Technology

Gebrakan Digital ala Garda Oto

Gebrakan Digital ala Garda Oto

Garda Oto merupakan merek asuransi mobil yang sangat tenar di Indonesia. Meski telah menjadi salah satu pemimpin pasar, asuransi yang bernaung di bawah PT Asuransi Astra Buana (AAB) ini terus meluncurkan berbagai inovasi, khususnya di ranah digital. “Kami tidak mau bernasib sama seperti taksi konvensional yang ditinggalkan gara-gara ada aplikasi yang masuk. Jadi, kami yang harus memberanikan diri keluar dari comfort zone untuk melakukan terobosan,” ungkap Santosa, Direktur Utama AAB.

Santosa, Chief Executive Officer PT Asuransi Astra Buana

Santosa, Chief Executive Officer PT Asuransi Astra Buana

Gebrakan digital Garda Oto diberi tajuk Going Mobile. Dengan Going Mobile, berbagai layanan Garda Oto kini bisa diakses dan diproses melalui ponsel pintar. Tidak hanya untuk pelanggannya, Going Mobile juga diperuntukkan bagi karyawan Garda Oto.

Khusus untuk pelanggan, AAB merilis aplikasi Garda Mobile Otocare yang bisa diunduh di Playstore dan Appstore. Melalui aplikasi tersebut, pelanggan bisa mengklaim asuransinya tanpa harus datang ke kantor cabang Garda Oto.

Bahkan, yang bukan pelanggan Garda Oto pun turut menggunakan aplikasi Garda Mobile. Pasalnya, aplikasi tersebut juga memuat informasi penting lainnya seperti lokasi bengkel, SPBU, rumah sakit, kantor pos dan kantor polisi terdekat, serta tenggat masa berlaku SIM dan STNK. “Karena itu, aplikasi ini sudah diunduh 33 ribu kali, sekitar lima kali lipat lebih banyak dibanding kompetitor terdekat kami,” ungkap Santosa.

Sementara untuk karyawannya, AAB merilis aplikasi Garda Mobile Otosurvey. Aplikasi yang juga diunduh melalui Playstore dan Appstore ini khusus untuk para surveyor Garda Oto. Dengan demikian, para surveyor tidak perlu datang ke kantor hanya untuk menyerahkan berkas hasil survei calon pelanggan, sehingga mereka pun bisa menyurvei lebih banyak pelanggan dalam sehari. Begitu pula dengan tenaga penjual Garda Oto yang dimudahkan pekerjaannya dengan aplikasi Garda Mobile Otosales. Dengan aplikasi ini, tim penjualan Garda Oto bisa memasukkan berbagai data aplikasi pelanggan hanya melalui ponsel pintar ataupun komputer tablet, sehingga proses kerjanya menjadi lebih cepat. “Karena kedua aplikasi ini ditujukan khusus untuk karyawan, unduhannya lebih sedikit dibanding Garda Mobile,” Santosa menjelaskan.

Berbagai layanan digital itu pun lantas dipromosikan melalui sejumlah media sosial: Twitter, Facebook dan Instagram. “Kami gencar promosikan, karena kalau tidak, akan percuma juga punya sistem yang bagus tetapi sedikit yang tahu,” kata Santosa.

Santosa mengaku, pihaknya memang sangat giat dalam mendigitalisasi berbagai layanan pelanggan dan proses bisnis di belakangnya. Pasalnya, dia meyakini bahwa bisnis jasa kelak sepenuhnya akan berpindah ke ranah digital.

Selain di ranah digital, Garda Oto pun meluncurkan inovasi layanan pada bidang lainnya. Di antaranya, meremajakan layanan Garda Siaga Emergency Roadside Assistance yang menggunakan teknologi hidrolik terbaru. Selanjutnya, dirilis pula Garda Siaga Emergency Medical Assistance dengan fasilitas mobil ambulans dan peralatan medis penunjang yang diklaim Santosa sangat mumpuni di kelasnya.

AAB pun membangun Garda Center di 20 mal di kota-kota besar seperti Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor, Karawang, Solo, Medan, Pekanbaru, Surabaya dan Yogyakarta. “Tujuan Garda Center adalah kami yang mendekatkan diri ke pelanggan, memudahkan klaim. Jadi, pelanggan tidak harus ke kantor cabang, tetapi bisa sambil jalan-jalan Sabtu-Minggu bersama keluarga di mal,” ujar Santosa seraya menyebutkan, layanan Garda Center buka hingga akhir pekan mengikuti waktu operasional mal.

Inovasi Garda Oto pun berdampak positif terhadap kinerja perusahaan. Santosa memaparkan, total premi bruto AAB naik 8,5% dari Rp 4,10 triliun di tahun 2014 menjadi Rp 4,46 triliun di tahun lalu, atau di atas pertumbuhan industri asuransi mobil yang berada di angka 6,5%. Adapun pendapatan premi AAB tahun 2015 naik dari Rp 3,24 triliun di 2014 menjadi Rp 3,54 triliun di tahun 2015. Sementara laba bersih setelah pajak di tahun 2015 mencapai Rp 911,3 miliar. “Nah, dari report tersebut, khusus Garda Oto menyumbang 60%-nya, sisanya dari asuransi kami yang lain seperti commercial dan health,” Santosa menjelaskan.

Riset: Yulia Pangastuti


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved