Technology

Kesles Ekspansi ke Bandung dan Bali

IMG_4534

Perkembangan teknologi ponsel pintar yang terus pesat, membawa dampak perubahan dari berbagai segi. Peluang bisnis pun banyak tercipta. Salah satu yang memanfaatkan peluang tersebut adalah PT Maximillian Kesles Indonesia dengan meluncurkan aplikasi pembayaran melalui ponsel pintar dengan nama Kesles.

“Semakin banyak orang yang sering meninggalkan dompet jika mereka berpergian, namun HP tidak pernah ditinggal. Dari situlah muncul ide untuk membuat pembayaran dengan HP,” ujar Michael Harefa, Project Manager PT Maximillian Kesles Indonesia.

Sejak diluncurkan 27 Oktober 2015 silam, Kesles sudah mengantongi 11 ribu pengguna hanya dalam waktu satu bulan dengan pengguna yang aktif sekita 10%. “Active user itu maksudnya yang sudah pakai terus top up lagi,” jelasnya.

Kesles dirancang dengan basis server yang menawarkan kemudahan bagi member untuk bertransaksi. Kesles menwarkan pembayaran hanya dengan memfoto QR Code. “Berbeda dengan sistem pembayaran yang lain, dengan Kesles cukup scan QR Code dengan foto. Setelah melakukan pembelian,nanti akan keluar struk yang bentuknya QR code pengguna tinggal foto QR Codenya dan akan langsung terbayar. Semudah itu,” dia meyakinkan.

Menargetkan konsumen yang berusia 20-35 tahun, aplikasi Kesles sudah bisa diunduh melalui Play Store untuk Android dan App Store untuk iOS. Untuk menarik jumlah pengguna, Kesles mengadakan berbagai promosi seperti program Ditraktir Kesles. Semua pengunjung bisa menikmati makan gratis di restauran yang sudah ditentukan oleh tim Kesles. Syartanya, cukup mengunduh applikasi Kesles di ponsel. Program Ditraktir Kesles diadakan setiap minggu di merchant yang sudah bekerja sama dengan Kesles. Selain itu, Kesles memberikan saldo Rp 10-20 ribu bagi pengguna yang sudah mengunduh Kesles.

Saat ini, Kesles sudah memiliki 30 merchant di Jakarta dan akan expansi ke Bandung dan Bali di tahun 2016. Di antaranya adalah Liberica Coffee, Bengawan Solo, Negiya, Zahra Turkish, Ice Cream, The Hook, California Pizza Kitchen, Lucaffe, Takigawa, Ah Yat Resto dan masih banyak lagi. Sudah ada 50 merchant di Bandung dam 125 merchant di Bali yang sudah bekerja sama dengan Kesles.

Mengenai modal awal, manajemen Kesles mengaku memakai dana pribadi yang dikumpulkan dari pendiri. “Untuk mendirikannya masih menggunakan dana pribadi. Justru kami sedang mencari investor agar kami bisa besar lagi. Kami banyak mengeluarkan dana untuk promosi seperti program Ditraktir Kesles ini, iklan dengan film, dan lain-lain,” kata Michael.

Di tahun 2016 nanti, Kesles menargetkan 1 juta user dan 3.000 merchant dan akan ekspansi di daerah-daerah lain. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved