Dbvisit Software dan Central Data Technology (CDT) telah resmi mengumumkan kemitraan mereka untuk mendistribusikan solusi disaster recovery dan replikasi DBvisit untuk solusi Oracle Database beserta layanan TI-nya di seluruh wilayah Indonesia hingga Asia Tenggara. Keduanya bekerja sama untuk menyediakan sistem integrator, independent software developers dan reseller termasuk pelatihan, implementasi untuk mendukung penjualan dan pemasaran produk.

Upaya Dbvisit dan CDT untuk mendistribusikan produk-produk di atas dilatarbelakangi oleh kondisi geografis Indonesia yang rawan terhadap bencana, baik yang disebabkan oleh alam maupun kelalaian manusia. Hal ini diperkuat oleh survei Spiceworks yang menyatakan bahwa 45% dari 1.000 profesional teknologi informasi (TI) perusahaan di seluruh dunia yang mengungkapkan bahwa organisasi mereka telah kehilangan data dan rata-rata membutuhkan US$ 9.000 untuk melakukan recovery dari data tersebut. Sebanyak 54% responden juga menyebutkan bahwa faktor hardware failure merupakan faktor penyebab hilangnya data. Survei ini juga mengungkapkan bahwa setiap tahunnya, organisasi mengeluarkan biaya sekitar US$ 5.700 untuk mengelola lingkungan data backup and recovery.

Dari sinilah CDT akan menyediakan Technology Center, yakni sebuah demo center untuk solusi infratstruktur TI yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang demonstrasi produk atau konsep pengembangan produk bagi jaringan mitra Dbvisit.

“Saat ini para CIO dan pengambil keputusan TI ditantang untuk terus berinovasi dengan anggaran yang lebih terjangkau. Produk-produk disaster recovery dan replikasi Dbvisit merespon kebutuhan ini dan menyediakan pelanggan akses kepada salah satu sistem replikasi Oracle yang paling efektif secara biaya dan dapat diandalkan,” ujar Indra Gunawan, Presiden Direktur CDT.

Lebih jauh, Indra mengungkapkan bahwa berbagai solusi yang dihasilkan telah dikombinasikan dengan sumber daya, tools dan kontak layanan pelanggan dari CDT. “Ini dimaksudkan untuk membantu mitra kami dalam mengoptimalkan peluang-peluang baru dan terus berkembang dalam wilayah pertumbuhan teknologi yang dinamis,” tandas Indra. (EVA)