Technology

Enam Bulan Beroperasi, Bizzy Gaet 500 Supplier

Peter Goldsworthy (kiri) CEO & Founder Bizzy.co.id dan Norman Sasono, CIO Bizzy.co.id

Peter Goldsworthy (kiri) CEO & Founder Bizzy.co.id dan Norman Sasono, CIO Bizzy.co.id

Dibandingkan dengan negara-negara di Asia lainnya, Indonesia masih belum banyak menyerap potensi e- commerce kategori Business to Business (B2B). Sedangkan di Korea Selatan misalnya, penetrasi transaksi e-commerce B2B sudah mencapai 91%. Begitu juga di Thailand yang sudah mencapai 50% dari semua transaksi online. Sementara itu, di Amerika Serikat, porsi e-commerce B2B 80% lebih banyak dari B2C.

Potensi besar itu yang dilirik oleh Peter Goldsworthy untuk mendirikan bizzy.co.id pada Januari 2015. Bizzy merupakan sebuah platform online B2B yang menjual aneka barang dan jasa untuk kebutuhan alat-alat kantor, produk dan layanan bisnis pertama di Asia Tenggara. Kategori produk office supplies, cleaning, pantry, electronic dan aneka jasa adalah fasilitas yang siap ditawarkan dengan harga kompetitif.

Sebagaimana tagline nya, Everything for Business, maka, segala kebutuhan korporat akan dipenuhi lewat marketplace yang mendapat suntikan dana sebesar US$ 2,5 juta dari Ardent Capital pada Juni 2015 lalu.

Lewat bendera PT Bizzy Commerce Indonesia, Peter siap membantu perusahaan kecil, menengah dan besar di Indonesia untuk mempercepat pengadaan perlengkapan suplai dan jasa. Dengan cara menghubungkan pembeli dan penjual secara mudah dan efisien dalam proses pemesanan.

“Ide pendirian Bizzy muncul dari sebuah masalah. Saya melihat pengadaan barang keperluan kantor masih belum efisien. Pengorderan biasanya memakan waktu yang cukup lama dengan pengiriman yang tidak tepat waktu dan harga yang kurang kompetitif,” jelas Peter pada SWA Online kantornya di Jl. Riau Menteng Jakarta (18/1).

Lewat marketplace Bizzy, korporat tidak perlu lagi menghabiskan waktu lama memenuhi kebutuhan perlengkapan kantor dan aneka produk yang mensupport bisnis. Meski, baru beroperasi selama 6 bulan, namun Bizzy sudah menggandeng 500 supplier yang siap mengirimkan pesanan pelanggan dengan cepat dan efisien. “Jadi, pelanggan bisa mengurangi biaya pengiriman,” lanjut pria yang sebelumnya menjadi bagian dari Ardent Capital itu.

Guna meningkatkan penetrasi di Indonesia, bersama 70 karyawan, Peter melakukan peningkatan. Khususnya untuk bidang TI yang menjadi core business dari bisnis pemula (startUp) yang berbasis internet ini. Langkah strategis yang ditempuh adalah merekrut talent potensial dari Microsoft.

Adalah Norman Sasono, Master Sains, Matematika dan Ilmu Komputer dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjadi pilihan Peter untuk mengemban tugas barunya sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Bizzy. Dengan segala pertimbangan yang matang, posisi Senior Technical Evangelist yang ia duduki selama hampir 8 tahun di Microsoft Indonesia harus direlakan begitu saja.

“Sebenarnya kami sudah saling mengenal selama 5 tahun. Tapi baru beberapa bulan terakhir ajakan serius dari Peter yang membuat saya memilih untuk pindah ke Bizzy,” terang Norman yang baru resmi menjadi bagian dari tim Bizzy selama satu minggu.

Diakui Norman, siapa yang mengajak dan ‘mainan’ apa yang akan diberikan menjadi perhatian utamanya memilih profesi yang menurutnya bisa mengembangkan lebih luas potensi dan kemampuan yang ia miliki. Salah satu ‘mainan’ baru nya itu adalah set up proses payment gateway, re engineer proses dan semua hal yang sifatnya proses internal Bizzy. Termasuk pembenahan dari sisi konten dan tampilan website.

Bizzzy NOrman dan Peter

“Karena sifatnya yang repeatable, maka kami perlu memberikan platform khusus bagi pelanggan yang komit bekerja sama minimal 12 bulan. Jadi, misalnya, sebelum kertas atau tinta di kantor habis, dapat langsung melakukan order dengan cepat,” jelas pria yang sering menjadi mentor TI untuk startup. Dan untuk memperkuat pondasi, khususnya di bidang TI, dari 10 orang yang sudah ada rencananya akan ditambah lagi. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved