Melalui layanan yang diberi nama Creative Cloud, Adobe Systems Inc. mencoba menggarap pasar pekerja kreatif di Indonesia.

Layanan ini berbasis keanggotaan yang memberikan akses tak terbatas kepada para pengguna untuk mengunduh dan menginstal semua aplikasi desktop Creative Suite, serta alat dan layanan Photoshop Lightroom, Adobe Muse, Adobe Edge (alat pengembang game dan integrasi dengan aplikasi Photoshop Touch).

Head of Southeast Asia Adobe, Vicky Skipp, mengatakan, sejak dirilis di Amerika Serikat pada bulan April 2012, sektor kreatif telah menanggapinya dengan antusias.

“Hanya dalam tujuh bulan, kami telah melihat penggunaan yang luar biasa, dengan lebih dari satu juta orang di AS dan secara global bergabung dengan Adobe Creative Cloud. Tujuan kami sekarang ini adalah untuk membuat Creative Cloud menjadi penghubung utama bagi tim kreatif,” ujar Skipp.

Selain alat-alat untuk desktop, layanan online untuk publikasi dan berbagi file, serta untuk meng-upgrade dan menampilkan update segera setelah dirilis. Adobe Creative Cloud untuk tim juga menyertakan pengelolaan mudah kelompok kerja virtual, penyimpanan awan sebesar 100GB per pengguna (dibandingkan 20GB bagi penawaran individu Creative Cloud), dukungan layanan ahli, sistem administrasi terpusat untuk implementasi yang cepat dan mudah dari tempat baru, dan penagihan terpusat dan pengelolaan lisensi yang efisien.

“Creative Cloud untuk tim memudahkan kelompok kerja untuk menciptakan dan berkolaborasi di proyek-proyek kreatif. Di samping itu, pemilik usaha secara otomatis menikmati upgrade dan fitur-fitur baru segera setelah tersedia,” katanya.

Adobe Creative Cloud untuk tim tersedia dengan harga sekitar US$ 840 per pengguna untuk paket satu tahun. Bagi pelanggan Creative Suite 3 yang telah membeli software Creative Suite akan mendapatkan harga khusus sebesar US$ 600 per pengguna untuk paket satu tahun. (EVA)