Harga paket aplikasi Microsoft Office yang sulit dijangkau kantong pelajar, mendorong maraknya pembajakan. Tak heran, meski Office menguasai 97% pangsa pasar, hanya 15% yang diperoleh secara legal, selebihnya bajakan. Microsoft mengakali hal ini dengan meluncurkan Office 365 University.

Office 365 University adalah aplikasi Office berbasis cloud yang diperuntukan kalangan civitas akademika perguruan tinggi, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga staf fakultas. Bedanya dengan Office 365 Home Premium, Office 365 University tidak dilengkapi aplikasi Microsoft Access dan Microsoft Publisher. Harganya pun lebih terjangkau. Office 365 Home Premium dijual Rp 729.999 per tahun. “Office 365 University bisa digunakan sampai 4 tahun, harganya cuma Rp 639.999 atau Rp 13.333 per bulan,” kata Andreas Diantoro, Presiden Direktur Microsoft Indonesia.

“Office 365 University ini memang dikhususkan untuk institusi-institusi pendidikan. Jadi sistemnya kami bekerja sama dengan perguruan tinggi,” kata Nurfadilah, Product Marketing Manager untuk Office saat dihubungi SWA Online, Selasa (12/2). Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dengan sistem kerjasama tersebut, yang menanggung biaya langganan adalah institusi terkait.

Office 365 University juga bisa diperoleh di ritel maupun online. “Yang penting universitasnya harus yang sudah terdaftar dulu. Kemudian pelajar punya kartu identitas yang nantinya diverifikasi,” kata Bonnie Mamanua, Business Group Lead Divisi Microsoft Office. Hal tersebut berlaku juga untuk dosen maupun staf.

Berbeda dengan Office perpetual yang dijual satu lisensi per device, Office 365 merupakan layanan Office dengan sistem berlangganan. Selama masih dalam masa berlangganan, pengguna dapat terus menerima upgrade secara cuma-cuma. Ketika masa berlangganan habis, pengguna hanya bisa membaca dan mencetak dokumen tanpa melakukan perubahan atau editing. (EVA)