Management Technology Trends zkumparan

Strategi PJB Services Raih Revenue Rp4 Triliun

Sebagai anak perusahaan PT PJB (Pembangkitan Jawa Bali), PT PJB Services dibentuk untuk memenuhi kebutuhan lini bisnis dalam memberikan jasa operasi dan pemeliharaan unit pembangkit listrik. Didirikan 2001 dengan kepemilikan saham 98% oleh PT PJB dan 2% oleh YK PT PJB (Yayasan Kesejahteraan PT PJB), kini PJB Services berkembang menjadi perusahaan yang juga berkecimpung dalam jasa operasi pembangkit listrik.

Saat ini PJB Services (PJBS) mengelola 27 lokasi powerplant yang terletak di Jawa maupun luar Jawa. PJBS bertanggung jawab atas pengelolaan pembangkit berskala kecil, 2×16 MW, seperti PLTU Bolok dan PLTU Ropa. Pembangkit paling baru yang ditangani PJBS adalah Ketapang, sejak akhir 2016. Pembangkit swasta ini juga ditangani oleh PJBS yang juga afiliasinya sebagai Operation and Maintenance (OM). Sistem kontrak untuk Operation and Maintenance dilakukan oleh PJB dalam jangka waktu 5 tahun dengan tahap COD, supporting, dan performance.

Bagi Direktur Utama PT PJB Services, A. Djati Prasetyo, tantangan yang dihadapi oleh perusahaan adalah munculnya kompetitor dan pembajakan tenaga kerja. Minimnya kesiapan SDM juga menjadi tantangan tersendiri. “Letak pembangkit yang tersebar, sebenarnya kami mengutamakan operator dengan tingkat pendidikan SLTA yang berasal dari daerah setempat. Tetapi masalahnya belum ada kesiapan SDM-nya sehingga kami harus mengirim dari Jawa,” ungkapnya.

PJBS berusaha mempertegas perusahaan menjadi total solution bersama anak perusahaannya bernama SKP (Sertifikasi Kompetensi Pembangkit). Sertifikasi dilakukan oleh SKP dan bertugas memasarkan produk sertifikasi di luar PJB atau PJBS. Selain SKP, anak perusahaan lain PJBS adalah PT Mitra Karya Prima (MKP) sebagai pendukung jasa teknik.

Menurutnya, PJBS mengelola OM besar sejak tahun 2014, sebelumnya hanya melakukan perbaikan-perbaikan kecil dan kini telah melakukan overhaul dan infeksi mesin. “Tahun 2014, kami telah sudah dipercaya untuk mengoperasikan pembangkit termasuk overhaul mesin pembangkit. Lewat transformasi ini revenue bertumbuh dua kali lipat hingga akhir 2016 kami membukukan profit Rp123 miliar dengan revenue Rp1,3 triliun,” ceritanya.

Jasa Operation Maintenance menyubang kontribusi terbesar pada revenue PJBS yaitu 66%. Ke depan proyek ini akan dikembangkan PJBS. Dengan SDM PJBS sebanyak 3.700 orang berharap revenue bisa lebih meningkat menjadi Rp3,6 triliun dan mencapai 15.600 MW untuk target 5 tahun ke depan. PJBS berusaha memberikan kualitas pembangkitnya dengan terus meningkatkan keandalan yang dimiliki. “Dengan mayoritas SDM adalah anak muda, PJBS sering mengadakan event karya inovasi untuk mendorong mereka berinovasi kreatif. Pemenang akan berkesempatan naik level ke PJB lalu ke PLN. Ini juga menjadi salah satu cara kami meningkatkan bonding terhadap perusahaan,” ujar pria lulusan Teknik Elektro UGM.

Kondisi PDB Indonesia yang turun di tahun 2017 mengakibatkan sejumlah faktor yang memengaruhi kinerja perusahaan, namun dalam keadaan demikian PJB Services berhasil mencapai kinerja yang baik. Dilihat dari sisi keuangan, PJBS berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan di tahun 2016 sebesar Rp129,18 miliar, tumbuh sebesar Rp58, 56 miliar atau 82,91% dari sebesar sebelumnya yang hanya Rp70,62 miliar pada 2015. Dari sisi jumlah aset terealisasi sebesar Rp821,90 miliar pada tahun 2016 yang terdiri atas 76,04% aset lancar dan 23,96% aset tidak lancar. Jumlah aset tersebut meningkat Rp208,48 miliar atau 33,99% dibanding pada tahun 2015 sebesar Rp613,43 miliar dikarenakan aset lancar.

Strategi PJBS untuk mengoptimalkan peluang adalah dengan menargetkan revenue empat kali lipat dalam lima tahun ke depan sekitar Rp4 triliun. Selain itu kapasitas jasa OM yang dikelola juga ditargetkan naik empat kali lipat sekitar 17.000 MW untuk mendukung program pemerintah 35.000 MW. PJBS juga berusaha menjadi perusahaan jasa OM Pembangkit yang memiliki reputasi baik skala nasional dan internasional. Inovasi terkait teknologi juga senantiasa menjadi concern. “Kami melihat bisnis ini adalah bisnis yang technology sensitive. Perkembangan teknologi pembangkitan sangat pesat terkait engine dan skill yang menyesuaikan dengan perkembangan teknologi tersebut,” ujarnya. Hal ini mempengaruhi bagaimana PJBS menciptakan produk, mendesain training dan melakukan update peralatan yang mampu mengejar perkembangan teknologi tersebut. PJBS memperkuat lini engineering untuk selalu aware dan keep innovative.

Reportase: Yosa Maulana

www.Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved