Technology

Konsumen Harus Waspadai Keylogger dalam Bertransaksi Online

Konsumen Harus Waspadai Keylogger dalam Bertransaksi Online

Mulai ditingkatkannya sistem pembayaran online di Indonesia, memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi secara online. Menurut Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky Lab, terdapat tiga sistem pembayaran yang paling populer di Indonesia yaitu online shopping, rekening bersama, dan bank transfer.

keyblogger

Saat ini konsumen tidak hanya menjadi pengguna tapi mengandalkan mobile banking dan pembayaran online untuk berinteraksi dengan perusahaan serta melakukan transaksi. “Users menginginkan penyedia jasa keuangan memiliki sistem keamanan sehingga melindungi merea untuk bertransaksi,” ujarnya.

Praktek keamanan data dan online milik perbankan menjadi pertimbangan bagi konsumen, apakah akan mempercayakan data-data serta transaksi pribadi kepada perbankan. Hasil survei Kaspersky Lab kepada 11 ribu konsumen pada tahun 2015, menemukan lebih dari 58 persen responden akan menghindari untuk menggunakan penyedia jasa keuangan yang baru-baru ini mengalami insiden keamanan data.

Lalu sebesar 65 persen konsumen merasa khawatir tentang praktek keamanan data dari tempat mereka bekerja. Angka ini meningkat sebesar 9 persen dari tahun sebelumnya. “Sebanyak 47 persen konsumen akan sering melakukan pembayaran online jika mendapat perlindungan untum transaksi keuangan,” ungkap Ross Hogan, Global head of Fraud Prevention Kaspersky Lab.

Melihat tuntutan konsumen yang meningkat, perusahaan dalam hal ini perbankan membutuhkan penyedia solusi keamanan yang dapat membantu untuk melindungi konsumen dari penipuan keuangan.

Dony mengatakan bahwa seseorang dapat dengan mudah mendapatkan data-data pribadi pengguna internet dengan software bernama keylogger. Adalah aplikasi yang dapat merekam segala aktivitas pengguna komputer. Dengan mengaktifkan keylogger yang di perangkat laptop, komputer, ataupun smartphone, seseorang bisa mengetahui aktivitas apa saja yang dijalankan users komputer.

“Sekarang sudah dijual massal dalam bentuk hardware. Tinggal dipasangkan di CPU komputer, maka data pengguna termasuk password akun dapat terlacak oleh hacker,” ujarnya

Untuk mengantisipasi cyber crime atau kejahatan dunia maya tersebut, Dony memberi tips-tips, yaitu users perlu melakukan install dan update anti virus, install personal firewall, selalu me-back up data, mengaplikasikan OS (Operating System), menggunakan plain text email, hati hati dengan attachment yang dapat di eksekusi.

Selain itu pengguna harus menggunakan password yang bervariasi dan sesering mungkin mengganti password dengan banyak kombinasi,dan tidak membalas spam di email serta tidak menggunakan unsubcribes links. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved