Trends

Targetkan 330 Juta Turis Domestik, Ini Strategi Holding BUMN Pariwisata

Targetkan 330 Juta Turis Domestik, Ini Strategi Holding BUMN Pariwisata
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer meninjau Sirkuit Mandalika, Lombok. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer meninjau Sirkuit Mandalika, Lombok. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Direktur Marketing InJourney Maya Watono mengatakan Holding BUMN Pariwisata mendapatkan target untuk mendongkrak 330 juta wisatawan domestik dan 17 juta wisatawan asing alias wisman. Angka itu setara dengan pergerakan wisatawan sebelum pandemi Covid-19.

“Selain itu, kami juga ditargetkan bisa mendongkrak sektor pariwisata memberikan kontribusi 4,5 persen terhadap GDP (gross domestic product). Itu effort yang besar karena saat pandemi, sektor ini hanya menyumbang di bawah 4 persen GDP,” ujar Maya dalam temu media secara virtual, Jumat, 14 Januari 2022.

Maya menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, Holding BUMN Pariwisata telah menyusun strategi. Strategi jangka panjang adalah membuat klaster yang ada di bawah naungan holding ini terintegrasi dalam satu ekosistem. Adapun klaster-klaster di bawah Holding BUMN Pariwisata meliputi sektor aviasi, pariwisata, perhotelan, hingga retail.

Menurut Maya, hal-hal yang perlu disinergikan ialah ketersediaan transportasi, arus lalu-lintas logistik, serta ketersediaan akomodasi untuk wisatawan. Ia meyakini bila ekosistem pariwisata terintegrasi, cita-cita untuk meningkatkan pergerakan turis asing maupun mancanegara akan tercapai.

Sedangkan untuk jangka pendek dalam 100 hari kerja, Holding BUMN Pariwisata telah membuat program 100 calendar of event atau COE. COE merupakan acuan kegiatan dalam satu tahun yang akan dilaksanakan di destinasi-destinasi superproritas untuk mendongkrak pergerakan wisatawan.

“Yang terdekat adalah MotoGP. MotoGP akan jadi jadi exercise,” ujar dia.

Selanjutnya, Holding BUMN Pariwisata sedang merencanakan pembuatan linimasa untuk mencapai target-target tertentu dalam tiap klaster. Dia berharap pembentukanm BUMN Holding Pariwisata dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi di sektor pariwisata, penerbangan, dan ekonomi kreatif.

“Kita berharap kondisi Covid-19 segera membaik. Karena kalau kondisi tidak membaik, itu menjadi tantangan untuk mencapai jumpstart,” katanya.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi resmi meluncurkan InJourney yang merupakan nama besar dari Holding BUMN Pariwisata. Dipimpin PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), holding tahap satu yang secara resmi terbentuk pada Oktober 2021 itu beranggotakan enam perusahaan pelat merah.

Keenamnya adalah PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), dan PT Sarinah (Persero). Jokowi mengatakan pembentukan holding ini akan menjadi titik balik transformasi ekosistem pariwisata yang lebih baik.

“Kita harus memanfaatkan ini sebagai titik balik untuk melakukan sebuah lompatan, momentum untuk melakukan penataan, momentum untuk melakukan transformasi, membangun sebuah ekosistem yang lebih kuat dan tangguh,” ujar Jokowi, Kamis, 13 Januari 2022, dalam keterangan tertulis.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved