Trends Economic Issues zkumparan

Surplus Neraca Perdagangan Ditopang Ekspor Kendaraan

Surplus Neraca Perdagangan Ditopang Ekspor Kendaraan
Chiefy Adi Kusmargono, CEO IPCC. (Foto : Vicky Rachman/SWA).

Peningkatan ekspor kendaraan nasional menopang surplusnya angka neraca perdagangan di Mei 2019. Hal ini sejalan dengan meningkatnya angka ekspor kendaraan yang berada di terminal PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC).

Sebagai catatan, selama bulan lalu itu jumlah kendaraan utuh/CBU yang berada di lahan parkir IPCC untuk ekspor berjumlah 28.031 unit atau naik 40,70% dibandingkan April 2019 yang berjumlah 19.922 unit. Angka ekspor tersebut lebih tinggi 42,52% dibandingkan angka ekspor di bulan yang sama pada 2018 dengan jumlah 19.668 unit. Volume ekspor dari Januari 2019 hingga Mei 2019 sebanyak 117.151 unit atau naik 22,19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 95.880 unit.

Di sisi lain, jumlah kendaraan CBU yang berada di lahan parkir IPCC untuk impor pada Mei 2019 berjumlah 5164 unit atau naik 10,46% dibandingkan April 2019 yang berjumlah 4.675 unit. Sementara itu, secara tahunan angka impor tersebut lebih rendah 45,43% dibandingkan angka impor di bulan yang sama pada tahun 2018 dengan jumlah 9.463 unit. Volume impor dari Januari 2019 hingga Mei 2019 ialah berjumlah 29.026 unit atau turun 31,73% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berjumlah 42.516 unit.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Mei 2019. Dalam laporan tersebut, dikatakan nilai ekspor Indonesia Mei 2019 mencapai US$14,74 miliar atau meningkat 12,42% dibanding ekspor April 2019. Sementara jika dibanding Mei 2018, menurun 8,99%. Adapun, ekspor nonmigas Mei 2019 mencapai US$ 13,63 miliar, naik 10,16% disbanding April 2019. Sementara dibanding ekspor nonmigas Mei 2018, turun 6,44%. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Mei 2019 mencapai US$68,46 miliar atau menurun 8,61% dibanding periode yang sama tahun 2018, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$ 63,12 miliar atau menurun 7,33%.

Sementara itu, dari sisi impor dikatakan nilai impor Indonesia Mei 2019 mencapai US$ 14,53 miliar atau turun 5,62% dibanding April 2019. Demikian pula jika dibandingkan Mei 2018 turun 17,71%. Nilai impor non migas pada Mei 2019 mencapai US$ 12,44 miliar atau turun 5,48% dibanding April tahun ini. Demikian pula jika dibandingkan Mei 2018 turun 15,94%. Nilai impor migas Mei 2019 mencapai US$ 2,09 miliar, turun 6,41% dibanding April 2019. Demikian pula jika dibandingkan Mei 2018 turun 26,89%. Merujuk nilai ekspor dan impor pada Mei 2019 itu, maka neraca perdagangan Indonesia bulan lalu mengalami surplus sebesar US$ 210 juta.

Angka ini jauh lebih baik dari April 2019 yang mencatatkan defisit US$ 2,44 juta. Begitupun jika dibandingkan pada Mei 2018 juga masih lebih baik karena defisit perdagangan sebesar US$ 1,46 juta. Chiefy Adi Kusmargono, Direktur Utama IPCC, menyampaikan, peningkatan surplus neraca perdagangan Indonesia di bulan Mei 2019 salah satunya berasal dari meningkatnya ekspor kendaraan. “Tentunya hal tersebut sangat positif, tidak hanya bagi kami selaku operator maupun facilitator car terminal namun, juga bagi negara dengan adanya sumbangsih dari kami, para produsen atau automaker maupun pihak lainnya sebagai ekosistem rantai logistik yang mendukung peningkatan ekspor kendaraan Indonesia melalui terminal kami,” ujar Chiefy dalam keteranganmya seperti dikutip SWA Online di Jakarta, Kamis (27/6/2019).

Nilai ekspor kendaraan di bulan Mei 2019 yang berkontribusi terhadap angka ekspor sebesar 5,02%, berdasarkan data BPS ialah berjumlah US$ 703 juta atau lebih tinggi 16,17% dibandingkan angka di bulan April 2019 sebesar US$ 605,2 juta. Secara akumulasi, Januari-Mei, maka di tahun 2019 mengalami peningkatan 4,86% dari US$ 3,02 miliar di tahun 2018 menjadi US$ 3,17 miliar. Indra Hidayat Sani, Direktur Operasi IPCC menambahkan lebih tingginya angka ekspor dibandingkan impor atas kendaraan maka hal itu memperlihatkan bahwa kendaraan CBU yang diproduksi di Indonesia untuk diekspor memiliki kualitas yang sangat baik dan diakui dunia.

Tebar DividenSebelumnya, IPCC mengumumkan bakal membagikan dividen senilai Rp 102,11 miliar atau 60% dari total laba tahun berjalan perusahaan pada 2018 senilai Rp 170,18 miliar. Sementara sisanya sebanyak 40% akan digunakan untuk laba ditahan.

Setiap pemegang saham akan menerima dividen Rp 56,15/saham.Dividen ini akan dibagikan perusahaan pada 18 Juli 2019 mendatang. Dari sisi kinerja keuangan, total aset pada 2018 sebesar Rp 1,26 triliun dengan pertumbuhan CAGR selama 3 tahun terakhir sebesar 117,7%. Total Liabilitas sebesar Rp 151,77 miliar (CAGR 38,3%). Dan total ekuitas sebesar Rp 1,10 triliun (CAGR 143,8%). Sementara itu, pendapatan di tahun 2018 tercatat Rp 521,84 miliar dengan pertumbuhan CAGR selama 3 tahunsebesar 28,8%. Laba kotor tercatat Rp 250 miliar (CAGR 23,8%). EBITDA Rp 194,28 miliar (CAGR 20,7%), dan CAGR laba bersih sebesar 31,5%.

Dari sisi operasional terus mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, tercatat di Terminal Internasional untuk pelayanan kapal secara CAGR (rata-rata tahunan) tumbuh 10,1%, di tahun 2018 sebanyak 298 unit kapal dibandingkan 2016 sebanyak 246 unit kapal dan 2017 sebanyak 287 unit kapal. Demikian juga dengan penanganan kendaraan CBUsecara CAGR tumbuh 13,19%, tahun 2018 melayani 340.501 unit dibandingkan dengan 2016 sebanyak 262.625 unit dan 2017 sebanyak 312.739 unit. Untuk alat-alat berat yang ditangani IPCC naik signifikan dengan CAGR tumbuh 45,5%. Rinciannya, jumlah alat-alat berat di tahun 2018 sebanyak 21.600 unit, lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 yakni 10.202 unit dan 2017 sebanyak 15.492 unit.Kemudian CAGR Spareparts juga naik 28,8% di mana tahun 2018 dilayani 109.092 m3 (meter kubik) dibandingkan tahun 2016 sebanyak 65.794 m3 dan tahun 2017 sebanyak 79.707 m3.

IPCC pada Kuartal I/2019 mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 28,35%, menjadi Rp 49,08 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 38,24 miliar. Peningkatan ini membuat perusahaan mampu mencatatkan margin bersih hingga 41,8%.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved