Trends

Survei: Erick Thohir Jadi Menteri yang Paling Disukai

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir
Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara

Managing Director The Management Institute Universitas Indonesia Toto Pranoto menilai ada sejumlah kebijakan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir yang sudah tepat pada seratus hari pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kebijakan tersebut, tutur dia, khususnya yang menyangkut pembenahan perusahaan pelat merah.

“Pembenahan yang dilakukan di Kementerian BUMN terutama terkait isu penegakan Good Corporate Governanve dan penempatan pejabat baru pimpinan Badan Usaha Milik Negara yang kredibel patut diapresiasi,” ujar Toto melalui pesan singkat kepada Tempo, Ahad, 9 Februari 2020.

Sebelumnya, Survei Indonesia Political Opinion (IPO) menempatkan Erick Thohir sebagai menteri yang paling dipersepsikan positif oleh publik.

Di awal periode kepemimpinannya, Erick melakukan perombakan dan bongkar pasang pejabat di tubuh perusahaan milik pemerintah. Sejumlah tokoh ngetop pun ditunjuk untuk menempati posisi-posisi petinggi di BUMN.

Misalnya saja pada awal periode, Erick langsung mengangkat bekas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Penunjukan itu sempat menuai pro kontra di masyarakat.

Selain Ahok, tokoh yang juga didaulat menempati kursi bos BUMN adalah bekas Komisioner Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi atau KPK, Chandra Hamzah untuk menduduki jabatan Komisaris Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Erick juga merampingkan organisasi di kementeriannya dengan mencopot deputi-deputinya dan menugaskan mereka ke BUMN.

Pada awal tahun ini pun Erick merombak jajaran direksi di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Ia memberhentikan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra dari posisi Direktur Utama setelah diduga terlibat dalam kasus kargo gelap Harley Davidson. Tak hanya Ari Askhara, hampir semua direksi di perusahaan maskapai itu pun dicopot dan diganti pejabat baru. Wajah lama di perusahaan yang kini dipimpin oleh Irfan Setiaputra, adalah Fuad Rizal yang menjabat Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.

Selain penempatan pejabat baru BUMN dan penegakan GCG, kebijakan Erick yang dinilai cukup tepat pada awal periode ini adalah dukungan terhadap penegakan hukum di perusahaan pelat merah, misalnya pada kasus PT Asuransi Jiwasraya. “Hal ini perlu dilanjutkan secara konsisten sehingga bisa tumbuh kepercayaan di publik,” tutur Toto.

Berdasarkan survei Indonesia Political Opinion, Erick bersama dua wakilnya menduduki peringkat teratas dari jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang publik.

Bekas Presiden FC Internazionale Milano itu memanen 96,0 persen suara dari publik yang mengenalnya. Posisi di bawahnya ditempati Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi dengan skor 94,0 persen.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra menjelaskan, kesukaan publik terhadap para menteri tersebut berdasarkan figur dan latar belakang mereka. Bentuk penilaian itu antara lain intelegensia, ketegasan, kewibawaan, dan religiusitas.

Di jajaran wakil menteri, dua pembantu Erick Thohir juga paling mendapatkan tempat di hati publik. Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo bertengger di daftar teratas wakil menteri yang paling tepat penunjukannya.

“Budi Gunadi 29 persen dan Kartika 29 persen masing-masing di peringkat pertama dan kedua,” kata Dedi dalam acara diskusi 100 Hari Jokowi-Ma’ruf di Jakarta, Sabtu 8 Februari 2020.

Berbanding lurus dengan pimpinannya, Kementerian BUMN juga masuk dalam tiga besar kementerian paling baik kinerjanya dalam 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Kementerian BUMN mendapatkan 77,0 persen kepercayaan publik di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang mencapai 80,3 persen. Sementara Kementerian Luar Negeri di posisi teratas dengan tingkat kepercayaan 84 persen.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved