rp 600 miliar akan dibangun dua tower apartemen setinggi 24 lantai. Rencana akan dipasarkan satu tower terlebih dahulu (kapasitas 638 unit), harga mulai Rp 600 juta-Rp 1,5 miliar per unit. “Proyek rencananya akan diluncurkan pada semester II 2018 mendatang,” kata Archied.

Proyek lainnya di Surabaya adalah Apatermen Alena. Proyek ini merupakan pengembangan dari proyek eksisting Graha Golf 2. Proyek ini akan dipasarkan dengan harga mulai Rp 3 miliar-Rp 7 miliar.

Sedangkan di Jakarta Intiland akan mengembangkan Di Jakarta, proyek barunya yaitu Pinang Residence II. Proyek dengan konsep mixed use development akan dikembangkan pada semester II mendatang. Selain itu, Intiland juga akan mengembangkan South Quarter tahap II yang akan menyasar segmen menengah.

Archied optimis daya beli masyarakat, khususnya menengah ke atas akan lebih baik. Oleh karena itu, Intiland menargetkan penjualan di 2018 sebesar Rp 3,3 triliun. Hingga akhir triwulan I 2018, Intiland telah membukukan marketing sales sebesar Rp966 miliar (29,3%)dari target yang ditentukan. ” Kontribusinya proyek di Jakarta sekitar 60%, sedangkan dari proyek properti di Surabaya sekitar 40%,” katanya.

Archied menambahkan, dengan membaiknya sektor properti, Intiland membuka peluang untuk menjalin kerjasama dengan para investor dan mitra strategis. Kerjasama strategis ini dapat berupa pembentukan joint venture, joint operation, pengembangan lahan, maupun bentuk kerjasama strategis lainnya.

Theresia Rustandi, Corporate Secretary Intiland, mengatakan, untuk meningkatkan penjualan Intiland telah meluncurkan ‘Intiland Smart Deal’, yaitu sebuah program promosi penjualan (marketing campaign) terpadu yang menawarkan banyak kemudahan dan keuntungan bagi konsumen untuk pembelian produk properti Intiland.

Program Intiland Smart Deal menawarkan banyak kemudahan dan keuntungan bagi konsumen untuk pembelian maupun berinvestasi pada produk-produk Intiland. Program yang berlaku hingga 31 Mei 2018 ini memberikan penawaran menarik, seperti program bebas cicilan atau cash back untuk pembelian semua produk properti di seluruh proyek-proyek Intiland.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved