Technology Trends

Aplikasi Obat Apps Jawab Tantangan Pendidikan Farmasi

Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia (APDFI) bekerja sama dengan PT Obat Inovasi Indonesia untuk menawarkan konsep digitalisasi pendidikan farmasi sebagai solusi atas tantangan pendidikan farmasi di era digital.

Melalui kerja sama ini, Lembaga Diploma Farmasi di seluruh Indonesia akan mendapatkan pemerataan teknologi dan akses yang sama terhadap materi, evaluasi hingga pembelajaran berkualitas melalui aplikasi obat guna meningkatkan kualitas lulusan vokasi di bidang farmasi. Ridho Muhammad Sakti, CEO PT Obat Inovasi Indonesia memaparkan bahwa aplikasi Obat Apps dibuat khusus untuk mahasiswa diploma farmasi agar mampu menyerap input pendidikan farmasi dan memaksimalkan ouput pembelajaran.

“Kami menyadari dalam menghadapi tantangan di dunia pendidikan farmasi saat ini, mendapatkan akses terhadap Teknologi Pendidikan Diploma Farmasi yang lengkap, terjangkau dan seru adalah hak bagi seluruh mahasiswa farmasi di seluruh Indonesia.” Ujarnya.

Adapun saat ini, Obat Apps telah dipakai lebih dari 40.000 mahasiswa farmasi. Ridho berharap aplikasi ini bisa membantu akselerasi pembelajaran Diploma Farmasi Indonesia sehingga tercipta vokasi di bidang farmasi yang bermutu, berkompeten dan berdaya melalui integrasi teknologi.

Aplikasi yang telah ada selama 5 tahun ini bisa diunduh langsung di Playstore dan Appstore. Dengan memaksimalkan ribuan video materi farmasi dan Learning Managements System, belajar interaktif yang telah sesuai dengan kurikulum juga disupervisi oleh ahli, bisa diakses kapan pun dan dimanapun menjadi kunci suksesnya aplikasi tersebut.

Yusmaniar, M Ketua Umum APDFI memaparkan bahwa tenaga teknis kefarmasian merupakan salah satu elemen penting dalam upaya pembangunan pelayanan kesehatan di Indonesia. Di tengah pandemi yang melanda, kebutuhan akan tenaga teknis kefarmasian yang kompeten menjadi tantangan yang harus diselesaikan oleh Pendidikan Diploma Farmasi secara sistematis, efisien dan cepat.

Lebih lanjut, ia menuturkan pendidikan diploma farmasi menjadi salah satu sektor strategis yang juga terdampak oleh pandemi Covid-19, sehingga dilakukan pendekatan pembelajaran daring yang mengharuskan institusi pendidikan memfasilitasi secara strategis juga cepat. Di lain sisi, tuntutan terkait lulusan yang kompeten dengan serangkaian tuntutan capaian pembelajaran dan uji kompetensi juga tetap harus dihadapi oleh peserta didik diploma. “Kita sebagai pendidik harus tetap aware terhadap kemajuan teknologi, sehingga mampu akselerasi output pembelajaran dengan menyesuaikan dengan metode belajar zaman sekarang,” ujarnya.

Hal serupa juga diungkapkan Andri Priyoherianto Ketua Bidang Organisasi APDFI Pusat bahwa anggota harus adaptatif dalam menerima perubahan dan memanfaatkan organisasi dengan baik sebagai solusi dalam membuat strategi, merancang formulasi, berkolaborasi satu sama lain, sampai pemanfaatan teknlogi digital dalam memajukan lembaga maupun kualitas lulusan. Ia juga berharap kerja sama ini sebagai wadah utama pendidikan diploma farmasi Indonesia yang mampu menjadi akselerator peningkatan kualitas pembelajaran diploma farmasi Indonesia. Sehingga secara langsung meningkatkan kompetensi tenaga teknis kefarmasin dalam memajukan kesehatan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved