Technology Trends

Jagoan-Jagoan Digital Marketing di Era Bisnis Baru

Jagoan-Jagoan Digital Marketing di Era Bisnis Baru

Ekonomi digital menjadi industri yang tumbuh sangat cepat di Indonesia. Mengutip data Binar Academy, diperkirakan pada 2025, ekonomi digital di Indonesia akan mencapai US$ 124 miliar, naik dari US$ 44 miliar pada 2020. Bahkan selama pandemi Covid-19, sektor digital negara ini diproyeksikan tumbuh 10%, naik dari US$ 40 miliar pada 2019.

Saat ini, digital marketing menjadi bagian penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja bisnisnya, terlebih di masa pandemi dan disrupsi digital atau ada yang menyebut sebagai era bisnis baru. Fenomena tersebut terlihat dalam ajang Indonesia Digital Marketing Champions (IDMC) 2021.

Untuk kedua kalinya, Business Digest (lembaga riset Grup SWA) dan Majalah SWA menggelar IDMC. Perhelatan ini merupakan ajang penilaian yang memeringkat perusahaan-perusahaan yang berhasil meningkatkan kinerja bisnis berkat pengelolaan dan pemanfaatan teknologi digital secara tepat, cerdas, dan efisien di bidang pemasaran dan penjualan (digital marketing). Tujuan dari ajang ini adalah eksplorasi best practice penerapan digital marketing di perusahaan dan memberikan apresiasi bagi perusahaan yang sukses menerapkannya.

Adapun kriteria penilaian dalam ajang ini adalah pertama, identifikasi masalah, yaitu menjelaskan kondisi permasalahan yang dihadapi perusahaan dan kebutuhan terhadap terobosan baru (dengan nilai 15%). Kedua, konsep digital marketing, yaitu menjelaskan relevansi konsep digital marketing dengan permasalahan, keunikan solusi, dan penerapan di perusahaan (35%). Ketiga, hasil, dampak, dan sustainability, yaitu menjelaskan hasil/pencapaian, dampak bagi perusahaan, dan skema keberlangsungannya dalam jangka panjang (50%).

Dalam ajang IDMC 2021 ini, pemenangnya dibagi menjadi juara lintas kategori (juara umum) dan juara per kategori (ada 9 kategori). Masing-masing pemenang pada kategori tersebut, selain mendapatkan skor, juga disematkan predikat Excellent (81,10 – 84,13), Very Good (78,05 – 81,09), dan Prospective (75,00 – 78,04).

Untuk pemenang lintas kategori (juara umum) jawara nomor satunya diraih Auto2000 (PT Astra International Tbk) dengan skor 84.13, juara kedua Indihome (PT Telkom Indonesia Tbk) dengan skor 83,14, dan juara ketiga PT Prodia Widyahusada Tbk dengan skor 82.68. Masing-masing pemenang ini memiliki strategi dan keunggulan dalam membesut pemasaran digitalnya.. Mari kita bedah satu per satu sebagai berikut

Sementara untuk juara per kategori ada 9 kategori industri yang dinilai, yaitu Bank (juara 1: Jenius PT Bank BTPN Tbk, juara 2: CIMB Niaga Syariah, juara 3: Bank DBS), BUMN Services (PT Jasa Marga, PT Jasa Raharja, PT Asuransi Jasa Indonesia), Data & Entertainment (Indihome PT Telkom Indonesia Tbk, Smartfren PT Smartfren Telecom Tbk).

Kemudian kategori lainnya adalah Healthcare Products (PT Dexa Medica, PT Herbalife Indonesia), Healthcare Services (PT Prodia Widyahusada Tbk, PT Pertamina Bina Medika/Pertamedika), Insurance (PT Mandiri AXA General Insurance, PT Generali Indonesia), dan Sales & Distribution (Auto2000 PT Astra International Tbk, PT Datascrip). Masing-masing pemenang pada kategori tersebut, selain mendapatkan skor juga disematkan predikat excellent, very good, dan prospective.

Untuk juri dalam ajang ini adalah Edhy Aruman (Redaktur Senior Majalah MIX, Dosen PR FISIP UI dan LSPR), Elga Yulwandri (CEO Ivosight), Istijanto (Dosen Universitas Prasetiya Mulya), dan Dede Suryadi (Redaktur Majalah SWA).

Elga, Juri IDMC 2021 mengatakan sebagian peserta IDMC 2021 sudah mengimplementasi prinsip-prinsip terkini dari strategi digital marketing dan cukup komprehensif, baik dari sisi paid media, earn media, share media maupun owned media karena setiap bagian dari convergence media ini strateginya berbeda-beda.

Strategi Digital Marketing Harus Agile

Untuk menjawab tantangan dan persoalan ke depan, perusahaan dan strategi digital marketing-nya harus tetap agile mengikuti perubahan perilaku dari konsumen. Misalnya dari sisi format konten, shifting platform yang popular di audience digital menjadikan “bite size” video sebagai format yang paling dapat diterima mayoritas netizen. “Brand yang tadinya menyiapkan long format video harus segera menyesuaikan strategi konten digital mereka supaya dapat memanfaatkan wave baru ini dan pandemic ini juga merubah beberapa behavior,” ujar Elga.

Sementara itu, Istijanto, juga Juri IDMC 2021 memandang secara keseluruhan ajang IDMC 2021 ini cukup bagus yang berati ada kemajuan dari waktu ke waktu maupun antar perusahaan dalam mengimplementasikan pemasaran digitalnya. Parameternya, pertama, semua peserta sadar (aware) atas pentingnya peran digital marketing. Jadi dari level paling dasar sudah terlewati. Artinya bukan pada tahap perlu atau tidak mengadopsi digitalisasi tetapi sudah memandang “digitalization is a must”. Untuk itu mereka sudah memiliki budget, memiliki tema yang telah terencana, dan juga struktur organisasi yang menangani khusus digital.

Kedua, terkait dengan tahapan digitalisasi yang dilakukan memang ada variasi, yaitu dari yang paling dasar sampai paling tinggi. Paling dasar misalnya mendayagunakan sekadar sebagai kanal informasi online, yang menengah untuk database pelanggan, dan yang tertinggi untuk transaksi alias creating revenue dan community. Ketiga, ada variasi model yang mereka rujuk. “Ini mengidikasikan bahwa mereka mau jadi yang terbaik sehingga mencari model yang paling sesuai dan paling menjanjikan dari segi kinerja,” ungkap Istijanto.

Rencananya, perhelatan Indonesia Digital Marketing Champions (IDMC) yang digelar Business Digest (lembaga riset Grup SWA) dan Majalah SWA ini akan dilakukan setiap tahunnya. Sedangkan bahasan lengkapnya dari hasil ajang ini telah dimuat di Majalah SWA

Dede Suryadi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved