Trends

Strategi Mister Donut Garap Pasar di Indonesia

Steven Sunarno, Direktur Operasional PT Ragam Karya Bersama (kiri), saat grand opening gerai Mister Donut di Stasiun Gambir, Jakarta.

Bisnis donut, masih menggiurkan di Indonesia. Persaingannya bukan hanya pemain lokal, tapi pemain asing pun ikut meramaikan bisnis. Bahkan Indomarco Prismatama -pengelola jaringan minimarket Indomaret- pun tertarik melirik bisnis ini.

Melalui anak usahanya, PT Ragam Karya Bersama -pemegang master franchise Mister Donut di Indonesia-, Indomaret kian agresif mengembangkan bisnis donut.

Roti dengan merek dagang Mister Donut dari Duskin Company Jepang ini, mulai masuk Indonesia Mei 2015, dengan membuka outlet pertama di Mall of Indonesia, Jakarta.

Menurut Steven Sunarno, Direktur Operasional PT Ragam Karya Bersama, melalui jaringan Indomaret, saat ini Mister Donut tersedia di Iebih dari 1.350 gerai Indomaret, khususnya di beberapa kota seperti Jabodetabek, Purwakarta, Bandung, Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan segera menyusul di Malang dan Bali. “Tahun ini targetnya, Mister Donut dijual di 2.000 gerai Indomaret,” kata Steven.

Untuk memperluas jaringan pemasaran selain melalui gerai Indomaret, Mister Donut juga mengembangkan gerai baru. Menurut Steven, Mister Donut memiliki 3 jenis gerai, yaitu flagship store, satellite flagship store, dan shop-in-shop. “Flagship dan satellite dibuka di pusat keramaian maupun tempat berkumpul khalayak ramai seperti mal, bandara dan stasiun,” kata Steven disela-sela grand opening gerai Mister Donut ke 9 di Stasiun Gambir, Jakarta (10/6).

PemiIihan kawasan Stasiun Gambir dipandang strategis karena merupakan saIah satu pusat komunitas transportasi kereta api yang besar seIain Statisun Kota di Jakarta. Dengan jumlah penumpang 250 ribu orang per bulan menjadi media yang tepat dalam mengembangkan brand Mister Donut.

Steven menambahkan, selama masa grand opening Mister Donut Gambir memberikan harga promosi menarik. Misalnya pembelian 1 lusin paket donut hanya Rp 69.000 dari harga Rp 108.000. Promo berlaku dari 10-17 Juni 2018. Promosi lainnya, setiap pembelian minuman Coffee Au Late + 1 pcs donut hanya Rp 25.000. Khusus menggunakan aplikasi i-Saku, konsumen dapat harga Iebih murah Rp 60.000/lusin, berlaku 10 Juni 31 Juli 2018. “Kami menargetkan omset Rp 300 juta per bulan dari gerai Mister Donut di Gambir,” kata Steven. Mengingat saat ini penjualan Mister Donut, omsetnya sekitar Rp 6 miliar per bulan.

Investasinya? Diakui Steven untuk pengembangan gerai investasinya beragam, misalnya untuk membangun tipe Satellite Store seperti di Stasiun Gambir, membutuhkan dana sekitar Rp 500 juta. Berbeda dengan gerai Flagship store pertama di Mall of Indonesia, investasinya sekitar Rp 3 miliar. Sedangkan shop-in shop saat ini berintegrasi dengan 1.350 Indomaret untuk dengan brand Mister Donut.

Rencananya, akhir tahun ini akan menambah satu gerai di Bali. Tahun depan, Steven menargetkan paling tidak akan menambah 5 gerai baru dan Mister Donut akan membuka lagi di 1000 gerai Indomaret. ” Tahun depan kami menargetkan penjualan Mister Donut sekitar Rp 9 miliar per bulan,” kata Steven.

Selain produk donut, Mister Donut mengembangkan produk minuman Coffee Au Late yang memiliki rasa kopi sangat spesial seperti di Jepang dan juga berbagai pasta serta pastry untuk melengkapi kebutuhan pelanggan Mister Donut

Mister Donut Gambir tetap mengusung konsep sebagai Donut Nomor 1 dari Jepang dengan karakteristik produk yang sangat berbeda dari produk donut yang sudah eksis di pasaran. Hal ini agar konsumen Gambir dapat merasakan sensasi cita rasa dan tekstur yang kaya dari Donut di Mister Donut Indonesia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved