Technology

Hewlett-Packard Pentingkan Kartrid Asli

Hewlett-Packard Pentingkan Kartrid Asli

Hewlett-Packard (HP) boleh jadi pabrikan printer terbesar di Indonesia. Namun, apalah artinya itu kalau konsumen masih setia menggunakan tinta isi ulang non-HP. Sebelum terlambat, perusahaan teknologi yang tercatat di NYSE ini lekas-lekas menggelar serangkaian kampanye tinta asli.

“Sekarang HP mengupas, apa teknologi di balik tinta supaya pengguna mengerti besarnya investasi yang dilakukan HP untuk tinta,” terang Imelda Setijadi, Printing Category Director HP, di Jakarta, kemarin (7/6). Pihaknya bermaksud menegaskan kepemimpinan HP di sektor percetakan.

Persoalannya, bagaimana HP membuktikan bahwa kartrid asli lebih baik buat konsumen? Muhammad Nuradi Akhsan, Toner Market Development Manager HP, mengungkapkan bahwa harga beli tinta infus memang lebih murah di depan. “Tapi, 70% dari kartrid non-HP yang kami uji mengalami masalah saat bekerja,” ujar Nuradi.

Nuradi menunjukkan, penggunaan kartrid asli lebih ramah lingkungan karena HP mendaur ulang buangannya dengan siklus tertutup (closed loop).

Pihak HP pun mendatangkan Thom Brown, ahli teknologi supplies HP Printing and Personal System Group. “Tinta sudah berubah sangat banyak. Ada berton-ton perbaikan yang kami lakukan,” katanya. Salah satunya adalah inovasi 2 macam tinta, yakni dye-based ink dan pigment ink.

Ia memperagakan teknologi di balik tinta HP. “Teknologi yang terlibat dalam cetak-mencetak adalah titik dan warna,” jelas Brown. Satu kartrid HP memuat 3 warna. Persentase tiap warna disesuaikan dengan perilaku konsumen pada umumnya. Dengan cara itu, lebih kecil kemungkinannya 1 warna habis, sementara warna-warna lain tersisa banyak.

Dengan inovasi sedemikian rupa, HP menjamin bahwa konsumen lebih puas menggunakan produknya ketimbang pesaing. Di antara pengguna HP, sebanyak 95% menyatakan kepuasan. Sementara dari para pengguna printer lain, hanya 50% yang merasakan kepuasan. Secara rerata, 1 dari 3 halaman yang dicetak printer non-HP terbatas keterbacaannya atau tak terbaca sama sekali. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved