Technology Trends zkumparan

Tanpa Coding, Semua Bisa Bikin Chatbot

Selama ini membuat chatbot hanya bisa dilakukan oleh orang bagian teknologi informasi (TI). Namun, dengan inovasi PT Jualan Online Indonesia yang menghadirkan platform Bjtech, sebuah platform percakapan (conversation platform) berbasis artificial intelligence (AI) memungkinkan semua orang, baik pelaku bisnis maupun individu untuk mengembangkan chatbot sesuai dengan kebutuhan masing-masing melalui messaging app.

Teknologi automasi percakapan tersebut diprediksi akan meramaikan industri digital. Meningkatnya pertumbuhan pengguna aplikasi mobile phone messaging di Indonesia diperkirakan mencapai 82 juta pengguna di tahun 2018 menurut riset eMarketer.com, menjadikan messaging sebagai salah satu bentuk utama interaksi sosial saat ini. Hal ini menghasilkan evolusi pada customer care yang sudah beralih ke digital customer care melalui penggunaan produk chatbot.

“Mengusung semangat ‘Bot for Everyone’, kami ingin menunjukkan bahwa chatbot bisa diciptakan semua orang Indonesia dari berbagai kalangan, mulai dari pelaku UKM, artis hingga karyawan. Hal ini dikarenakan dengan penggunaan platform BJtech, seseorang tidak perlu memiliki keahlian pemograman tertentu,” jelas Diatce G. Harahap, CEO PT Jualan Online Indonesia.

Chatbot pun dapat dibuat dengan waktu yang relatif cepat. Bjtech ngin menghilangkan batasan yang ada bahwa membuat chatbot itu sulit. Contohnya, bagi pelaku UKM dapat menggunakan chatbot sebagai digital customer care 24 jam. Sementara bagi individu, dapat menggunakan chatbot untuk kebutuhan mereka sehari-hari ataupun hobi seperti mengembangkan entertainment chatbot.

Platform BJtech yang didukung oleh machine learning technology, dapat menjangkau semua orang dalam satu waktu bersamaan melalui komunikasi paling mudah yaitu chatting. Para pengguna hanya perlu mengikuti langkah-langkah teknis yang sederhana. Pertama, menentukan tujuan dan fungsi dari pembuatan chatbot, dikarenakan akan berdampak pada langkah selanjutnya, yaitu rancangan alur percakapan, gaya bahasa dan gramatika yang digunakan dalam chatbot. Lalu, diakhiri dengan menghubungkan chatbot yang telah dibuat agar dapat diimplementasikan di salah satu aplikasi pesan yang ada, yaitu Line.

Penggunaan chatbot pun telah ada di aplikasi pesan seperti Line di mana ditujukan bagi perusahaan atau pengusaha untuk mengirimkan info tentang perusahaan, promosi produk dan lainnya kepada pelanggan. Christa Sabathaly, Senior Business Development Manager Line, mengungkapkan, tren penggunaan Line di Indonesia dan penggunaan chatbot dalam Line.

“Terhitung hingga awal tahun 2018, sudah ada lebih dari 2,3 juta akun Line yang ada di Indonesia. Sebagian besar dari akun itu berasal dari pelaku UKM. Sebagian akun Line yang ada, memanfaatkan chatbot untuk memberikan informasi produk dan cara pemesanannya. Ini menunjukkan bahwa penggunaan chatbot menjadi komponen yang penting dalam mengoperasikan bisnis mereka untuk melayani pelanggan selama 24 jam.,” ungkap Christa.

Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di tahun 2017, pelaku usaha yang telah memanfaatkan platform digital dalam memasarkan produknya hanya 3,79 juta dari 59,2 juta UKM. Ini menunjukkan bahwa pengetahuan akan penggunaan platform digital masih sedikit di antara pelaku UKM.

Afifuddin Kalla,Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, mengatakan, meskipun pertumbuhan pelaku UKM di Indonesia berkembang dengan pesat, akan tetapi tidak diiringi dengan peningkatan pengetahuan mengenai platform digital untuk bisnis mereka. Dengan adanya platform BJtech ini, memudahkan para pelaku UKM untuk dapat mengoptimalkan operasi bisnis mereka melalui produk chatbot sehingga bisa naik kelas.

Menurut Diatce, pemanfaatan chatbot sebagai digital customer care bagi pelaku UKM dapat menghasilkan efisiensi biaya dan waktu dikarenakan sistem layanan menjawab secara otomatis. Tidak hanya itu saja, kegunaan chatbot pun dapat melakukan pemesanan dan bahkan berbagi lokasi.

“Produk chatbot yang menggunakan AI Conversation Platform BJtech pun sudah kami hasilkan melalui kerja sama dengan Line Indonesia, BNI dan Cisco. Terkait dengan implementasi chatbot, sementara ini hanya bisa di Line saja. Ke depannya, kami akan memperluas ke aplikasi pesan lainnya, mobile apps maupun platform lain,” Diatce menguraikan penjelasannya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved