Technology

IBM Perkenalkan Teknologi Masa Depan dengan Cognitive System

Widita P Sardjono, Chief Technology Officer PT IBM Indonesia saat memperkenalkan cognitive system di Jakarta (foto: Syukron Ali/SWA)

Widita P Sardjono, Chief Technology Officer PT IBM Indonesia saat memperkenalkan cognitive system di Jakarta (foto: Syukron Ali/SWA)

Sepanjang perjalanan bisnis IBM di dunia yang sudah berusia lebih dari 100 tahun, telah banyak inovasi dan perkembangan teknologi yang dihasilkan untuk kemudahan manusia. Diceritakan oleh Widita P. Sardjono, Chief Technology Officer PT IBM Indonesia, sejak kurun tahun 1900 hingga 1960 yang dikembangkan oleh IBM berupa tabulating machine.

Mulai tahun 1960 hingga 2010 apa yang dikembangkan oleh IBM masih dalam fase yang disebut dengan fase Programmable System. Widita menyebutkan, teknologi seperti komputer PC, televisi hingga cloud dan analytic masih dalam fase Programmable system.

“Sejak tahun 2011, bahkan sejak 20 tahun yang lalu IBM terus mengembangkan teknologi masa depan yang bisa memudahkan manusia menjalankan segala aktifitasnya. Teknologi terdepan dari IBM ini kami sebut dengan Cognitive System,” jelas Widita pada awak media di Jakarta (23/5).

Cognitive system adalah pengembangan dan selangkah lebih maju dari programmable system. Jika dalam proses kerja programmable system masih menggunakan angka, algoritma, angka dan data yang terstruktur untuk menerjemahkan suatu perintah. Maka dalam mengerjakan suatu perintah dengan cognitive system menggunakan bahasa, gambar, video, data yang tidak terstruktur bahkan secara fuzzy.

Ia mencontohkan, sebuah robot yang diberikan sebuah instruksi lewat verbal untuk mengambil empat barang yang berbeda di depannya. Jika sudah ada input sebelumnya mengenai jenis dan warna produk tersebut, robot bisa memberikan feedback pada instruktur mengenai produk tersebut.

Karena sistemnya yang memberi respon balik kepada pengguna, maka lewat cognitive system tersebut, maka bisa mengurangi human error dalam menggarap suatu pekerjaan di perusahaan-perusahaan. Apalagi di era banjir data sekarang ini, untuk memberikan hasil yang terbaik bagi perusahaan dibutuhkan suatu teknologi yang bisa memproses data tersebut dengan baik.

Lewat sebuah platform IBM Watson, IBM memperkenalkan teknologi terkini yang kemampuannya mendekati kemampuan manusia,. Teknologi tersebut hadir dalam bentuk cognitive computing (system) yang tidak diprogram sebagaimana cara kerja teknologi dalam fase programmable system. Melainkan dengan cara diberikan input dengan dilatih untuk memproses data, menganalisa dan memberikan pendapat untuk mendapatkan hasil terbaik.

“Melalui platform IBM Watson sistem kognitif ini dapat dilatih dan terus belajar setiap harinya. Bukan hanya itu, IBM Watson pun dapat bertindak sebagai penasihat, dan memberikan alasan dalam pengambilan sebuah keputusan,” jelas Gunawan Susanto, Presiden Direktur IBM Indonesia,

IBM Watson dapat memahami semua data yang ditemukan di buku, jurnal, gambar, video dan social media. Gunawan melanjutkan, di negara yang beragam seperti Indonesia, cognitive computing dapat membantu menghadapi tantangan-tantangan di masa mendatang seperti smart city.

Contoh nyata yang sudah menerapkan cognitive system dalam smart city menurut Widita adalah ibu kota negara Brazil, Rio de Janeiro. Selain smart city, menurut Nina K Wirahadikusuma, Country Manager Software Group IBM Indonesia, teknologi tersebut dapat dipakai bagi perusahaan ritel dan marketing di Indonesia. Dengan cognitive cystem, ia mengklaim dapat membantu peritel dan marketers untuk menemukan khalayak sasaran yang tepat dengan memahami transformasi cara dan pola kegiatan media sosial manusia.

Untuk segmen yang dapat memanfaatkan teknologi tersebut, bisa dipakai oleh berbagai entitas. Mulai dari lembaga pendidikan maupun perusahaan. Nina menyebutkan salah satu contohnya adalah Bumrungrad International Hospital di Thailand yang menggunakan Watson Decision Advisor for Oncology.

Teknologi dari IBM tersebut digunakan untuk memberikan saran akan penanganan pasien kanker dengan menganalisa dan mengumpulkan lebih dari 1800 sumber medis, 20 tahun sejarah pasien kanker dan pengalaman dari para ahli onkologi dunia.

“Keunggulan lain dari IBM Watson adalah menawarkan 28 API yang dapat diakses oleh semua orang melalui Watson Developer Cloud,. IBM mempunyai portofolio kognitif terbanyak untuk digunakan para pengembang. Termasuk untuk para pengembang applikasi di Indonesia,” jelas Nina. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved