Technology Trends

Strategi Tingkatkan Ketahanan Sektor Manufaktur Pascapandemi

Schneider Electric mengingatkan sektor manufaktur agar segera beradaptasi menghadapi kondisi “new normal” pascakrisis Covid-19. Adaptasi tersebut dengan memanfaatkan teknologi revolusi industri 4.0 sebagai katalisator rencana pemulihan bisnis di masa krisis dan pasca krisis seperti saat ini.

Xavier Denoly, Cluster President Indonesia dan Timor Timur, Schneider Electric mengatakan, salah satu kondisi “new normal” yang menjadi tantangan bagi sektor manufaktur adalah tuntutan menjalankan kebijakan remote working.

“Sektor manufaktur yang memiliki tingkat kompleksitas tinggi dalam kegiatan operasionalnya, yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, manusia dengan manusia, dan mesin dengan mesin – membutuhkan teknologi pendukung yang dapat menciptakan kolaborasi dan pengelolaan data yang akurat dan cepat untuk pengambilan keputusan bisnis yang tepat,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip SWA Online, Jumat (22/05/2020).

Agar dapat menjalankan remote working yang efektif dan produktif, menurut Xavier, manajemen perusahaan perlu memperhatikan beberapa tantangan ini, di antaranya menyediakan akses internet yang aman untuk seluruh karyawan, dan memberikan kemudahan akses data real-time secara digital untuk membantu pekerjaan karyawan.

Perusahaan juga perlu mempertahankan interaksi komunikasi dan koordinasi antar sesama karyawan dan manusia dengan mesin agar tetap berjalan, dan menyediakan fasilitas dan teknologi pendukung untuk mengakomodasi ketiga hal tersebut.

Dalam merencanakan strategi digital yang efektif dan terukur, pelaku industri juga perlu mengidentifikasi permasalahan / tantangan utama dalam menjalankan operasional di kondisi “new normal”, melakukan penilaian dan studi kelayakan, dan membangun kapasitas sumber daya manusia.

Berkolaborasi dengan mitra-mitra yang ahli dalam transformasi digital industri, dan melakukan pengawasan dan evaluasi hasil dari penerapan strategi digital juga dinilai penting dalam merencanakan strategi digital.

“Digitalisasi/teknologi revolusi industri 4.0 memungkinkan pelaku industri mencapai tingkatan baru dalam produktivitas operasional dan efisiensi energi, menciptakan proses kerja baru, memberdayakan sumber daya manusia, dan memberikan kemampuan untuk cepat beradaptasi di tengah situasi krisis sekalipun,” jelasnya.

Xavier menambahkan, digitalisasi bahkan dapat mengubah kondisi krisis menjadi peluang. Perusahaan yang memiliki skenario dan prosedur mitigasi yang terstruktur, akurat dan real-time dalam kondisi krisis akan memperoleh kepercayaan dan keyakinan penuh dari pelanggan untuk tetap berbisnis dan juga dari karyawan untuk terus fokus bekerja dan mencapai hasil yang maksimal.

Platform digital yang menggabungkan advanced analytics dan konektivitas jarak jauh memberikan visibilitas penuh bagi perusahaan untuk mengidentifikasi potensi kerentanan. Dengan memanfaatkan analisa data penting, pelaku industri dapat menghadapi dan meminimalisir dampak dari ancaman yang tiba-tiba terjadi dan bergerak dengan cepat untuk keberlangsungan bisnis.

“Digitalisasi dan kemampuan pengoperasian jarak jauh menawarkan peluang bagi pelaku industri untuk tetap beroperasi dan bertahan selama krisis,” tutur Xavier.

Tidak hanya itu, manajemen jarak jauh yang menggabungkan cybersecure remote access dan augmented reality memungkinkan operator pabrik untuk terus menyesuaikan proses, melakukan pemeliharaan, dan membuat keputusan operasional dengan analisa data yang real-time untuk mendorong efisiensi bahkan ketika akses fisik ke area pabrik dibatasi atau tidak dimungkinkan.

Xavier menyebut, sekarang saat yang tepat bagi sektor manufaktur untuk melakukan percepatan transformasi digital dalam menghadapi kondisi “new normal” pasca krisis ini. Perusahaan dituntut untuk dapat memfasilitasi kebutuhan bekerja secara jarak jauh dengan tetap aman, lebih transparan dan lebih visual agar karyawan dapat bekerja dengan produktif dan efisien.

“Percepatan transformasi digital itu sendiri dapat dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas tiap-tiap perusahaan,” ujar dia.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved