Management Trends zkumparan

Taktik Sirclo Agar Pekerja Milenial Betah

Taktik Sirclo Agar Pekerja Milenial Betah
Brian Marshal CEO dan Pendiri Sirclo

Survei internal yang dilakukan oleh anggota Young Leaders for Indonesia menunjukkan 90% karyawan Sirclo bersedia merekomendasikan perusahaannya pada kenalan sebagai tempat bekerja yang baik. Riset yang merupakan bagian dari proyek Breakthrough Leadership ini juga mengurai tiga alasan mengapa mereka memberikan rekomendasi positif terhadap Sirclo.

Ketiga alasan tersebut adalah tingkat kepuasan pribadi, penghargaan terhadap karir, dan insentif yang tinggi. Brain Marshal Pendiri dan CEO Sirclo seperti disampaikan pada media (27/02/209), Sirclo merupakan sebuah layanan penyedia solusi e-commerce, saat ini memiliki 206 karyawan, dimana lebih dari 80%-nya berusia 21-30 tahun – yang termasuk dalam generasi milenial.

“Sebagai sebuah startup teknologi, Sirclo telah mengalami pertumbuhan bisnis yang pesat sejak pertama kali berdiri. Bergabung di Sirclo tentu merupakan kesempatan menarik bagi generasi muda yang ingin mendalami dunia startup dan jasa teknologi,” kata Brian. Adila Ganiyha Fitri, Recruitment & Employer Branding Lead, menambahkan, komitmen Sirclo untuk mewujudkan work-life balance yang sesungguhnya cukup kuat.

“Kami memberikan kepercayaan pada karyawan untuk menggunakan hak remote working – atau bekerja di luar kantor. Ketika mereka dibutuhkan di rumah dan mampu bekerja dari jauh, tentu kami akan mendukung. Tapi, kami juga percaya bahwa waktu untuk bertatap muka bersama kolega kerja tidak kalah penting, karena nilai kekeluargaan yang kami pegang tidak bisa dibangun hanya lewat komunikasi online saja,” jelasnya.

Apa yang diterapkan di Sirclo ini sejalan dengan riset Flexjobs yang dirilis Agustus 2018, yang melibatkan lebih dari 3.000 responde bahwa 78% karyawan milenial mengaku akan lebih loyal pada suatu perusahaan jika mereka diberikan waktu dan cara kerja yang fleksibel. Tidak hanya itu, berdasarkan Deloitte Millenial Survei pada 2016 menunjukkan sebanyak 95% responden milenial mengatakan bahwa work-life balance adalah faktor utama mereka dalam memilih pekerjaan.

Selain fleksibilitas karyawan, Sirclo juga menumbuhkan kultur perusahaan yang kolaboratif dan menekankan pentingnya budaya berbagi pengetahuan. Secara reguler, tim Sirclo mengadakan sesi town hal meeting, dimana semua karyawan, dari level manager sampai paling junior, bergabung untuk mendapatkan informasi seputar perkembangan perusahaandari CEO.

“Kami juga sering mengadakan sesi edukasi dan pelatihan, dimana kami mengangkat suatu topik yang dibawakan oleh tim internal (seperti tim teknologi atau pemasaran), maupun pembicara dari luar, guna berbagi pengalaman dan pengetahuan pada suatu topik,” ungkap Adila.

Faktanya, generasi milenial menilai pelatihan dan lokakarya sebagai medium pembelajaran yang dapat memajukan karir mereka. Impraise sebuah perusahaan konsultan manajemen pernah meriset bahwa 63% dari kalangan milenial mencari pekerjaan yang akan memberikan pelatihan, lokakarya, dan kesempatan untuk melanjutkan sekolah pascasarjana.

“Kesempatan untuk mendalami topik yang saya sukai dan juga mempelajari hal-hal yang sebelumnya tidak dipelajari lewat pendidikan formal adalah nilai plus selama bekerja di Sirclo. Hal ini penting karena saya tidak ingin terjebak mengerjakan rutinitas di zona nyaman setelah bekerja lebih dari satu tahun di perusahaan ini. Saya ingin terus belajar dan mengembangkan diri agar bisa memberikan kontribusi yang lebih baik,” ujar Mikael Kristyawicaksono, Product Manager di Sirclo.

Berbeda dari perusahaan pada umumnya, Sirclo membuka diri terhadap pelamar yang ingin mendaftar pada lowongan yang berbeda dari jurusan kuliah. Penilaian terhadap pelamar akan didasarkan pada pengalaman kerja, rekam jejak, serta karakter masing-masing.

Karena struktur organisasi yang efektif, Sirclo mengaku bahwa proses perekrutan umumnya hanya berlangsung sekitar satu sampai dua minggu. “Begitu aplikasi diterima, kami akan melakukan screening. Lalu jika lolos, kandidat akan mengikuti tes teknik dan wawancara bersama Human Resources. Langkah yang terakhir adalah wawancara terakhir dengan manajer divisi. Jika terpilih, maka kandidat bisa langsung bergabung dalam tim Sirclo,” jelas Adila.

Sebagai startup dengan perkembangan yang pesat, Sirclo selalu membuka lowongan kerja untuk berbagai bidang, terutama karena lini bisnisnya yang terus berekspansi. Mulai dari bidang teknologi, keuangan, layanan konsumen, hingga manajemen gudang. Sirclo menggunakan website Sirclo media-media seperti TechinAsia, LinkedIn, Indeed dan Jooble sebagai sarana menjari talenta terbaik.

“Kami ingin tumbuh bersama semangat anak muda Indonesia. Jadi, untuk para individu yang passionate, suka tantangan, punya wawasan yang luas serta mudah beradaptasi di lingkungan dan kultur startup; maka kalian adalah kandidat yang tepat untuk Sirclo,” kata Adila.

Sirclo didirikan sejak 2013 merupakan perusahaan teknologi yang menyediakan solusi untuk membantu bisnis-bisnis berjualan secara online. Ada dua produk yang ditawarkan Sirclo yaitu Sirclo Store dan Sirclo Commerce. Sirclo Store Store adalah sebuah platform SaaS (Software as a Service) pembuatab situs toko online bagi bisnis lokal skala kecil hingga menengah.

Hingga kini, Sirclo Store telah membantu hampir 1.000 pengguna aktif berbayar membangun brand dan mengembangkan bisnisnya secara online, seperti ATS The Label, Amazara, Benscrub, Ittaherl, Namaste Organic, This Is April, dan Wearing Klamby.

Sedangkan Sirclo Commerce merupakan channel management solution yang menjawab kebutuhan brand corporate untuk masuk ke jalur distribusi online dan didukung oleh teknologi yang dapat melakukan sinkronisasi penjualan di berbagai marketplace. Sirclo Commerce dipercaya oleh berbagai brand ternama seperti KAO, Arnotts, Reckitt Benckiser, Kellogg’s, PepsiCo, Minimal dan Stanley Black & Decker.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved