Avaya Ethernet Routing Switch (ERS) 3500 kini hadir di Indonesia. Produk teranyar milik Avaya, sebuah perusahaan penyedia sistem komunikasi, didesain khusus bagi perusahaan kecil dan menengah (UKM). Tjuannya adalah memberikan fungsi dan fitur kelas enterprise, namun dengan biaya yang hemat.

Selain UKM, Avaya ERS 3500 diklaim cocok untuk digunakan di kantor-kantor cabang dan lingkungan terbuka seperti ruang kelas dan kamar hotel.

“Alat ini menyediakan fungsi dan fitur kelas enterprise dan konektivitas fast serta Gigabit Ethernet yang hemat biaya. ERS 3500 mampu menyederhanakan jaringan untuk kantor berukuran kecil,” kata Endang Rachmawati, Country Director Avaya Indonesia saat peluncuran produk tersebut di Jakarta, Rabu (27/6).

Kemampuan-kemampuan plug and play dan otomatis ERS 3500 mampu mengurangi kemungkinan adanya kesalahan saat pengaturan. ERS 3500 Series terdiri dari 6 switch Fast dan Gigabit Ethernet yang tersedia dalam konfigurasi 10 dan 24-port. “Pelanggan bisa memilih model dengan Power over Ethernet (PoE+) yang sudah dintingkatkan untuk memastikan jaringan mereka siap digunakan di masa depan dan mengaktifkan telepon IP canggih, model dengan titik-titik akses nirkabel dan model dengan kamera-kamera pengintai melalui video,” ujarnya.

Switch tanpa kipas juga tersedia untuk lingkungan yang sensitif terhadap suara, seperti ruang kelas atau kamar hotel, tempat-tempat yang mengharuskan operasional tanpa suara. Konsumen bisa membeli model-model Avaya ERS 3500 dengan 24-port dengan memperhatikan kebutuhan di masa depan, mulai dari skala kecil dan melakukan investasi untuk kapasitas tambahan saat usaha mereka tumbuh.

Stackable Chassis Architecture dari Avaya memungkinkan digunakannya model-model tersebut dalam peluncuran software di masa mendatang. “Mampu menumpuk hingga 8 unit ERS 3500 bagi pelanggan untuk ketersediaan jaringan yang telah ditingkatkan, pengelolaan yang lebih sederhana dan kapasitas backplane virtual hingga 80Gbps. Stackable Chassis akan menyediakan fungsionalitas yang sama dengan chassis modular tanpa biaya terkait,” tambah David Winarso, Consulting System Engineer Avaya ASEAN. (EVA)