Technology

Internux dan Mitsui Rintis Layanan Data 4G di Indonesia

Internux dan Mitsui Rintis Layanan Data 4G di Indonesia

PT Internux bersinergi dengan Mitsui & Co, resmi menghadirkan layanan data 4G LTE (Long Term Evolution) dengan memperkenalkan BOLT! Super 4G LTE. BOLT! sendiri adalah produk hasil kerja sama antara Internux dengan beberapa partner untuk mendukung kehadiran layanan 4G di Indonesia, di antaranya seperti Mitsui & Co dan Huawei.

Layanan 4G LTE dari Internux hanya dapat mengakses layanan data (internet). Juga, tidak dapat digunakan untuk layanan telepon dan SMS.

Direktur Teknologi dan Direktur Pemasaran BOLT! 4G Super LTE, Devid Gubani dan Liryawati

Direktur Teknologi dan Direktur Pemasaran BOLT! 4G Super LTE, Devid Gubani dan Liryawati

BOLT! adalah penyedia jaringan internet 4G pertama di Indonesia untuk sektor komersial. Konsumen bisa menikmatinya dengan membeli alat pemancar jaringan nirkabel WiFi 4G seharga Rp 274000 dan bisa diakses lewat laptop maupun smartphone dan tablet berfasilitas 4G.

“Jaringan internet terbaru ini kecepatannya bisa mencapai 10 kali lipat dari jaringan internet yang ada sekarang. Kami menyediakannya dengan harga terjangkau,” ujar Direktur Pemasaran BOLT! Super 4G LTE, Liryawati. Jaringan 4G LTE Internux berjalan di pita frekuensi 2,3GHz dengan menerapkan teknologi Time Division Duplex Long Term Evolution (TDD LTE). Di frekuensi tersebut, Internux menggunakan lebar pita 15GHz untuk menggelar 4G LTE.

Untuk membantu operational excellence, PT Internux menggandeng First Media. Bagi Liryawati, First Media dipilih karena berpengalaman dalam menggelar layanan berbasis data, meski ia tidak menampik kemungkinan bahwa First Media bisa menjadi kompetitornya di masa depan.

Direktur First Media Dicky Moechtar, mengaku, saat ini pihaknya mendukung technical assistant, penyediaan infrastruktur, data center, dan bantuan manajemen. Jaringan utama, radio, dan billing, dibangun sendiri oleh Internux.Namun ia tidak mengungkapkan nilai kerja sama antara kedua perusahaan itu. “Kami hanya berperan sebagai konsultan saja,” kata Dicky.

Liryawati mengungkapkan, nilai investasi Internux dan Mitsui mencapai US$ 550 juta, dan sebagian besar dananya akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur jaringan pada tahun 2014. Internux juga mendapat suntikan dana US$ 1 juta dari Mitsui Corp asal Jepang. Internux berharap dapat menghadirkan layanan prima dari produknya dengan menggunakan 1.500 BTS untuk kawasan Jabodetabek dan menargetkan penambahan 3.500 BTS baru sampai tahun 2015. Untuk mendukung operasi layanan 4G nya, BOLT! Super 4G LTE ini menyewa menara BTS dari lima penyedia layanan, yakni PT Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel), Iforte, Protelindo, Solusi Tunas Pratama (STP), dan Tower Bersama Group (TBG). Sementara untuk perangkat radio, Internux memilih produk Huawei.

Dengan alat pemancar WiFi itu, tersedia berbagai paket internet prabayar BOLT! mulai harga Rp 25000 untuk akses internet kuota 8GB. Tersedia juga berbagai paket lain dengan harga dan fasilitas berbeda, serta paket pascabayar. Seperti halnya paket internet lain, pengguna yang habis kuotanya dapat menggunakannya lagi setelah melakukan top up. “Mengisi top up bisa seperti layaknya mengisi pulsa biasa, bahkan bisa lewat situs BOLT!. Alatnya tersedia di berbagai gerai modern seperti Oke Shop, Sentra Ponsel, Wellcomm, Erafone, hingga Pazia. Ada juga di gerai tradisional seperti ITC,” tambah Liryawati.

Saat ini, layanan broadband BOLT! Super 4G LTE mampu menjangkau area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Untuk kawasan pertama tersebut, Lirya menyasar kalangan A, B, dan C. Dari 30 juta penduduk di kawasan Jabodetabek, Internux menargetkan dapat memiliki 10 juta pelanggan dalam beberapa tahun ke depan. Untuk menggarap konsumen Jabodetabek, Internux akan menggunakan sarana promosi above the line secara masif.

Kehadiran teknologi 4G LTE di Indonesia tentu disambut gembira banyak pihak karena koneksi internet cepat bakal terwujud. Kehadiran koneksi internet cepat diklaim bisa mendukung segala aspek kehidupan masyarakat, terutama bisnis. “Implementasi 4G LTE secara nasional berpotensi meningkatkan 1% hingga 2% pertumbuhan PDB (pendapatan domestik bruto) setiap tahunnya,” Izumi Keiichi, President dari Mitsui & Co Indonesia. Bagi Izumi, kuncinya adalah digitalisasi ekonomi dan komunitas TMT (Teknologi, Media, dan Telekomunikasi) yang cerdas. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved