Business Research Trends

Survei Kantar: 5 Merek FMCG Ini Berjaya di Indonesia

Survei Kantar: 5 Merek FMCG Ini Berjaya di Indonesia

Hasil survai lembaga riset Kantar Worldpanel, menyebutkan ada 5 merek teratas Brand Footprint 2017 untuk Indonesia Urban, yaitu Indomie, Mie Sedaap, Royco, Frisian Flag, dan So Klin. Riset ini mencakup 5.700 sampel rumah tangga dan merepresentasikan 28 juta atau 5% dari total rumah tangga di kawasan urban Indonesia.

“Banyaknya jumlah rumah tangga yang membeli suatu merek atau tingginya tingkat penetrasi sangat memengaruhi kekuatan suatu merek. Hal ini dibuktikan dari merek-merek yang menempati posisi 5 teratas Brand Footprint 2017, yaitu Indomie, Royco, Mie Sedaap, Frisian Flag, dan So Klin, yang seluruhnya telah mencapai 90% penetrasi pasar di Indonesia,” jelas Fanny Murhayati, New Business Development Director Kantar Worldpanel Indonesia.

Menurutnya, Indomie menempati posisi nomor 1 Brand Footprint 2017, karena Indomie merek yang paling sering dipilih oleh konsumen Indonesia di perkotaan besar. Setidaknya hampir semua penduduk Indonesia pernah membeli merek Indomie, rata-rata 3 – 4 kali dalam sebulan selama 2016.

Kekuatan Indomie membuat merek ini berhasil mempertahankan posisi teratas dalam survei Brand Footprint sejak tahun lalu. Bahkan Indomie juga mampu memperoleh posisi ke-8 merek paling banyak dipilih di seluruh dunia. Di Nigeria, Indomie juga berhasil menjuarai ranking Brand Footprint dan berada pada posisi nomor 1.

Penjualan internasional yang luas, merupakan salah satu faktor pendukung performance dari Indomie. Di samping Indonesia dan Nigeria, Indomie juga memiliki pangsa pasar di Ghana, Malaysia, Timur Tengah, Turki, dan Amerika Serikat.

Selain Indomie, merek mie instan yang juga memperoleh salah satu posisi teratas dalam ranking Brand Footprint adalah Mie Sedaap, yaitu pada ranking ke-2.

Mie instan merupakan makanan yang familiar di Indonesia. Selain harganya terjangkau, praktis memasaknya, kemudahan mendapatkan produk ini menjadikan mereknya popular.

Posisi ke-3 diduduki oleh merek penyedap masakan Royco, yang mampu naik satu peringkat dari pencapaiannya di tahun lalu. Banyaknya inovasi produk yang ditawarkan Royco dinilai sangat mendukung kondisi tersebut sehingga menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan dari salah satu merek produksi PT Unilever lndonesia ini.

Kemudian, Frisian Flag menempati peringkat ke-4 pada Brand Footprint 2017. Ragam varian produk Frisian Flag mencakup kebutuhan pada seluruh level usia, tua dan muda. Varian susu yang ditawarkan oleh Frisian Flag juga tersedia dalam berbagai macam format, membuat merek ini sebagai merek susu paling prominen di lndonesia.

Posisi ke-5 ditempati oleh merek pembersih lantai So Klin yang merupakan produksi raksasa toiletries asal Surabaya, Wings Group.

Inovasi produk dan kegiatan pemasaran yang senantiasa dilakukan berhasil menyokong merek-merek tersebut untuk mempertahankan basis pembelian di tengah meningkatnya harga rata-rata produk FMCG dan penurunan frekuensi belanja masyarakat Indonesia selama tahun 2016.

“Di tahun 2017 antusiasme masyarakat urban Indonesia dalam mengonsumsi kopi kian meningkat dan hal tersebut ditunjukkan pula pada Brand Footprint 2017. Pertumbuhan consumer reach point tertinggi kali ini terlihat pada Kapal Api yang menduduki peringkat ke-6 pada ranking Brand Footprint 2017 dengan peningkatan nilai CRP sebesar 16,6%,” jelas Fanny.

Untuk itu, di urutan ke-6 sampai ke-10 merek-merek yang masuk daftar Brand Footprint 2017 favorit konsumen adalah Kapal Api, Indofood, Masako, Lifebuoy dan Rinso.

Menurut Fanny, Brand Footprint ini dapat memberikan beberapa manfaat bagi para pelaku di industri FMCG, seperti dapat melihat kelebihan dan kelemahan dari suatu merek dan juga untuk membandingkan performa suatu merek dengan merek pesaingnya.

“Hal ini dapat membantu para pemain FMCG untuk merancang strategi yang tepat di dalam meningkatkan performa produk/merek. Beliau juga memberikan gambaran bahwa di samping meningkatkan jumlah konsumen membuat konsumen membeli dengan lebih sering juga tidak kalah penting untuk meningkatkan penjualan,” dia menegaskan. Fanny juga menjelaskan, dari seluruh merek fast moving consumer goods (FMCG), Coca Cola merupakan merek yang paling sering dipilih konsumen di dunia. Setidaknya 42% dari seluruh rumah tangga di dunia pernah membeli merek Coca Cola sekitar 13 kali dalam kurun satu tahun terakhir. Coca Cola juga berada pada posisi teratas dari daftar merek yang paling banyak dipilih di total 9 negara, termasuk Amerika Serikat, Brasil, Meksiko, dan Turki.

“Brand footprint adalah penelitian yang dilakukan oleh Kantar Worldpanel setiap tahun, dasar pengukurannya dilakukan dengan menggunakan metriks Consumer Reach Point (CRP), yaitu seberapa banyak rumah tangga membeli sebuah merek (penetrasi) dan seberapa sering merek tersebut dibeli oleh konsumen (frekuensi),” ujar General Manager Kantar Worldpanel Indonesia, Venu Madhav.

Survei Brand Footprint 2017 yang dirilis ini merupakan hasil pendataan tahun 2016. Riset tersebut untuk menunjukkan kekuatan berbagai merek. Survei melibatkan 15.300 merek, 200 kategori, dan 1 miliar rumah tangga dari 43 negara di seluruh dunia. Penelitian Brand Footprint 2017 meliputi sektor FMCG, meliputi sektor makanan, minuman, kebutuhan rumah tangga dan kesehatan serta kecantikan. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved