Marketing Trends

Susu Soya Mendukung Generasi Maju Tumbuh Optimal

Sebagai orangtua yang memiliki anak alergi susu sapi, pasangan public figure Desta dan Natasha Rizky tentu saja cemas. Maklum jika anak kekurangan zat besi, berisiko akan memengaruhi tumbuh kembangnya. “Untuk itu, saat mengetahui tentang tingginya risiko kekurangan zat besi pada anak yang tidak cocok susu sapi, kami lebih berusaha ekstra tanggap terhadap gejala yang muncul, rutin berkonsultasi dengan dokter, dan mengendalikan gejala tidak cocok susu sapi anak kami Miskha dengan mengonsumsi nutrisi alternatif yang tepat,” ujar Natasha dalam webinar ‘Festival Soya Generasi Maju, Dukung Si Kecil yang Tidak Cocok Susu Sapi Tumbuh Maksimal’.

Pasangan Desta dan Natasha tidak sendiri menghadapi masalah ini. Banyak orangtua di luar sana yang sedih dan bingung ketika menghadapi sang buah hati tidak bisa mengonsumsi susu karena alergi. Alergi susu sapi memang sering terjadi pada anak-anak. Indikasinya dimulai dari gejala ringan hingga berat. Alergi susu sapi terjadi pada awal kehidupan anak dengan perkiraan tingkat kejadian antara 0,5-3% pada anak usia 1 tahun. Ini menyebabkan anak tidak mendapatkan asupan kandungan nutrisi dalam susu sapi dan berbagai produk turunannya. Meski demikian tidak perlu khawatir, karena anak bisa mendapatkan asupan alternatif seperti formula dengan isolat protein kedelai (formula soya).

Ya, kondisi tidak cocok susu sapi adalah salah satu tantangan kesehatan yang sering dialami oleh anak-anak . Gejala yang muncul dari kondisi ini bisa berbeda-beda pada setiap anak, tetapi umumnya berupa ruam merah yang gatal, bengkak, bersin-bersin, pilek, batuk, mata berair, sakit perut, muntah atau diare.

Kendati demikian, anak yang tidak cocok susu sapi tetap membutuhkan asupan nutrisi seimbang untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya, tidak terkecuali zat besi. Namun, perlu diketahui bahwa anak yang alergi susu sapi berpotensi memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami kekurangan zat besi.

Padahal, kita tahu zat besi merupakan salah satu nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan fungsi kognitif Si Kecil, termasuk bagi anak yang dengan kondisi tidak cocok susu sapi. “Dengan mencukupi kebutuhan zat besi pada anakl, diharapkan dapat mendukung anak mencapai tumbuh kembang yang maksimal dan terhindar dari dampak buruk akibat kekurangan zat besi seperti prestasi akademik yang menurun, mudah terserang penyakit, gangguan permanen pada sistem motorik dan sensorik, serta pertumbuhan fisik yang terhambat,” ujar Prof. Dr.dr. Saptawati Bardosono, MSc. yang akrab disapa Prof. Tati mengingatkan.

Pendapat senada dikuatkan oleh Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(K), M.Kes. “Selain menimbulkan gejala, kondisi Si Kecil yang tidak cocok susu sapi juga membuatnya rentan mengalami kekurangan nutrisi penting, salah satunya adalah zat besi. Padahal, zat besi merupakan salah satu nutrisi esensial yang dapat mendukung si Kecil yang tidak cocok susu sapi dapat tetap tumbuh maksimal,” jelas Prof Budi.

Menurut Prof Budi, adanya risiko kekurangan zat besi yang lebih tinggi pada Si Kecil yang tidak cocok susu sapi dapat disebabkan karena anak mengalami pembatasan jenis asupan makanan yang tidak sesuai. Selain itu, disebabkan adanya risiko inflamasi pada saluran cerna, sehingga dapat menyebabkan Si Kecil tidak memperoleh kecukupan asupan nutrisi penting.

Adanya pembatasan makanan yang tidak tepat pada si Kecil yang tidak cocok susu sapi dinilai Prof Tati dapat menyebabkan asupan nutrisi zat besi tidak adekuat. “Namun tidak hanya zat besi. Kombinasi zat besi dan Vitamin C dengan rasio yang sesuai dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh Si Kecil.

“Jadi, penting untuk memberikan Si Kecil sumber nutrisi yang kaya akan kedua nutrisi tersebut. Sumber makanan yang mengandung Zat Besi dapat diperoleh misalnya pada daging merah, ayam, ikan, sayuran, bisa juga dilengkapi dengan susu berbasis Isolat Protein Soya yang mengandung zat besi dan Vitamin C agar ia bisa tetap tumbuh maksimal,” ungkap Prof Tati.

Permasalahan anak yang tidak cocok susu sapi ini tidak bisa diremehkan, karena dampak dan prevalensi-nya yang umum ditemukan pada usia di awal kehidupan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan nutrisi yang tepat dan adekuat pada awal kehidupan si Kecil, terutama bagi yang tidak cocok susu sapi. Di sini, peran penting orang tua khususnya ibu sangat diperlukan untuk tetap tanggap dalam penanganan kondisi si Kecil. ASI merupakan yang terbaik bagi si Kecil yang tidak cocok susu sapi, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk dapat diagnosa dan penanganan yang tepat.

Untuk para ibu yang memiliki buah hati yang tidak cocok susu sapi, juga tidak perlu khawatir dalam pemenuhan nutrisinya karena sesuai anjuran tenaga kesehatan atau dokter terdapat beberapa pilihan pengganti protein susu sapi seperti Protein Terhidrolisa Ekstensif atau asam amino. Namun, jika terdapat kendala dalam memperoleh alternatif tersebut dapat diberikan Isolat Protein Soya sesuai dengan anjuran dan edukasi dari dokter.

Prof Budi juga menjelaskan bahwa sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa pola pertumbuhan, kesehatan tulang dan fungsi metabolisme, penyerapan zat mineral tubuh, fungsi saraf, serta fungsi hormonal dari anak-anak yang mengonsumsi Isolat Protein Soya tidak berbeda dengan anak-anak yang mengonsumsi susu sapi.

Terkait pentingnya asupan zat besi bagi anak yang alergi susu sapi, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) selaku produsen berbagai produk nutrisi untuk ibu hamil & menyusui dan anak-anak, terpanggil untuk memberikan solusi dengan menghadirkan susu soya Pro-gress Maxx dan menggelar Festival Soya Generasi Maju.

Peluncuran produk ini pada momen memperingati Pekan Alergi Dunia. Sarihusada membuat terobosan inovasi baru untuk bantu memenuhi kebutuhan zat besi, Vitamin C dan nutrisi penting lainnya untuk si Kecil berusia di atas 1 tahun yang tidak cocok susu sapi. Selain itu, Sarihusada juga mengadakan rangkaian program edukasi hingga kampanye kesehatan. Hal ini ditujukan untuk mendukung orang tua dalam mencegah dan menangani kondisi tidak cocok susu sapi pada Si Kecil dan mengatasi risiko kekurangan zat besi agar tumbuh kembangnya tetap maksimal.

Bagaimana cara mencukupi kebutuhan zat besi dan nutrisi anak yang alergi susu sapi untuk mendukung tumbuh kembangnya? Bunda bisa memberikan Si Kecil asupan yang kaya protein dan zat besi.Contoh daging ,telur, susu, sayuran dan kacang-kacangan seperti kedelai. Nah untuk memastikan zat besi diserap optimal oleh anak, pastikan anak telah diberikan sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin C.

Untuk susu, berikan susu pertumbuhan berbahan dasar Isolat Protein Soya yang sudah dilengkapi vitamin C dan zat besi untuk bantu pertumbuahn anak memenuhi kebutuhan harian gizi, dengan rasio molar yang sesuai dan sudah terbukti dapat meningkatkan ketersediaan zat besi dalam tubuh hingga 2 kali lipat. Dan jangan lupa konsultasikan ke dokter.

Lantas, bagaimana manfaat susu soya? Mengacu data American Academy of Pediatrics (2008), susu yang diformulasikan dari isolat protein soya dapat menjadi alternatif dari nutrisi yang berbahan dasar protein susu sapi. Menurut tatalaksana untuk anak alergi susu sapi yang dikeluarkan IDAI pada 2014, apabila tidak menerima ASI dan alergi terhadap formula yang berbahan dasar susu sapi. Alternatif penggantinya adalah formula dengan protein dengan hidrolisa ekstensif, formula asam amino, atau formula berbahan dasar isolat protein soya. Ibu-ibu sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter untuk pilihan nutrisi untuk buah hati.

Susu formula soya yang difortifikasi dengan mikronutrien energi, protein, dan lemak nabati dapat mendukung tumbuh kembang anak. Jika para ibu memutuskan untuk memberikan susu formula kedelai sebagai alternatif, gunakan jenis susu kedelai yang diperkaya/difortifikasi dengan vitamin dan mineral, seperti kalsium, folat, dan vitamin A, vitamin B, dan vitamin D.

Susu berbahan dasar kedelai juga mengandung senyawa alami yang disebut fitat, yang ditemukan pada kacang–kacangan, yang dapat mengurangi penyerapan kalsium. Namun, formula dengan isolat protein kedelai telah diminimalkan efeknya, sehingga buah hati mendapatkan manfaat kalsium secara optimal.

Salah satu pertimbangan yang umum dilakukan sebelum para ibu memberikan susu berbahan dasar kedelai adalah kandungan fitoestrogen. Ini adalah senyawa bersifat seperti estrogen yang berasal dari tanaman yang terdapat dalam kedelai. Pada formula dengan isolat protein kedelai, kandungan ini juga diminimalkan. Hal ini dibuktikan dari beberapa penelitian bahwa anak yang mengonsumsi formula soya tidak menunjukkan perkembangan reproduksi yang berbeda dengan anak yang mengonsumsi susu sapi.

“Sarihusada berkomitmen mendukung tumbuh kembang anak generasi maju, tidak terkecuali anak dengan kondisi tidak cocok susu sapi. Tahun ini, kami menghadirkan inovasi produk untuk mendukung pemenuhan nutrisi lengkap dan seimbang bagi anak berusia di atas 1 tahun dengan kondisi tidak cocok susu sapi agar tetap bisa tumbuh maksimal dengan dukungan nutrisi dari SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx yang memiliki kombinasi unik zat besi dan Vitamin C, IronC, serta Isolat Protein Soya berkualitas,” jelas Senior Brand Manager SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx, Anggi Morika Septie. Produk baru ini melengkapi rangkaian produk sebelumnya, yaitu SGM Eksplor, SGM Eksplor Soya, SGM Eksplor Buah & Sayur, SGM Aktif, dan SGM Bunda.

Sarihusada juga menyelenggarakan rangkaian program edukasi ‘Festival Soya Generasi Maju’ dan menyempurnakan kampanye kesehatan ‘Gerakan 3K’ menjadi menjadi ‘Gerakan 3K+‘, yaitu: Kenali gejalanya (1), Konsultasikan ke dokter yang bisa dilakukan melalui telepon atau online agar Si Kecil mendapat penanganan yang tepat (2), Kendalikan faktor penyebab tidak cocok susu sapi dengan alternatif nutrisi yang tepat, serta Kembangkan dan asah potensi prestasi si Kecil dengan stimulasi yang tepat agar anak tumbuh maksimal dan siap jadi Anak Generasi Maju (3).

Dalam kegiatan Festival Soya Generasi Maju yang berlangsung pada 23 Maret – 3 April 2021, para bunda diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan seperti sesi Tanya Dokter, di mana ibu-ibu bisa mendapatkan informasi langsung dari para ahli seputar kondisi tidak cocok susu sapi Si Kecil; Berbagi tips dan cerita bersama Celebrity Moms untuk dukung si Kecil yang tidak cocok susu sapi tetap tumbuh maksimal; Tips mengembangkan potensi prestasi dengan stimulasi yang tepat untuk si Kecil yang tidak cocok susu sapi dari Psikolog Anak dan Keluarga, serta sesi Live Cooking bersama Celebrity Chef untuk mengajak bunda berkreasi dengan resep sehat berbahan dasar SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx yang juga mengandung zat besi serta aman untuk si Kecil yang tidak cocok susu sapi.

Ke depan, Anggi berharap, melalui inovasi baru SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx dan rangkaian kegiatan edukasi dalam Festival Soya Generasi Maju, para ibu dapat semakin tanggap dalam menangani kondisi tidak cocok susu sapi yang disertai risiko kekurangan zat besi pada Si Kecil serta dapat memenuhi kebutuhan nutrisi lengkap dan seimbang agar si Kecil bisa tetap tumbuh maksimal dan siap jadi Anak Generasi Maju.

Kini, Natasha dan Desta sudah bisa bernafas lega, karena sudah menemukan solusi buat Si Buah Hati. “Hadirnya alternatif solusi nutrisi berbasis Isolat Protein Soya yang diperkaya dengan kombinasi zat besi dan Vitamin C seperti pada SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx, tentunya dapat membantu saya sebagai orang tua dalam memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil yang tidak cocok minum susu sapi,” kata Natasha.

Dengan terpenuhinya nutrisi anaknya yang bernama Miskha, Natasha jadi bisa mengembangkan potensinya melalui berbagai stimulasi. Sekarang Miskha bisa belajar, bermain dan melakukan aktivitas yang dia sukai dengan nyaman karena gejala tidak cocok susu sapinya tidak muncul lagi. “Saya yakin dengan dukungan nutrisi dari SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx dan stimulasi yang tepat, Miskha bisa tumbuh maksimal seperti anak lainnya,” tutur Natasha menegaskan.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved