Technology Capital Market & Investment

Fitur Round-Ups Permudah Investasi Mikro Berkelanjutan

Fahmi Arya, Direktur Utama Raiz Invest. (Foto : Istimewa).

PT Raiz Invest Indonesia, Agen Penjual Reksa Dana (Aperd), menyediakan Raiz, aplikas digital yang memudahkan akses investor untuk berinvestasi reksa dana di masa pandemi Covid-19. Ketersediaan platform digital itu mengadopsi kesuksesan induk usahanya di Australia yang menyediakan investasi mikro berkelanjutan senilai mulai dari Rp 10.000 untuk berinvestasi reksa dana.

Raiz Invest bermitra dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk dan dua perusahaan penyedia aplikasi dompet digital, yaitu Dana dan LinkAja sebagai gerbang pembayaran yang memudahkan transaksi nasabah Raiz Invest.

Karmela M Kartodirdjo, Partnership and Marketing Manager Raiz Invest, mengatakan pihaknya optimistis reksa dana akan menjadi primadona investasi di masa pandemi ini. Demi memudahkan akses investor, Raiz Invest merilis Round-Ups, fitur terbaru di aplikasi Raiz.

”Fitur Round-Ups akan membangun kebiasaan yang baru untuk nasabah dalam berinvestasi karena gaya investasi ini akan menyokong kebiasaan investor menyisihkan uang dalam nominal yang kecil untuk dikumpulkan otomatis sebagai modal berinvestasi reksa dana. Kami berharap metode ini membentuk pola pikir terbaru untuk masyarakat dalam berinvestasi dengan dengan jumlah yang sangat terjangkau itu,” ujar Karmela di Jakarta (4/8/2020).

Lala, demikian sapaan akrab Karmela, menjelaskan fitur Round-Ups ini dapat melakukan pembulatan terhadap transaksi online yang dilakukan nasabah melalui internet banking yang didaftarkan oleh nasabah. Dari setiap transaksi perbankan yang dilakukan nasabah, akan dilakukan pembulatan ke atas dari nilai transaksi tersebut. Sisihan dana yang nantinya terkumpul menjadi Rp 50 ribu itu akan dimasukan ke ke dalam investasi oleh nasabah melalui aplikasi Raiz.

Mekanisme pembulatan otomatisasi ini akan membantu nasabah berinvestasi tanpa harus rutin melakukan transaksi satu per satu atau otomatis bertransaksi membeli unit reksa dana. “Investor dimanjakan dengan pilihan yang sederhana. Mereka cukup tentukan kategori dan tujuan investasi, yaitu konservatif, moderat, atau agresif, sehingga mereka dimudahkan untuk memilih produk reksa dana yang sesuai target investasinya itu,” ujar Lala.

Nantinya, nasabah akan langsung disodorkan opsi berinvestasi di reksa dana pasar uang untuk yang konservatif, reksa dana pendapatan tetap untuk yang moderat, dan reksa dana indeks saham (LQ45) yang agresif. Ketiga produknya pun sudah dipilihkan dan melalui proses seleksi Raiz Invest. Metode yang anti rumit tersebut diharapkan membuka peluang berinvestasi untuk investor milenial, terutama mahasiswa, angkatan kerja baru (first jobber), atau keluarga baru yang sudah berinisiatif untuk menyisihkan penghasilannya untuk mengembangbiakkan asetnya di reksa dana.

Lala menambahkan bahwa kaum muda saat ini sudah mulai membuka mata soal investasi dan memandang investasi sebagai suatu kebutuhan dan alternatif solusi untuk mengolah finansial. Ini tercermin dari profil investor reksa dana Raiz yang 80% adalah dari kalangan milenial yang lulusan SMA dan S-1. “Versi terbaru aplikasi Raiz Invest yang diluncurkan akan semakin memudahkan interaksi nasabah dalam berinvestasi. Selain investasi otomatis pada setiap transaksi perbankan, salah satu fitur pendukung lain Raiz adalah fitur investasi berkala yang akan mengingatkan nasabah untuk berinvestasi dengan disiplin dan rutin,” Lala menuturkan.

Saat ini, Raiz Invest sedang menyiapkan peluncuran beberapa produk investasi keuangan baru lainnya seperti reksa dana syariah, dana pensiun, dan investasi emas. Raiz Invest telah terdaftar sebagai Aperd dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 10 Desember 2018. Perusahaan ini merupakan anak usaha Raiz Invest asal Australia.

Fahmi Arya, Direktur Utama Raiz Invest, menambahkan fitur investasi mikro berkelanjutan tersebut belum pernah ada di Indonesia. Meskipun Raiz Invest belum genap berumur 1 tahun beroperasi di Indonesia, tetapi pertumbuhan transaksi dan pertumbuhan nasabah Raiz Invest meningkat seiring dengan minat investor muda untuk memulai investasi di pasar keuangan. “Kami menargetkan 200 ribu nasabah tahun 2020, atau naik 400% dari akhir tahun 2019 sebanyak 40 ribu nasabah. Kami meyakini inovasi dan pengembangan pengembangan fitur Round-Ups di aplikasi Raiz akan menopang target penambahan investor Raiz Invest di tahun ini,” tutur Fahmi.

Investor Raiz Invest per Juli 2020 sebanyak 100 ribu dan lebih dari 23.500 investor dari jumlah total ini sangat aktif bertransaksi. “Hingga pertengahan tahun ini, nasabah kami sudah naik dua kali lipat atau 100% dari posisi akhir 2019. Fahmi meyakini industri reksa dana masih akan terus berkembang karena tren pertumbuhan jumlah investor baru yang semakin meningkat. “Dan literasi investasi terhadap produk-produk reksa dana, terutama pada kalangan milenial itu kian meningkat,” imbuh Fahmi.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved