Technology zkumparan

Julo, Mengevaluasi Kredit Nasabah dengan Big Data dan Machine Learning

Julo, Mengevaluasi Kredit Nasabah dengan Big Data dan Machine Learning
Adrianus Hitijahubessy, CEO Julo.
Adrianus Hitijahubessy, CEO Julo.

Julo menawarkan solusi dalam bentuk kredit digital dengan fitur lebih lengkap. User dapat memilih berbagai transaksi sesuai dengan kebutuhan, tidak terbatas pada transaksi checkout pay later, tetapi juga untuk tarik tunai, transfer dana, isi pulsa, transaksi QRIS, dan sebagainya dalam satu aplikasi. “Harapannya, Julo kredit digital dapat menjadi solusi finansial sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia,” kata Adrianus Hitijahubessy, CEO Julo.

Julo berdiri di Indonesia sejak akhir 2016. Adapun layanan pay later (pembayaran transaksi dalam cicilan) di aplikasi Julo dapat diakses sejak Juni 2021. User dapat menggunakan pay later untuk membayar e-commerce, membayar tagihan, dan mengisi pulsa.

Perusahaan ini menggunakan teknologi big data dan machine learning untuk mengevaluasi kelayakan kredit nasabah. Ditambah dengan adanya FDC (Fintech Data Centre) untuk memvalidasi history kredit nasabah fintech di Indonesia

Dalam memperkenalkan dan mengembangkan bisnisnya, Julo sebagai fintech berbasis mobile app melakukan pengenalan produk melalui media digital dan media konvensional, seperti televisi dan radio. Julo juga berkolaborasi dengan beberapa partner influencer untuk literasi penggunaan kredit digital yang bijak dan sesuai dengan kebutuhan, dan dengan beberapa partner akuisisi pelanggan, seperti Tokopedia dan Aspirasi by Axiata.

Hingga saat ini, ada 300 ribu pengguna Julo kredit digital di seluruh Indonesia. Julo pun dapat digunakan untuk pembayaran di Top 5 e-commerce Indonesia (Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli) dan ribuan merchant QRIS di seluruh Indonesia.

“Jangka waktu kredit 2-9 bulan. Rata-rata pelanggan di sekitar 2-4 bulan, tergantung pada nilai transaksi. Untuk tingkat bunganya, mulai dari 3% per bulan,” kata Adrianus. Total pembiayaan kredit digital Julo (tidak terbatas pada fungsi pay later) pada semester 1/2021 di atas Rp 400 miliar.

Untuk mencegah terjadinya kredit macet atau menjaga agar net performing loan (NPL) kredit sehat, Julo melakukan proses evaluasi dan verifikasi kredit berbasis data sehingga NPL-nya dalam range wajar. “Customer base yang di-approve akan memengaruhi tingkat NPL. Jadi, verifikasi di awal sangat penting,” ungkap Adrianus.

Di samping itu, Julo pun mengingatkan dan menagih nasabah sesuai dengan ketentuan OJK. Juga, memberikan edukasi bersinambung tentang pentingnya menggunakan kredit secara bijak serta pentingnya bayar tepat waktu untuk kelancaran pengajuan kredit di masa mendatang. (*)

Dede Suryadi dan Herning Banirestu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved