Technology

Jaringan Trade Mall APL Siap Implementasikan E-Commerce Tahun 2017

Jaringan Trade Mall APL Siap Implementasikan E-Commerce Tahun 2017

Di era digital ini, belanja online atau e-commerce sudah menjadi tuntutan konsumen. Tak heran bila perusahaan-perusahaan berlomba membangun sistem teknologi informasi yang memudahkan layanan e-commerce tersebyt. Salah satunya Agung Podomoro Land (APL) yang tergiur membangun layanan e-commerce di seluruh trade mall guna mendukung bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM) yang diwadahi pusat perbelanjaan tersebut. “Mudah-mudahan tahun 2017 e-commerce TM APL sudah bisa diimplementasikan. Sekarang masih tahap pesriapan desain,” jelas Ho Mely Surjani, AVP Marketing TM Agung Podomoro di Jakarta, baru-baru ini.

Kendati tren belanja online sedang marak, tapi diakui oleh Mely, sebagian masyarakat masih suka membeli produk langsung ke mal atau pusat perbelanjaan. Maklum, layanan di e-commerce yang tersaji hanya gambar dan spesifikasinya saja, bahkan ada beberapa produk yang sebenarnya sulit kalau dipasarkan secara online. Inilah yang membuat pusat perdagangan dan mal masih ramai dikunjungi oleh pembeli konvensional.

apl-mely

Tahun 2017 Trade Mall jaringan Agung Podomoro Land siap menerapkan layanan e-commerce para UKM

Menurut Mely, kehadiran layanan e-commerce nantinya sebagai pelengkap untuk memudahkan pembeli apabila sedang berhalangan keluar rumah. “Kehadiran pasar offline dan online saat ini menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Sejumlah e-commerce yang berkembang saat ini, tentunya memiliki ruang pamer untuk barang yang mereka pasarkan,” jelasnya.

Yang pasti, kini terjadi pergeseran pembeli di trade mall. Contoh, karakter konsumen di Thamrin City sebagi pusat batik, perlengkapan muslim, bordir, banyak dikunjungi riteler asing asal Timur Tengah, Asia, Amerika untuk dijual lagi di negaranya. “Untuk membantu pedagang asal luar negeri, kami memiliki fasilitas jasa ekspedisi setiap trade mall. Biasanya ditempatkan di lantai atas, sedangkan di lantai bawah disediakan bagi supplier untuk menjamin tersedianya stok barang,” jelas Mely.

Konsultan Teknologi Informasi, Ken Dean Lawadinata, menambahkan, kehadiran e-commerce yang marak di Indonesia tidak akan membuat pedagang offline kehilangan pembeli. Justru e-commerce yang banyak ditawarkan saat ini menjadi tools atau alat untuk meningkatkan penjualan.

Ken yang tengah menggarap layanan e-commerce trade mall Podomoro itu mengatakan, pedagang saat ini dituntut cepat mengikuti mode. Melalui fasilitas e-commerce ini akan memudahkan mereka mengikuti perkembangan. “Mayoritas pebisnis kita saat ini merupakan follower. Kehadiran e-commerce akan memudahkan untuk mengadopsi inovasi yang perkembangannya saat cepat,” jelasnya. Dan, banyak barang terutama memiliki risiko tinggi seperti perhiasan, sepeda motor, mobil, serta beberapa produk lainnya yang sulit dipasarkan secara online.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved