PT Blue Bird Tbk tak mau jauh ketinggalan dengan para pemain taksi berbasis aplikasi seperti Go-Jek, Grab, dan Uber. Mereka terus memperkaya fitur aplikasi My Blue Bird. Ini juga langkah strategis selain terus meningkatkan layanan kepada pelanggan. “Ke depan, akan muncul fitur-fitur baru seperti pembayaran nontunai (cashless payment), easy ride, juga promo ataupun fitur lain yang dibutuhkan pelanggan,” kata Sigit P. Djokosoetono, Direktur Blue Bird.

Dengan fitur easy ride, penumpang yang menghentikan taksi di pinggir jalan juga bisa melakukan pembayaran secara nontunai melalui fitur ini. Pengguna juga bisa memakai aplikasi tersebut untuk memesan maksimal lima taksi sekaligus. Lokasi dan perjalanan masing-masing taksi yang dipesan bisa dipantau melalui aplikasi.

“Burung Biru” memang mesti segera berbenah. Perkembangan teknologi memunculkan banyak pesaing baru yang ingin juga menikmati kue renyah di bisnis transportasi. Sukses di bisnis ojek online, Go-Jek mantap menawarkan layanan Go-Car mengikuti dua kompetitornya yang sudah lebih dulu masuk.

“Kami tidak boleh berhenti dan berpuas diri. Dalam bisnis, harus ada sesuatu yang menarik. Jangan sampai value yang selama ini kami berikan rusak oleh ketertinggalan,” katanya.

Kehadiran aplikasi My Blue Bird akan memudahkan pelanggan mengakses layanan taksi lewat smartphone mereka, tak hanya lewat pangkalan maupun call center. Pelanggan juga bisa melihat plat nomor serta nama pengemudi di aplikasi sehingga memberikan ketenangan dan keamanan.

“Mereka juga bisa men-track posisi pengendara. Sehingga, membantu pengendara yang belum hapal seluk-beluk jalanan Jakarta. Aplikasi My Blue Bird ditargetkan bisa diakses di 6 kota pada tahun ini. Armada di Jakarta mencapai 20.000,” katanya.

Aplikasi MyBlueBird bisa diunduh menggunakan ponsel bersistem operasi Android, iOS Blackberry, dan Windows Phone. Sementara ini fitur baru hanya bisa dipakai di enam kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Bali. Kota-kota lain akan menyusul. (Reportase: Rizky C. Septania)