Technology

Mengeruk Untung di Bisnis Makanan Pedas

Mengeruk Untung di Bisnis Makanan Pedas
Willy Hono (kanan), Pendiri dan CEO Toserda

Willy Hono (kanan), Pendiri dan CEO Toserda

Makan tanpa sambel rasanya kurang nendang. Begitu celetuk Demitra Ardisa sang penggemar sambal. Demitra adalah satu dari sekian banyak penggemar sambal dan makanan pedas di Indonesia. Dan memang, mayoritas masyarakat Indonesia sangat menyukai makanan pedas.

Rupanya rasa pedas membawa keberuntungan tersendiri badi Willyhono. Lewat bendera Toko Serba Lada (pedas dalam bahas sunda.red) yang disingkat menjadi Toserda. Willy dapat mengeruk keuntungan dari bisnis makanan pedas. Toserda merupakan sebuah marketplace yang menjual aneka makanan pedas dari Bandung. Willy mendirikan Toserda pada tahun 2010. Waktu itu ia mengawali bisnisnya dari sebuah toko seluas 25 meter persegi.

“Sekarang setiap bulan kami melayani penjualan produk makanan pedas sebanyak 2000 item ke berbagai penjuru tanah air bahkan mancanegara seperti London dan Amerika,” jelas Willy kepada SWA Online saat acara media gathering bersama Google di Bandung (7/12/2016).

Sebagai pendiri sekaligus CEO, Willy mengaku sebelum mencapai penjualan yang cukup membanggakan saat ini, ia harus banting tulang mencari supplier yang mau bekerjasama dengan Toserda. Bahkan saking sulitnya mencari mitra kerja, penjualan setiap bulan tidak lebih dari 100 item.

Akhirnya pada tahun 2011, Willy memutuskan untuk menjual produknya lewat jaringan daring. Dengan modal yang pas-pasan, Willy memanfaatkan fitur dari Google seperti My Business dan Google Map untuk mengenalkan brand Toserda ke masyarakat.

Kini, sebanyak 70% hasil penjualan produk-produk Toserda berasal dari penjualan di internet, sisanya 30% merupakan sumbangsih penjualan off line. Bahkan tidak sedikit para pelanggan yang mengunjungi toko Toserda di Bandung, setelah melihat tampilan dan ulasan Toserda di internet.

Sambal adalah, produk favorit dan terbanyak dijual di Toserda. Selain sambal, ada juga beragam brand keripik pedas, kerupuk pedas, abon, kentang hingga cokelat dengan berbagai tingkat kepedasanya.

Di Toserda, produk yang dijual sangat beragam, dari mulai keripik, kerupuk, sambal, abon, kentang, bahkan coklat dengan berbagai tingkat kepedasan. Masa awal mendirikan usaha ini tentunya tidak mudah.

Sementara itu, Hilman salah satu tim Toserda menjelaskan, prinsip utama dalam memulai sebuah bisnis online adalah jujur dan menjaga kepercayaan pelanggan. Meski banyak kendala yang dihadapi namun prinsip ini tidak boleh dihilangkan dalam berbisnis.

Diantara kendala yang cukup berdampak besar dalam bisnis online adalah pengiriman barang. Meski produk sudah dikemas dengan rapi, namun terkadang ada beberapa kesalahan dari pihak ekpedisi dalam menjaga barang.

“Selain itu, kami berharapnya sih supaya harga ekspedisi itu lebih murah, supaya uang yang dikeluarkan oleh pelanggan tidak lebih mahal,” jelas Willy.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved