Technology

CicilSewa Meringankan Sewa Properti

CicilSewa Meringankan Sewa Properti

Christian Sutardi, co-founder Fabelio, kerapkali mengernyitkan dahi lantaran harus membayar lunas sewa properti selama setahun. Fabelio, perusahaan rintisan di bidang furnitur dan desain interior, membuka 23 ruang pamer (showroom) dengan menyewa properti yang tersebar di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi), Bandung, dan Surabaya. Kas perusahaan startup ini bakal terkuras jikalau skema pembayaran sewa selama 12 bulan itu harus dilunasi di muka.

Untuk itu, Christian dkk. beralih ke skema pembayaran sewa bulanan melalui CicilSewa. “Cara ini meringankan pembayaran sewa karena CicilSewa yang akan membayarkan full satu tahun ke pemilik properti dan Fabelio membayar sewa per bulan ke CicilSewa,” ungkap Christian. Sejak pertengahan 2018, Fabelio menggunakan jasa CicilSewa.

Fabelio bukan satu-satunya perusahaan yang kesengsem dengan jasa dan fitur yang disodorkan CicilSewa. Puluhan perusahaan digaet CicilSewa. PT Kimia Farma Tbk., misalnya, menyepakati kerjasama dengan CicilSewa pada Januari 2021. BUMN farmasi itu menyewakan 1.000 unit properti melalui CicilSewa. Nah, skema pembayaran sewanya sama seperti Fabelio menyewa ruang pamernya itu.

CicilSewa, perusahaan rintisan teknologi properti (property technology/proptech) yang didirikan pada Oktober 2018, menyodorkan solusi yang memudahkan penyewaan rumah toko (ruko), rumah, atau apartemen. Pendirinya adalah Hendry Oktavianus (CEO & founder), Andrew Buntoro (COO & co-founder), dan Ridchi Jusli (co–founder).

Mereka berbagi tugas. Andrew yang berlatar belakang keuangan menjalin relasi bisnis dengan perusahaan lokapasar (marketplace). Ricky menangani penggalangan dana dan pemasaran. Adapun Hendry, yang pernah berkarier di perusahaan properti, menangani seluk-beluk persewaan properti dan menggalang kolaborasi bisnis dengan agen properti.

Perusahaan proptech ini memberikan insentif kepada agen properti yang merekomendasikan calon penyewa untuk membayar sewa bulanan properti melalui CicilSewa. “Skema cicilan di CicilSewa adalah minimal uang muka (down payment) sebesar 30% dari total sewa dan biaya layanan, 17% dari biaya cicilan bulanan,” kata Hendry.

Skema ini memudahkan arus kas penyewa, seperti yang dialami Fabelio. “Jasa CicilSewa membantu cash flow Fabelio. Misalnya, biaya sewa kantor itu Rp 1,5 miliar per tahun. Beban biaya kami lebih ringan karena biaya sewa setahun ini dibayar tiap bulan selama masa sewa 12 bulan,” tutur Christian. Ia menjabarkan, biaya sewa 23 unit ruang pamer Fabelio itu berkisar Rp 5 miliar-6 miliar per tahun. Lantaran menggunakan jasa CicilSewa, biaya sewa seluruh ruang pamer Fabelio ini hanya Rp 499 juta per bulan.

Fitur CicilSewa beragam, antara lain fitur yang dapat menghitung dan menyesuaikan biaya sewa sesuai dengan kemampuan keuangan pelanggan. Calon penyewa properti, melalui jasa CicilSewa, bisa membayar cicilan bulanan hanya dengan melunasi uang muka sebesar 30% dari biaya sewa setahun.

Fitur CicilSewa ini semakin menyedot minat perusahaan. Di antaranya, Warunk Upnormal, CoHive, Alam Sutera, Mr. Montir, dan Conclave. Segmen ritel pun membludak. Jumlahnya ribuan penyewa individu. Kedua segmen ini berkontribusi terhadap pendapatan CicilSewa.

Transaksi dari segmen ritel berkontribusi besar terhadap pendapatan CiciliSewa karena frekuensinya lebih atraktf. “Tetapi dari nilai transaksi, segmen korporat lebih besar nilainya. Sebanyak 97% dari jumlah total pelanggan CicilSewa melakukan repeat order,” Hendry memerinci.

Pendapatan CicilSewa bersumber dari biaya layanan. “Di ritel, fee-nya sekitar 17% dan biaya layanan dari segmen korporat lebih rendah. Misalnya, biaya sewa Rp 60 juta selama setahun. Penyewa harus membayar Rp 18 juta, CicilSewa yang membayar Rp 42 juta. Nah, biaya layanan 17% dari Rp 42 juta ini,” tuturnya.

CicilSewa bermitra dengan agen properti untuk menjaring pelanggan invidual alias ritel. ”Kami bekerjasama dengan agen properti sebanyak 1.000 agen di Jabodetabek, yakni Century 21, LJ Hooker, Harcourts Property, dan lainnya. Untuk segmen ritel itu pemasarannya melalui agen properti. Sedangkan tim pemasaran CicilSewa yang jumlahnya sebanyak 10 orang ini menangani segmen korporat,” Hendry menjelaskan.

Dia mencontohkan skema sewa bulanan untuk pelanggan korporat. Misalnya, Baso Aci Akang yang dimudahkan membayar sewa bulanan untuk menyewa 200 gerai. Rata-rata sewa gerai ini sekitar Rp 60 juta per gerai dalam sebulan.

“Untuk 200 cabang akan membutuhkan dana yang banyak, yakni Rp 12 miliar untuk menyewa seluruh gerai ini apabila dibayar di muka. Jika skema sewa ini dikonversi, biayanya Rp 1,2 miliar per bulan untuk 200 cabang. Jadi, kami mengubah capital expenditure menjadi operating expenses,” ungkapnya.

Untuk pelanggan ritel, ia mencontohkan rata-rata sewa rumah berkisar Rp 35 juta-50 juta per tahun. Misalnya, biaya sewa Rp 36 juta per tahun, jika dikonversi, biaya sewanya Rp 3 juta per bulan melalui CicilSewa.

Hendry mengatakan, perjanjian sewanya melibatkan tiga pihak, yakni pemilik properti, penyewa, CicilSewa. “Kami adalah pihak di tengah,” ujarnya. Jika penyewa tak sanggup membayar sewa, hak sewanya beralih ke CicilSewa. “Jadi, pemilik properti harus menyetujui jika pelanggan sewa bisa di-flip ke penyewa baru.”

Untuk meminimalkan risiko, Hendry dkk. mematok tenggang waktu pembayaran sewa selama 15 hari dan denda keterlambatan membayar sewa ditetapkan sebesar 0,3% per hari dari jumlah tagihan di bulan tersebut. (*)

Sri Niken Handayani & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved