Business Research Trends zkumparan

Tantangan Bisnis Online di Balik Akselerasi Digital

Ilustrasi belanja online melalui platform e-commerce (©Getty Images)

Di masa pandemi Covid-19 ini, pemerintah berusaha mendorong roda perekonomian melalui berbagai kebijakan serta insentif demi menyelamatkan UKM. Dorongan untuk melakukan digitalisasi dalam proses bisnis pun menjadi anjuran utama bagi UKM agar dapat bertahan.

Data Indonesia E-eommerce Association (Idea), periode Mei hingga Agustus 2020 mencatat, dari tujuh platform yang bergabung pada Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, ada penambahan sekitar 1,9 juta pelaku UKM yang mulai membuka toko secara online di beberapa platform e-commerce.

Sayangnya, memiliki toko secara online di beberapa platform tidak menjamin kesuksesan bisnis UKM. Dibutuhkan strategi dan edukasi bagi UKM untuk memastikan keberlanjutan bisnis yang dimiliki di platform online.

Hal ini yang juga ditegaskan oleh Idea bahwa platform e-commerce di Indonesia memerlukan pendampingan edukasi terkait digital marketing, maupun promosi yang diberikan platform terkait untuk mendukung penjualan merchant tersebut.

Adapun survei yang dilakukan Mekari melalui produknya Jurnal, mengungkapkan bahwa sebanyak 90,8% responden bergerak di bisnis ritel dan memiliki toko di platform marketplace, dimana 51,3% diantaranya memiliki lebih dari satu toko online di marketplace yang berbeda. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang tepat bagi UKM agar bisa bersaing baik dari kualitas service maupun promosi marketing.

“Pemahaman atas setiap platform yang berbeda dan pencatatan keuangan bisnis yang akurat dan realtime menjadi kunci UKM untuk memastikan keberlanjutan bisnisnya,” ujar Standie Nagadi, VP Marketing & Brand Mekari seperti yang dikutip SWA Online, Senin (14/09/2020).

Dalam survei juga diungkapkan bahwa terdapat dua hal utama yang menjadi tantangan responden yang memiliki toko di platform marketplace. Sebanyak 42,1% menemukan kesulitan dalam pencatatan penjualan dan pengelolaan pembukuan, sementara 26,3% menemukan masalah dalam pengelolaan persediaan.

“Kami meyakini bahwa digitalisasi UKM tidak bisa berhenti di eksistensi mereka di platform marketplace, dibutuhkan supporting tools dan kemampuan menganalisa data yang tepat untuk memastikan mereka mengetahui langkah-langkah yang akan diambil dalam menjalankan bisnisnya di berbagai marketplace,” tambah Standie.

Selain itu, dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak yang berkomitmen menghadirkan solusi bagi UKM. Ini menjadi penting untuk memastikan UKM Indonesia melakukan transformasi digital secara penuh guna memaksimalkan operasional bisnis.

“Pemilik usaha pun bisa mengambil keputusan bisnis yang strategis dan penuh kehati-hatian untuk mengupayakan manajemen keuangan usaha tetap sehat di masa krisis ini,” ujar Standie.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved