Technology

Bank Syariah Mandiri Jajagi Core Banking System Syariah Fase Kedua

Bank Syariah Mandiri Jajagi Core Banking System Syariah Fase Kedua

Islamic banking Indonesia dalam dasa warsa terakhir mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan antara 5% – 6,5% per tahun. Prospek bank syariah ini tetap tinggi seiring penetrasi produk-produk syariah yang kini mencapai 2,2%. Yuslam Fauzi, CEO Bank Syariah Mandiri, menyatakan bahwa porsi perbankan syariah di Indonesia memang hanya 4%, tapi tumbuh dua kali lebih cepat dibandingkan perbankan konvensional.

“Stabilitas perbankan syariah di masa krisis finansial, serta prinsip etis mengenai tata cara operasional, membuat perbankan syariah populer di Indonesia. Kombinasi bisnis ideal yang kuat dan nilai spiritualitas menciptakan keuntungan yang kompetitif bagi kami. Sebagai perusahaan yang tumbuh dengan cepat, kami mencari sistem yang sanggup memimpin, guna memperkuat posisi kami dan meningkatkan pertumbuhan pasar,” kata Yuslam.

Adalah sistem IT yang dirasa memiliki pengaruh penting dalam mendukung pertumbuhan di jagat perbankan dewasa ini. BSM, sebagai salah satu bank syariah terbesar di Indonesia melihat hal ini sebagai peluang. Konon, IT memang menjadi alat investasi paling berpengaruh selama proses perbankan berlangsung.

BSM kemudian mengimplementasikan T24 Model for Islamic Banking, New Core Banking System (NCBS) dengan didukung Anabatic Technologies dan Temenos sebagai strategic partnernya dalam berbisnis. Model ini mulai diimplementasikan sejak Februari 2012 sebagai fase pertamanya. Adapun fase kedua proyek ini samapi saat ini masih berjalan. Di sini yang akan menjadi focus utamanya adalah sisi integrasi aset bisnis dan pengembangkan fungsi finansial. Model ini didesain untuk memangkas biaya produksi dan memperkecil resiko operasional.

Platform core banking di dalam sistem berfungsi untuk mensuport bisnis perusahaan, termasuk dalam hal aplikasi profit sharing. T-24 mampu memfasilitasi tiga variasi berbeda dalam kalkulasi pembagian laba sehingga, bank bisa lebih fleksibel merespons kebutuhan nasabah.

Handojo Sutjipto, CEO Anabatic Technologies, menambahkan, “Kami masuk ke ceruk pasar yang praktis tidak dimasuki industri IT yang lain. Kami melihat BSM ada peluang karena produk-produk BSM yang dikenal unik, maka segera saja kami masuk.”


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved