Technology

Aplikasi Parkiran, Untungkan Pemilik Lahan Parkir

Aplikasi Parkiran, Untungkan Pemilik Lahan Parkir

Masalah di kota-kota besar bukan saja kemacetan lalu lintas, tapi juga tempat parkir yang aman. Di Jakarta misalnya, menertibkan parkiran liar sudah dilakukan dengan banyak cara. Mulai dari mencabut pentil, menderek, hingga membagi zona parkir kendaraan. Ternyata meski dengan konsekuensi seperti itu, plus kondisi parkiran yang tidak aman, pengguna kendaraan tetap menggunakan jasa parkiran liar.

Di sisi lain, lahan menganggur di Jakarta bisa menjadi tambahan penghasilan dengan memanfaatkannya menjadi tempat parkir. Sayangnya, usaha ini tidak berdampak positif bagi negara. Mereka tidak menyetorkan pajak parkirannya ke negara seperti seharusnya.

Hatta Afkar menemukan solusi yang saling menguntungkan bagi pemilik lahan parkir, pengguna parkiran dan tentunya bagi pajak negara melalui aplikasi bernama Parkiran.

“Semua mitra kami tertarik dengan program yang kami miliki. Salah satunya memberikan asuransi terhadap kendaraan yang parkir,” ujar pria 28 tahun ini. Dalam jumpa pers di Tanamera Coffee, Kebayoran Baru, Jakarta hari ini (27/1). Aplikasi ini menjadi solusi baru bagi para pengendara yang ingin memarkirkan kendaraannya dengan aman. Selain itu, nyaman, karena ada fitur asuransi yang melindungi keamanan kendaraan. Harga parkir juga jelas dengan kemudahan pembayaran dengan sistem cash dan P Pay, hingga transparansi retribusi dan pajak yang harus disetorkan kepada negara.

“Kami pun mengedukasi pemilik lahan parkir untuk memberikan fasilitas tambahan seperti toilet, musholla, warung makan, wifi gratis, cucian motor dan helm agar memiliki nilai tambah bagi calon pengguna jasa layanan parkir,” tuturnya. Jadi pemilik lahan didorong menyediakan one stop service, selain membuat pelanggan senang, juga menambah penghasilan.

Ia meyakinkan, selain pengendara, para mitra yang menyediakan lahan parkir juga ikut kebagian manfaatnya. Karena dapat dipastikan mitra yang bergabung bersama aplikasi Parkiran mendapatkan nilai tambah dari lahan tidur yang dimiliki.

Saat ini sudah ada 25 mitra yang tersebar di Jabodetabek, 15 di antaranya sudah online. Dari 25 mitra tersebut, Parkiran telah mendapat jatah 25 persen dari rata-rata kapasitas 100 untuk motor dan rata-rata lima untuk mobil yang disediakan mitra. Ke depannya, Parkiran berkomitmen untuk memperluas mitra parkir dengan target 25 parkiran baru tiap bulannya.

“Untuk jatah parkir, saya ingin mengubah pola berpikir masyarakat yang tadinya konvensional bisa meningkatkan pendapatannya dengan pendekatan digital lewat aplikasi ini,” sambung Hatta.

Bagi pengendara yang menggunakan aplikasi Parkiran ini sebenarnya cukup sederhana. Anda bisa mencari lahan parkir yang tersedia dengan layanan peta realtime di dalam aplikasi. Cakupan wilayahnya bisa diatur untuk lahan parkir terdekat atau sesuai dengan pencarian lahan parkir yang diinginkan.

Setelah itu, Anda bisa melakukan reservasi atau check in di lahan parkir tersebut. Bila melakukan reservasi Anda akan mendapat tiket berupa QR code yang nantinya akan discan oleh juru parkir atau pemilik lahan parkir atau mitra Parkiran. Kapasitas dan ketersediaan parkiran akan terlihat secara real time dalam aplikasi

Besaran atau biaya parkir sudah ditentukan di awal. Jadi, Anda tidak akan bingung berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa parkir di tempat yang dituju. Soal pembayaran bisa dilakukan secara cash maupun lewat fitur dompet digital P Pay yang tersedia di dalam aplikasi.

Untuk saat ini aplikasi Parkiran saat ini baru tersedia untuk perangkat berbasis Android. Sementara untuk iOS baru akan tersedia Februari mendatang.

“Saya melihatnya bukan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah, tapi solusi untuk menyelesaikan masalah perparkiran. Ini masukan untuk Dishub. Pemerintah punya objektif supaya bisa kerja sama bareng untuk pembatasan kemacetan. Jangan sampai mematahkan seperti meningkatkan tarif parkir agar pengendara berkurang. Di sisi lain suplai mobil terus bertambah,” ujar Lis sutjiati, staf khusus Menkominfo yang hadir dalam acara ini.

Editor: Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved