Management Trends

Super lndo dan Mitra Kenalkan Program #ZerotoLandfill

Super lndo bekerja sama dengan FoodBank of Indonesia, Magalarva dan Delta Hijau Abadi untuk mengelola sampah

Untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2020, jaringan supermarket Super lndo memperkenalkan berbagai inisiatif penanganan sampah yang didesain dalam program besar #ZerotoLandfiil.

Langkah ini sebagai bentuk komitmen bisnis Super lndo yang ramah lingkungan. Program tersebut dikhususkan dalam manajemen sampah organik yang bisa memberikan nilai dan manfaat bagi masyarakat. Pada kesempatan tersebut, Super lndo juga melakukan penandatangan kerja sama dengan para mitra pengelola sampah yaitu FoodBank of Indonesia, Magalarva dan Delta Hijau Abadi yang disaksikan oleh perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Ya, saat ini, kita sedang menghadapi masalah penumpukan sampah yang dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Sudah saatnya kita bergerak melakukan penanganan sampah dengan cerdas dan benar-benar memahami bahwa sampah juga bisa memberikan manfaat.

“Super lndo telah menjalankan metode ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah di setiap kegiatan operasional. Ini juga sebagai bentuk dukungan kami kepada pemerintah dalam memerangi sampah,” ujar Johan Boeljenga, Chief Executive Officer Super lndo.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI tahun, diperkirakan Indonesia menghasilkan 66-67 juta ton sampah pada tahun 2019. Komposisi sampah didominasi oleh sampah organik, yakni mencapai 60% dari total sampah. Sampah plastik menempati posisi kedua dengan 15% dan sampah lainnya terdin’ atas kertas, karet, logam, kain, kaca, dan jenis sampah Iainnya.

D. Yuvllnda Susanta, Head of Corporate Affairs 8: Sustainability Super lndo, menjelaskan, dalam bisnis supermarket grocery, sampah organik biasanya dipandang sebagai sampah tanpa nilai sama sekali dan hams Iangsung dibuang ketempat pembuangan sampah atau TPA. “Dulu, Super lndo dulu memiliki pemikiran yang sama. Namun, sekarang kami percaya bahwa sampah organik tidak boleh dilihat sebagai sumber pencemaran Iingkungan yang hams segera dibuang ke TPA atau dibakar di insinerator, karena ini dapat menyebabkan masalah polusi Iainnya. Sebaliknya, sampah organik harus dikelola agar bermanfaat dan berguna,” dia menegaskan.

Sejak tahun 2016, Super lndo menjalankan program pengelolaan sampah dengan konsep ramah lingkungan. Untuk jenis sampah organik, yang secara volume jauh Iebih tinggi, Super lndo membuat dua kala prioritas penanganan. Pertama adalah mengolah sampah organik menjadi produk bernilai dan kedua memanfaatkan sampah organik untuk kegiatan sosial kemasyarakatan.

Dalam menjalankan prioritas tersebut, Super Indo mengelola tiga jenis sampah organik yang paling banyal dihasilkan dalam kegiatan operasional, yaitu sampah buah, sayur, daging, ikan, minyak goreng bekas, dari produk makanan minuman yang masih baik namun tidak dapat dijual.

“Dalam menjaIankan program #ZerotoLanfiil ini, kami tidak bekerja sendiri. Kami dibantu oleh beberapa mitra pengelola sampah yang menangani masing-masing jenis sampah. Dan untuk menjalankan secara resmi kemitraan tersebut, hari ini kami melakukan MOU Signing dengan para mitra yaitu FoodBank of Indonesia dan Magalarva untuk menjalankan pengelolaan sampah organik agar bernilai dan bermanfaat, “ujar Yuvlinda.

Pengelolaan beberapa sampah yang dijalankan Super lndo bersama mitra Magalarva dan Delta Hijau Abadi menghasilkan produk-produk yang bernilai ekonomis karena menggunakan konsep circular economy, sedangkan yang bersama FoodBank of Indonesia, konsep yang diusung adalah pemanfaat makanan untuk membantu masyarakat prasejahtera dan korban bencana.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved