Perusahaan manufaktur furnitur, Vivere Group Indonesia terus memperkuat digitalisasi dalam menjalankan roda bisnisnya. Sejak awal 2019, Vivere telah menjalankan strategi untuk migrasi ke cloud menggunakan layanan Amazon Web Services (AWS) agar sistem IT perusahaan makin gesit. Vivere menghadirkan beragam solusi kustomisasi untuk kebutuhan perkantoran maupun klien B2B, bahkan hingga ke mancanegara.

Vivere lantas mulai kisah perjalanan cloud mereka dengan menggandeng PT Central Data Technology, salah satu APN Consulting Partner, untuk mendukung rencana migrasi Vivere pada April 2019. “PT Central Data Technology selama ini menjadi mitra strategis kami dalam mendukung proses transisi ke AWS Cloud,” kata Donny Fernando, Head of Information System Vivere Group.

Donny juga menghitung biaya total kepemilikan dan pada kenyataannya migrasi ke cloud lebih menguntungkan secara finansial. “Terkait dengan penghematan biaya pada operasional lingkungan SAP di AWS Cloud, kami menargetkan bahwa dalam jangka waktu lima tahun ke depan akan ada penurunan biaya untuk infrastruktur hingga sebesar 25 persen secara year-on-year,” jelasnya.

Menurutnya, salah satu tren paling penting dalam bisnis furnitur adalah custom furniture, yaitu furnitur yang dapat disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Ini pun menjadi harapan pelanggan di masa depan. Dari pemesanan hingga pengiriman, proses end-to-end itu dapat kami jaga dari segi kualitas. “Kehadiran teknologi cloud membantu kami untuk mempercepat, jadi kami tidak lagi harus berfokus pada infrastruktur IT tapi kami bisa fokus pada bisnis, membantu bisnis untuk berlari semakin kencang,” Donny menambahkan.

Salah satu bentuk integrasi teknologi digital dapat dilihat di bisnis custom furniture. Dari awal, pelanggan sudah bisa menikmati desain yang disediakan oleh seorang desainer pribadi dan diberikan keleluasaan untuk melakukan kustomisasi. Pada saat semua spesifikasi telah disetujui, pelanggan dapat langsung mendapatkan pricing.

Setelah konfirmasi pesanan, pembayaran dan kontrak juga dapat dilakukan secara digital, sehinga pelanggan tidak perlu lagi datang ke tempat. Lalu, pesanan diteruskan ke pabrik untuk produks dan proses produksi pun dapat dimonitor secara jarak jauh. Ini menjadi salah satu contoh di mana transformasi digital menjadi sangat penting dalam manufaktur furnitur.

Vivere menggunakan CloudEndure Migration untuk mempercepat proses migrasi dan Amazon Relational Database Service (Amazon RDS) untuk mengeset mesin database berbasis Oracle dan PostgreSQL di AWS Cloud. Untuk kebutuhan storage, Vivere menggunakan Amazon Simple Storage Service (Amazon S3) yang mendukung workload analitik tingkat tinggi di SAP Business Warehouse. Selain itu, mereka juga menggunakan Amazon Elastic Block Store (Amazon EBS) snapshots untuk pencadangan data di Amazon S3 dan menjamin kontinuitas bisnis melalui replikasi data secara geografis.

“Sebelumnya, kami butuh waktu hingga lima jam untuk melakukan pencadangan sistem secara on-premise. Namun, berkat AWS Cloud, proses ini kini dapat berjalan secara otomatis. Adanya fitur backup otomatis di dalam AWS membuat produktivitas kami meningkat, karena kami tak perlu lagi melakukan pencadangan sistem, alih-alih dengan menggunakan solusi tersendiri,” imbuh Donny.

Saat ini, Vivere memasuki babak berikutnya dalam proses implementasi cloud mereka. Donny saat ini tengah menggenjot skill personel mereka melalui pelatihan secara daring, agar mereka tetap gesit dalam mengembangkan aplikasi-aplikasi mutakhir berbasis cloud.

“Kami ingin mengoptimalkan seluruh layanan yang dihadirkan oleh AWS, seperti dalam mendukung beragam teknologi mutakhir machine learning, analitik, hingga IoT,” lanjutnya. “Dengan AWS Cloud, pihaknya kini dapat mengoperasikan solusi-solusi SAP perusahaan dengan mulus serta dalam tingkat keamanan yang tinggi, secara menyeluruh di sebuah infrastruktur cloud yang telah tesertifikasi untuk SAP.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id