Technology Trends

Surplus dan Pemkot Bentuk Bekasi Tanpa Sampah Pangan 2023

Surplus dan Pemkot Bentuk Bekasi Tanpa Sampah Pangan 2023

Pemerintah Kota Bekasi menjajaki kerja sama dengan PT Ekonomi Sirkular Indonesia atau Surplus.id, aplikasi yang peduli akan lingkungan dengan mengampanyekan zero waste. Aplikasi ini digadang-gadang menjadi upaya jitu untuk mengurangi volume sampah makanan (food waster) yang cukup tinggi di Indonesia.

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Walikota Bekasi, Dr. H. Rahmat Effendi dengan CEO Surplus.id, Muh Agung Saputra di Stadion Patriot Chandrabraga, Kota Bekasi (1/12/2021). “Kami mendukung kerja sama bersama Surplus, ini langkah baik untuk ke depannya”, kata Rahmat dalam keterangan resminya.

Rahmat mengatakan, sampah makanan yang dihasilkan setiap hari tak hanya menimbulkan kerugian ekonomi, tetapi juga ekologi dengan menghasilkan emisi gas rumah kaca. Pengurangan sampah makanan perlu segera dilakukan untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs yaitu mengurangi 50 persen sampah makanan di 2030.

Lebih lanjut Walikota menjelaskan, sampah di Kota Bekasi mencapai ribuan ton. Sampah yang berasal dari 12 kecamatan yang ada di Kota Bekasi dan mayoritas yang diangkut yakni sampah rumah tangga. “Semoga kerja sama ini akan tetap sinergis , besama-sama mengurangi sampah pangan dengan aplikasi Surplus ini dan saya intruksikan keseluruh jajaran pemerintahan daerah untuk segera di tindaklanjuti kerja sama ini,” ungkapnya.

Sementara CEO Surplus mengatakan kolaborasi pemerintah daerah dan swasta ini merupakan upaya kita bersama untuk mengurangi sampah pangan. Selain itu kerja sama ini guna membentuk Bekasi Food Smart City untuk Bekasi tanpa sampah pangan di tahun 2023.

“Kami akan terus menggandeng pemerintah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama memberikan solusi penanganan volume sampah makanan terutama di pemerintahan Kota Kekasi Saat ini”, kata Agung

Menurutnya, dengan aplikasi Surplus ini, pihaknya ingin memberikan solusi untuk membeli makanan yang belum terjual dari toko makanan sebelum waktu tutup dengan diskon minimal 50%”,jelasnya.

“Setidaknya memberikan win win solution kepada toko makanan sebelum mereka membuang makanannya, sehingga mereka masih mendapat ke untungan dengan tidak membuang sampah makanannya”, ujar Agung.

Surplus dapat mempermudah bagi pemilik tempat usaha di sektor makanan seperti restoran, kafe, toko roti, dan sebagainya untuk menjual makanannya yang belum habis terjual atau mendekati masa kadaluarsanya. “Jadi aplikasi ini sangat efektif dan bermanfaat bagi pemilik bisnis, konsumen, maupun masyarakat untuk mengurangi sampah pangan”, katanya.

Hal Ini sudah terbukti selama 1 tahun belakangan ini aplikasi Surplus telah berkontribusi mengurangi sampah makanan di Indonesia sebanyak 1 ton setiap bulannya.

Sebagai informasi tambahan, Surplus telah menggandeng Jakpreneur untuk meminimalisasi limbah pangan yang dihasilkan oleh koperasi, usaha kecil menengah yang berada di DKI Jakarta. Dan pihaknya memberikan pelatihan hard skill manajemen kreasi makanan berlebih menjadi peluang yang diadakan tiap pekannya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved