Transformasi digital secara mendasar akan mengubah cara perusahaan di berbagai industri membangun, mengoperasikan, dan berinteraksi dengan para pelanggan. Jumlah pengguna, aplikasi, dan volume data yang meningkat tajam yang belum pernah terjadi sebelumnya sulit untuk ditangani oleh infrastruktur tradisional.

Hal tersebut menjadi sorotan utama Dell EMC dalam acara Dell EMC World 2017 beberapa waktu lalu. Dalam ajang tersebut, Dell EMC mencoba memberi solusi dengan meluncurkan sejumlah inovasi pusat data terbaru yang bertujuan untuk membantu pelanggan mewujudkan tujuan transformasi digital mereka.

Dell EMC mendorong transformasi IT dengan Server PowerEdge generasi ke-14. Untuk memudahkan adopsi, Dell EMC meningkatkan infrastruktur Hiperkonvergen baru dan model konsumsi mirip Cloud. Selain itu Dell EMC juga memperkenalkan sistem Storage All-Flash baru untuk membantu memodernisasi pusat data.

Dell EMC juga mendorong transformasi IT dengan produk Open Networking terbaru. Meluncurkan perangkat perlindungan data terintegrasi dan mengembangkan portofolio perlindungan data cloud. Catherine Lian, Managing Director Dell EMC Indonesia, beragam inovasi yang dilakukan Dell EMC bertujuan membantu perjalanan para pelanggan untuk menempatkan IT mereka pada sebuah arsitektur modern sebagai dasar bagi hybrid cloud.

“Megatren transformasi digital akan terus meningkat, betapa pentingnya untuk memulai perjalanan transformasi IT sekarang. Berbagai solusi ini dirancang untuk memudahkan perusahaan membeli produk yang mereka butuhkan dari Dell EMC menggunakan model harga yang mirip cloud. Para pelanggan dapat meningkatkan atau menurunkan skala lingkungan IT mereka hanya dengan membayar solusi yang mereka gunakan, baik di tingkat komponen maupun di tingkat pusat data,” ujar Catherine.

Selain itu Dell EMC juga menyampaikan hasil studi dari Enterprise Strategy Group (ESG) 2017 IT Transformation Maturity Curve yang diprakarsai Dell EMC yang menyimpulkan kematangan TI dapat menjadi faktor penentu untuk menentukan perusahaan mana yang akan menang. Studi tersebut menyebutkan bahwa 85% perusahaan yang paling ‘matang’ percaya bahwa mereka berada di posisi yang ‘sangat kuat’ atau ‘kuat’ untuk bersaing dan sukses di pasar mereka dalam beberapa tahun ke depan dibandingkan 43% perusahaan yang tingkat kematangannya paling terbelakang.

Editor : Eva Martha Rahayu