Technology

Memasuki Era Elektrifikasi Kendaraan Listrik di Tanah Air

Memasuki Era Elektrifikasi Kendaraan Listrik di Tanah Air

Keseriusan pemerintah Indonesia dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia semakin kentara dengan memberikan sokongan dari hulu sampai hilir kepada industri ini. Hal ini tidak lepas dari semakin trennya kendaraan listrik, baik roda dua dan terutama roda empat yang kian hari kian banyak berseliweran di jalan. Yang sering terlihat mengaspal di jalan-jalan adalah mobil listrik Tesla dan Hyundai. Ada yang menyebutkan kalau saat ini tengah memasuki era elektrifikasi kendaraan listrik di Tanah Air.

Dukungan terbaru pemerintah Indonesia terhadap ekosistem kendaraan listrik di Indonesia adalah dengan berkunjungnya Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A; Menteri Perhubungan (Menhub), Ir. Budi Karya Sumadi; dan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin ke pabrik Wuling Motors (Wuling) di Cikarang, Jawa Barat (30/10/2021).

Kedatangan para menteri ke fasilitas manufaktur Wuling tersebut diadakan dalam rangka memberi dukungan kepada Wuling untuk bersama memasuki era elektrifikasi kendaraan listrik di Tanah Air.

Kehadiran Menko Marves, Menhub, dan Menkes beserta jajarannya disambut oleh Mr. Shi Guoyong selaku President Director Wuling Motors dan Arif Pramadana, Vice President Wuling Motors. Kedua menteri dan jajarannya dipandu oleh Mr. Shi Guoyong dan Arif Pramadana untuk melihat proses produksi kendaraan di pabrik Wuling yang menerapkan Global Manufacturing System (GMS).

“Realisasi investasi Wuling di Indonesia dimulai dari pembangunan fasilitas produksi dan supplier park dengan standar kualitas global. Kemudian, Wuling hingga kini telah menghadirkan lini produk berkualitas di pasar otomotif Indonesia, bahkan menjadi komoditas ekspor. Selain itu, selama masa pandemi, Wuling turut menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam proses manufaktur sehingga kesehatan para karyawan senantiasa terjaga,” ujar Mr. Shi Guoyong

Agenda utama kunjungan Menko Marves dan Menhub beserta jajarannya untuk mengajak Wuling bekerja sama di bidang kendaraan listrik, termasuk infrastrukturnya. Pada kesempatan ini, Mr. Shi Guoyong memaparkan rencana ke depan perkembangan kendaraan listrik Wuling yang saat ini telah dipasarkan di Tiongkok dengan beserta ragam teknologi yang dimiliki oleh tiap-tiap lini, mulai dari E100, E200, E300, hingga Mini EV yang telah dipasarkan di Tiongkok dan mencetak pencapaian no.1 penjualan kendaraan listrik pada 2021 dengan angka penjualan 200.000 unit (Januari-Juli 2021).

Teknologi yang ada di platform GSEV tersebut terdiri dari kendaraan penumpang dan logistik tanpa pengemudi, konektivitasi 5G, serta komputasi awan. Dengan demikian, Wuling sudah memiliki rangkaian produk EV dan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar Indonesia.

Setelah sesi pemaparan oleh Mr. Shi Guoyong, Menko Marves dan Menkes berkesempatan mencoba pengalaman berkendara dengan mobil listrik Wuling di area terbatas kantor pusat Wuling yang berada di Cikarang, Jawa Barat. Dipandu oleh Arif Pramadana, para menteri dapat merasakan langsung kendaraan listrik Wuling dan mencoba inovasi yang terdapat pada dua kendaraan listrik Wuling, yakni E100 dan Mini EV.

“Kami serius untuk membawa teknologi dan juga berinvestasi dalam rangka memasuki era elektrifikasi kendaraan. Tentunya, Wuling juga membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem EV di Indonesia,” ujar Mr. Shi Guoyong.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan proyek hilirisasi industri baterai dan mobil listrik ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat. Proyek ini merupakan hasil investasi konsorsium LG dan Hyundai (HKML Battery Indonesia). PT PLN (Persero) akan memasok listrik ke proyek KHML Battery Indonesia ini.

“Kita patut bersyukur hari ini bisa menyaksikan groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia. Bahkan pertama di Asia Tenggara dengan nilai investasi US$1,1 miliar,” kata Presiden Joko Widodo.

Hilirisasi industri nikel ini akan meningkatkan nilai tambah biji nikel. Nikel akan memiliki nilai tambah senilai 6 hingga 7 kali lipat jika digunakan untuk pembuatan baterai. Sementara jika digunakan menjadi mobil listrik, nilai tambahnya mencapai 11 kali lipat. Di sisi lain, PLN menjamin penyediaan suplai daya listrik secara berkelanjutan dalam proyek ini.

Dede Suryadi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved