Technology Trends zkumparan

TaniSupply Melengkapi TaniHub dan TaniFund Sejahterakan Petani Indonesia

Vincentius Sariyo, Direktur TaniSupply

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia memprediksi tahun 2050 Indonesia akan kehabisan petani, jika tidak berbuat sesuatu. Dan Grup TaniHub melakukan terobosan utnuk menjawan tantangan tersebut.

Sekitar tiga tahun terakhir, perkembangan Grup TaniHub sangat pesat. Dimulai tahun 2016, TaniHub hadir dikenal sebagai startup agritech pertama di Indonesia dengan solusi end to end. Dan, bulan November 2016 untuk pertama kalinya melakukan transaksi hasil produk pertanian yang dikelolanya.

Siapa sangka tahun 2020 ini TaniHub berhasil merangkul 30.000 petani di Tanah Air untuk bergabung. Dampak sosial yang diciptakan untuk para petani sangat signifikan. Lihat saja produksi petani naik 30%, pendapatan petani rata-rata melonjak sekitar 50%. Sementara varian produk yang dikelola TaniHub sudah mencapai 500 SKU. Sedangkan jumlah karyawan sekitar 100 orang.

Komitmen untuk memajukan pertanian di Indonesia, diwujudkan TaniHub tidak hanya soal edukasi pertanian, tapi juga terjun langsung membantu para petani meningkatkan produksinya, membantu keuangan untuk membeli perlengkapan bertani, berkebun serta distribusi penyaluran produk ke pelanggan atau konsumen.

Awalnya bisnis TaniHub itu diarahkan ke Business to Consumer (B2C) via aplikasi, sekarang ke Business to Business (B2B). Apaagi, penjualan offline lewat TaniHub masih mendominasi sekitar 80%, dibandingkan jalur online. Mayoritas konsumen di offline ini adalah supermarket, horeka, industri Food & Beverage, startup hingga pelaku bisnis ritel.

Untuk mengatasi masalah akses keuangan yang dikeluhkan para petani, TaniHub membuka layanan TaniFund. Pada awal 2017 TaniFund didirikan sebagai crowdfunding platform yang menyalurkan pendanaan dari lender kepada para borrower, dalam hal ini adalah petani.

Kini, agar lebih agresif menggarap bisnis supply chain (rantai pasok), TaniHub mengibarkan bendera TaniSupply pada September 2019. Berbeda dengan TaniFund yang regulasinya di bawah Otoritas Jasa Keuangan, dan TaniHub di bawah Kementerian Informasi dan Telekomunikasi, maka TaniSupply dalam koridor regulasi Kementerian Perdagangan.

Kehadiran TaniSupply ini menggenapi unit bisnis yang tergabung dalam Grup TaniHub, yakni TaniHub (platform e-commerce), TaniFund (p2p lending), dan TaniSupply (supply chain).

Kegiatan usaha yang dilakukan TaniSupply di gudang adalah menyortir hasil pertanian yang dibeli dari para petani. Produk itu dipilah-pilah kualitas grade mulai dari rendah, sedang dan bagus. Kemudian, menimbang hasil pertanian itu untuk menentukan harga dan seterusnya. “Tidak mungkin, kami di TaniSupply hanya membeli produk-produk yang bagus saja dari petani. Semua kami beli, tapi dipilah-pilah grade-nya,”ujar Vincentius Sariyo, Direktur TaniSupply di kantor Grup TaniHub di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Sariyo menjelaskan, TaniSupply memiliki divisi Purchasing, Warehouse, Quality Control dan Production. Mayoritas mitra tani dari TaniSupply berada di Pulau Jawa, yakni Jawa Barat sekitar 15.000 petani dan Jawa Timur adaa 10.000 petani.

“Ada dua tipe petani, pertama, petani trading (jual beli hasil panen) dan petani binaan. Untuk petani binaan Grup TaniHub ada sekitra 15.000 petani,” ungkap Sariyo. Dalam memenuhi demand TaniHub, 90% disuplai oleh petani trading, sisanya 10% datang dari binaan Grup TaniHub.

Keputusan TaniSupply seperti itu cukup beralasan dengan pertimbangan untuk membantu para petani menjual seluruh hasil panennya. Pun, TaniSupply juga memiliki beragam segmen pasar. Mulai dari toko-toko buah/sayur, pabrikan makanan, perhotelan, restoran hingga supermarket dan hypermarket. Berkembangnya industri horeka jelas mendukung kiprah bisnis TaniSupply.

“Untuk pelanggan korporat kami antara lain jaringan supermarket Superindo, Giant, food industry, industri horeka, hotel biasa hingga hotel bintang lima, “ jelas Sariyo.

Sariyo mengungkapkan, saat ini Indonesia saat memiliki 5.700 produsen di industri pengolahan makanan dan lebih dari 30.000 outlet modern retailer. Juga, lebih dari 1,6 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) plus 200.000 outlet hotel, restoran dan katering (horeka).

Adapun produk pertanian yang dikelola oleh TaniSupply adalah buah-buahan, sayur-mayur. Untuk buah, ada mangga, alpukat, melon, papaya, apel, eruk, buah naga, jambu, beras, ub, singkong dan lainnya. Sementara sayuran ada labu, kangkung, bayam, kol, wortel, kentang, bawang merah, bawang putih, tomat dan sebagainya. Lalu dikembangkan ke hasil peternakan seperti daging sapi, daging ayam, ikan dan lainnya.

Guna memenuhi permintaan klien, TaniSupply pun mendistribusikan beberapa private label ke mitra offline. Sebut saja ada merek Fowler untuk daging ayam, bebek, dan telur; GoldFarm untuk sayur organik; dan Lentik untuk beras, SommerVille untuk brand khusus buah; plus Vis untuk produk ikan.

Hingga sekarang TaniSupply telah memiliki 5 gudang yang berlokasi di Bali, Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya plus sejumlah titik distribusi di berbagai area. Gudang terbaru segera buka di Cikarang, Jawa Barat seluas 10 ribu meter persegi.

”Nantinya, kami akan menambah gudang di Balikpapan (Kalimantan) dan Sulawesi. Penyebaran lokasi gudang TaniSupply akan difokuskan ke luar Pulau Jawa guna memperkuat ekosistem pertanian agar semakin terintegras di Grup TaniHub,” kata Sariyo menegaskan. Dan tahun 2021, berambisi untuk menjangkau seluruh kota di Nusantara.

Gudang TaniSupply dirancang khusus dengan pendingin berstandar tertentu agar produk-produknya tidak mengalami penurunan kualitas. “Gudang kami juga disewakan oleh pihak lain untuk menyimpan produk makanan untuk jangka waktu tertentu,” ucap dia.

“Kesejahteraan hidup petani hanya dapat ditingkatkan jika upaya perubahan dilakukan dari berbagai sisi, mulai dari kualitas produk pertanian, produktivitas, supply chain distribusi pemasaran hingga pendanaan. Di sinilah peran TaniHub, TaniFund dan TaniSupply untuk membantu petani-petani Indonesia,” jelas Sariyo.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved