Marketing Technology

Blanja.com Makin Agresif Garap E-commerce

Blanja.com Makin Agresif Garap E-commerce

Suasana merah dan putih menyemarakan lantai dua Lot 8 SCBD, Jakarta Selatan. Hampir 100 orang mulai dari karyawan PT Metraplasa, blogger, hingga repoter televisi, dan cetak ibukota berkumpul untuk menjadi saksi perjalanan baru Blanja.com. Didirikan sejak tahun 2014, Metraplasa memang bukan pemain baru di dunia e-commerce. Anak usaha Telkom itu, sudah dalam tiga tahun malang melintang di dunia e-commerce, lebih lama dari milik Lippo Group, Mataharimall, yang baru di luncurkan sejak tahun 2015.

Meskipun sudah lama datang, toh memang Blanja.com belum greget atau ekspansif. Dari segi kinerja, ia masih tertinggal dari Mataharimall, dan Alfacart yang usianya lebih muda. Riset dan Data Iprice yang dirilis bulan Maret menyebutkan, bahwa jumlah pengunjunganya diperkirakan 4,8 juta. Angka ini masih jauh dibawah Mataharimall dan Alfacart yang masing-masing pengunjungnya diperkirakan sebesar 18,6 juta dan 16 juta.

CEO Blanja.com Aulia Ersyah Marinto mengatakan, kinerja tersebut memang tidak terlepas dari kebijakan Blanja.com yang memilih tidak agresif di awal-awal pendirian. E-commerce yang sahamnya dimiliki oleh Telkom (60%) dan e-Bay (40%) itu lebih memilih membangun fondasi terlebih dahulu sebelum agresif membangun awareness. “Tanggal 29 Maret merupakan awal yang baru bagi kami, di mana kami mulai berani tekan gas,” ujarnya, ketika membuka acara Media Gathering Blanja.com.

Ini merupakan kali pertamanya bagi Blanja.com membuat acara besar-besaran dan mengundang wartawan secara langsung untuk memperkenalkan diri. Sebelumnya, ia mengemukakan manajemen ingin memastikan terlebih dahulu bahwa lima fondasi utama di Blanja.com yaitu talent, operasional, pemasaran, teknologi dan seller di blanja.com termanajemen dengan baik. “Kami ingin muncul bukan sebagai marketplace biasanya, maka itu selama 3 tahun belakangan ini kami mempelajari keunikan market indonesia dan coba menformulasikan apa yang bisa tawarkan,” ia bercerita.

Dengan perjalan baru ini, ia mengemukakan, Blanja.com tampil dengan logo baru dan semangat baru yang digambarkan dengan tagline ‘Belanja Tanpa Batas’. Dengan belanja tanpa batas, Blanja.com membuka akses ke lebih dari 500 juta produk di seluruh dunia agar masyarakat indonesia secara leluasa mendapatkan beragam produk alternatif baik itu yang berasal dari UKM dalam negeri maupun dunia.

Sebagai anak usaha dari e-Bay dan Juga Telkom, menurutnya, ada keunggulan yang dimiliki blanja.com yang tidak dimiliki oleh kompetitornya. Blanja.com akan menjadi etalase produk-produk UKM binaan perusahaan BUMN yang saat in jumlahnya 118 perusahaan. “Setiap mitra binaan semua perusahaan BUMN bisa memanfaatkan platform tersebut untuk memasarkan produk-produknya,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia mengatakan Blanja.com merupakan satu-satunya situs e-commerce di Indonesia, yang memudahkan para pembeli, untuk membeli barang-barang di situs E-bay menjadi lebih aman dan sederhana dari segi proses. Salah satu keunggulan berbelanja online melalui ebay.blanja.com adalah sistem pembayaran yang tak harus menggunakan PayPal. “Kami sediakan fasilitas pembayaran melalui kartu kredit, ATM, dan Tcash,” ungkapnya.

Untuk jasa pengiriman pun, ia mengatakan konsumen tidak perlu lagi menjemput barang di titik lokasi tertentu, seperti yang biasa terjadi jika membeli melalui e-Bay. Dengan ebay.blanja.com, barang yang dibeli langsung akan diantar sampai ke depan rumah. Sehingga, customer cukup bayar biaya yang sudah ditotal oleh blanja.com dan menunggu barang sampai ditempat tanpa memikirkan hal lainnya. “Segala kemudahan ini dimungkinkan, karena pemegang saham juga e-Bay,” ungkapnya.

Meski begitu, ia mengatakan. memang tidak seluruh barang yang terdapat di e-Bay dapat ditemukan di blanja.com. Barang-barang seperti senjata, serta barang-barang yang tidak diperbolehkan oleh hukum di Indonesia, tidak akan ditemui di sana. “Kami ada proses saringnya terlebih dahulu,” ujarnya.

Kini, dengan semangat baru, Blanja.com siap bersaing secara kompetitif di sektor e-commerce. Manajemen, kata Aulia, akan lebih agresif meningkatkan awarness melaui iklan-iklan di semua kanal. “Sebelumnya, kami belum pernah iklan di televisi, dan mulai saat ini kami akan mulai banyak iklan di sana,” ujarnya.

Sayangnya, ia enggan menyebutkan seberapa besar budget yang disiapkan untuk peningkatan awareness ini. “Harapannya, dengan segala upaya ini Gross Marjin Value kami akan meningkat menjadi US$ 150 Juta dari sebelumnya yang kisaran US$ 100 juta,” ungkapnya.

Adapun dengan makin sengitnya persaingan dengan cengkaraman Alibaba yang makin kuat di Asia Tenggara, Aulia mengaku tidak gentar sedikit pun. Ia menilai wajar bahwa Indonesia merupakan pasar yang empuk untuk di penetrasi. Dengan lima pondasi yang telah dikuatkan tadi, ia yakin Blanja.com dapat bersaing dengan siapa saja. “Semua infrastruktur untuk bersaing kami telah siapkan,” tutur Aulia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved