Marketing Technology Trends zkumparan

Strategi Oppo dan Advan Hadapi Persaingan Bisnis Smartphone

PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto.

Menurut lembaga riset IDC (International Data Corporation), sepanjang tahun 2017 komposisi lima merek mengalami penjualan yang dinamis. Beberapa dari mereka adalah Oppo an Advan yang berada di posisi lima teratas di kuartal I.

Sejak awal kehadirannya, Oppo membangun kekuatannya pada teknologi selfie expert dan camera phone. Kedua teknologi ini disuguhkan sekaligus menjadi tagline kuat smartphone asal China ini pada konsumen Indonesia.

Di tahun 2018 Oppo akan tetap mempertahankan teknologi tersebut dengan membawa inovasi baru lagi. Menurut PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, pada 2016 Oppo sudah menawarkan tren wide selfie dan tahun 2017 hadir dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). “Tahun 2018 akan menampilkan lebih banyak kecerdasan buatan pada perangkat smartphone,” ungkapnya.

Sejak tahun 2016, Oppo menawarkan enam produk dengan lini unggulan dari F1 Series. Merek lain yang gencar melansir belasan model, dianggap Oppo dapat membingungkan konsumen. Dengan fokus pada enam lini produknya, diharapkan konsumen dapat memilih dengan mudah. “Tiap tahun kami hanya fokus pada satu flagship. Terbaru di 2018 adalah F5 Series dengan teknologi AI Beauty Recognition. Kami secara besar-besaran akan fokuskan pada hero product tersebut,” jelas Aryo.

Menurutnya, tahun 2017 Oppo mengalami pertumbuhan cukup tinggi dibandingkan 2016. Sejak seri F1 diperkenalkan, konsumen semakin aware dengan brand Oppo. Seri F1 yang dijual seharga Rp3,5 juta saat pre-order pertama penjualannya mencapai 17 ribu. Sedangkan seri F3 dengan harga Rp4,5 juta pada masa pre-order sebanyak 35 ribu. Kenaikan ini menandakan konsumen tidak hanya mencari berdasarkan spesifikasi, tetapi juga dari segi brand.

Data IDC terakhir mencatatkan market share Oppo pada kuartal III 2017 berada pada posisi kedua dengan persentase 25,5%. Kontribusi hero product seperti F5 berhasil meraih pangsa pasar 35%. Fokus pada produk-produk unggulan menjadi strategi Oppo dalam pemasaran produknya, sehingga tahun ini Oppo akan tetap fokus baik dari segi produk dan fitur. Selain itu, fokus pada brand image dengan selfie expert-nya tetap dibangun untuk menjadi identitas.

Persaingan yang kian kompetitif antara pemain smartphone di Indonesia perlu disiasati Oppo untuk mempersiapkan strategi yang baik dan membangun jaringan purna jual yang kuat serta marketing cost yang tinggi. Menurut Aryo, tahun ini diperkirakan ada 5 merek besar yang akan bersaing sengit. Untuk itu, awareness terhadap brand Oppo harus semakin tinggi sebagai penentu persaingan. “Perusahan berusaha memproduksi perangkat Oppo yang disukai dan tertanam di benak konsumen. Ketika mereka mencari camera phone jawabannya adalah Oppo. Strategi utama kami adalah simple and focus,” terangnya.

Direktur Pemasaran Advan, Tjandra Lianto.

Sedangkan untuk pasar ponsel pintar lainnya di Indonesia, Advan Mobile memiliki strategi tersendiri. Menurut data IDC kuartal ketiga, Advan berada di posisi ketiga dengan market share 8,3% untuk pasar smartphone dengan penjualan 7,3 juta di kuartal III. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Pemasaran Advan, Tjandra Lianto bahwa target pangsa pasar Advan sebesar 10-15% untuk pasar Indonesia hingga tahun 2020. Dari segi kualitas, Advan tidak berbeda jauh dengan pesaingnya. Sebab, yang membedakan hanya persepsi dan loyalitas mereknya.

Maka dari itu strategi Advan tahun 2018 akan lebih meningkatkan loyalitas merek. Advan berusaha membuat produk lebih inovatif dan berguna. “Bagaimana merek tersebut dapat mewakili dan memberikan inspirasi bagi mereka, serta memberikan kebanggaan. Saya rasa produk apapun akan mencapai target pasar terbaik jika bisa mendapatkan hal tersebut,” jelasnya.

Untuk mencapai target tersebut, Advan akan fokus pada inovasi produk dan pengembangan SDM. Dengan SDM terbaik, Advan yakin dapat menjadi kebanggaan masyarakat. Selain itu, Advan menjalankan marketing strategy yang tepat, terutama dalam meningkatkan brand equity melalui TVC, radio bahkan digital marketing sesuai dengan target pasarnya.

Target tahun in, kami mengharapkan pangsa pasar 10%, lalu 12,5% tahun 2019 dan 15% akan dicapai tahun 2020. Peningkatan experience Advan akan membuat penggunar makin loyal. “Advan melakukan pegembangan hardware dan software. Di Indonesia, Advan menggunakan Operating System (IDOS) sendiri yang mengembangkan empat hal yaitu Security, Smart Management, Power Saving, dan Unique Feature.

Hingga tahun 2020 reputasi merek Advan akan terus ditingkatkan. Layanan purna jual juga menjadi perhatian dan ditingkatkat. Saat ini sudah lebih dari 60 titik di Indonesia dengan level pelayananan dalam hitungan jam. “Kualitas produk juga terus kami tingkatkan agar konsumen puas,” ujarnya. Total, Advan berhasil menjual 7 juta unit produknya di tahun 2017. Jumlah itu bukan hanya smartphone, tapi juga feature phone dan tablet.

Reportase: Jeihan Kahfi Barlian, Herning Banirestu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved