Marketing Trends

Strategi Ninja Xpress Menangkan Persaingan di Industri Logistik

Ninja Xpress mulai memfokuskan diri pada sektor UMKM melalui metode pelatihan bernama Ninja Academy. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) RI tahun 2018, Indonesia memiliki 64,2 juta UMKM. Sektor tersebut berkontribusi sebesar 60,3% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Ribka Pratiwi, Head of Brand Reputation Ninja Xpress, mengatakan, langkah tersebut diambil karena, saat ini, UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Selain itu, langkah tersebut juga diyakini sebagai salah satu strategi perusahaan untuk menggaet lebih banyak konsumen di tengah persaingan bisnis logistik yang semakin ketat.

“Per Januari sampai April tahun 2020, kami memiliki 700 ribu UMKM yang terdaftar dan aktif di dalam Ninja Academy. Mereka adalah UMKM yang rata-rata telah mengikuti kelas di Ninja Academy sebanyak 5 kali,” kata dia.

Ada 4 program yang ditawarkan Ninja Academy kepada para UMKM pertama dengan pemberian materi mengenai bisnis yang dikemas dengan nama Oasis. Sampai bulan April, tercatat ada 17 materi yang telah diberikan kepada pebisnis UMKM. Adapun materi yang diberikan meliputi konten marketing, hukum, keuangan, pajak, hingga materi tentang Human Resource (HR).

“Tidak hanya materi tentang marketing, kami juga memberikan materi tentang hukum, finance, hingga bagaimana cara memaintain karyawan,” kata Ribka. Kedua, platform menyediakan creative hub atau studio foto yang bisa dimanfaatkan oleh para UMKM yang tergabung di dalam Ninja Academy. Di creative hub tersebut, platform juga menyediakan konten yang bisa digunakan oleh para peserta ketika ingin mengupload foto dan konten di media sosial masing-masing.

“Kami memiliki fotografer dan model profesional yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM. Selain itu, di Creative Hub, para peserta juga bisa belajar mengenai teknik mengedit foto,” kata dia menambahkan.

Ketiga, Ninja Academy mengaplikasikan fitur asisten pribadi. UMKM seringkali merasa keteteran dalam mengecek dan melacak barang yang dikirim dalam jumlah banyak. Fitur tersebut diklaim dapat membantu pebisnis dalam mengecek barang yang ingin dilacak. Keempat, platform direncanakan akan memberlakukan sistem point reward untuk setiap pengiriman barang yang dilakukan oleh UMKM.

Sebagai tindak lanjut program pelatihan, platform juga menginisiasi program lokalisme. Program ini merupakan bazar yang diselenggarakan melalu lini online dan offline. “Tujuan program tersebut adalah untuk uu7umembantu brand mempromosikan produk mereka,” kata dia.

Sebagai tambahan, per April 2020, platfrom tercatat telah mengirimkan sebanyak 400 ribu paket per harinya. Sementara itu, Ribka mengakui telah terjadi kenaikan sebanyak 2 kali lipat dari total pengiriman per hari di bulan April 2020 atau dalam masa pandemi Covid-19.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved