Technology

Modem 4G LTE dan 3G Huawei Terbaru Siap Merebut Pasar

Modem 4G LTE dan 3G Huawei Terbaru Siap Merebut Pasar

Bisnis data yang ditunjang oleh akses Internet 4G LTE bakal menjadi primadona di industri telekomunikasi. Bagaimana Huawei merespons peluang itu?

Telekomunikasi saat ini memang sudah menjadi kebutuhan penting. Hampir semua orang tidak bisa dilepaskan dari gadget. Mulai dari pejabat, pengusaha, karyawan, ibu rumah tangga hingga anak-anak. Bahkan, mereka rela mengeluarkan banyak duit untuk biaya pulsa telepon atau beli paket data Internet.

(ki-ka) Rafael Lilik Gunawan – Division Manager pt. Datascrip, Nick Lee – Director of Indonesia Huawei Consumer BG, Sylvia Lionggosari – Division Director pt. Datascrip, Bobby Ivan - Marketing Manager PT Datascrip, dan Brady Liu, Sales Manager Device Department,

(ki-ka) Rafael Lilik Gunawan – Division Manager pt. Datascrip, Nick Lee – Director of Indonesia Huawei Consumer BG, Sylvia Lionggosari – Division Director pt. Datascrip, Bobby Ivan – Marketing Manager PT Datascrip, dan Brady Liu, Sales Manager Device Department saat peluncuran modem dan router Huawei terbaru

Seorang pengusaha kakap di Surabaya misalnya, tidak segan-segan menghabiskan dana Rp50 juta per bulan untuk biaya pulsa. “Karena kami harus terhubung terus dengan relasi bisnis di dalam dan luar negeri melalui telepon atau Internet,” jelas Anton Wijaya, CEO sebuah perusahaan nasional yang berbasis di Surabaya itu.

Hal senada dialami Grace Ayunda, Editor Senior sebuah media online terkemuka di Jakarta. Ke mana pun Grace pergi pasti membawa ‘senjata’ laptop, smartphone, modem. “Soalnya jika saya ke luar kota atau luar negeri agar tetap terhubung dengan Internet untuk mengedit berita. Apalagi di beberapa tempat terkadang tidak ada Wi-Fi,” Grace menguraikan alasannya.

Sementara itu, Indra Salman mengaku selalu menyelipkan modem dan laptop di tas kecilnya. “Karena pekerjaan saya di pedalaman wilayah pertambangan mengharuskan saya membawa perangkat itu untuk buka email atau eksis di media sosial seperti Facebook, Twitter atau Instagram. Kebetulan saya sudah lama pakai modem Huawei karena pelopor modem di Indonesia,” jelas Manager PT Multisan Tambang yang merogoh kocek Rp5 juta tiap bulan untuk belanja pulsa itu.

Huawei-Modem CS

Jajaran produk modem dan router terbaru Huawei dipamerkan SPG

Tingginya kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi itu direspons oleh operator selular dengan menghadirkan akses Internet yang cepat. Dari waktu ke waktu teknologi dan jaringan Internet terus dikembangkan. Jika beberapa tahun terakhir jaringan 3G yang dipakai, kini meningkat ke 4G LTE (Long Term Evolution).

Contoh, PT Indosat Tbk akan meluncurkan layanan 4G di frekuensi 1.800 Mhz pada November 2015 mendatang. Upaya modernisasi jaringan yang telah dilakukan akan memudahkan operator selular ini dalam memberikan layanan ke pelanggan.

“Modernisasi Indosat diawali tahun 2012 memperkenalkan Super 3G Plus, tahun 2013 ada Super Wifi dan tahun 2014 dengan Super Internet yang kecepatannya di atas 185 Mbps per detik,” jelas Wibisono Hadiputro, Division Head of Device & Convergence PT Indosat di sela acara peluncuran modem Huawei 4G LTE dan 3G terbaru di Hotel Mulia Senayan.

Menurut rencana, tata ulang spektrum 1.800 MHz ini bakal selesai pada 23 November 2015 dan 4G LTE yang ideal bisa segera komersial pada akhir 2015 atau awal 2016. “Pemerintahan yang sekarang sudah jelas menentukan 4G LTE harus mulai tahun ini. Begitu pemerintah oke, kita langsung on,” tegas Alexander Rusli, Direktur Utama Indosat di acara media gathering beberapa waktu lalu.

Saat ini, Telkomsel, XL, dan Indosat memang telah mengomersialkan layanan 4G di frekuensi 900 MHz. Indosat sendiri mengalokasikan 5 MHz untuk menjalankan 4G LTE yang mana kecepatan maksimal hanya akan mencapai 35 Mbps. Kecepatan ini bisa dimaksimalkan andai nanti layanan tersebut bisa berjalan di pita frekuensi 1.800 MHz.

Empat operator seluler berlisensi GSM selama ini memanfaatkan spektrum 900 MHz untuk menggelar 4G LTE. Namun, banyak pihak menilai spektrum ini kurang ideal untuk 4G LTE karena sumber daya empat operator seluler sangat terbatas.

Lantas, bagaimana caranya agar bisa menikmati akses Internet Super 4G?

Menurut Wibisono, ada tiga syarat. Pertama, harus ada jaringan atau network LTE. Kedua, harus ada kartu khusus LTE. Ketiga, harus ada perangkat atau handset LTE. Dan Huawei sudah menjadi partner bisnis Indosat untuk memodernisasi jaringan 3G.

“Meskipun coverage jaringan 4G LTE saat ini belum merata, tapi konsumen sudah antusias membeli perangkat 4G,” kata Nick Lee, Director of Indonesia Huawei Consumer Business Group.

Menjawab kebutuhan pasar atas perangkat 4G itulah Huawei merilis sejumlah perangkat (modem dan router) anyar. Untuk mendukung akses internet melalui jaringan 4G LTE, diperkenalkan mobile Wi-Fi Huawei E5373 dan dongle Wi-Fi Huawei E3372. Selain itu, Huawei merilis dua modem Wi-Fi serta satu router Wi-Fi untuk jaringan 3G. Ketiga produk yang dimaksud adalah Huawei E5338, E5730 dan B68L. “Kehadiran 4G LTE di Indonesia harus didukung dengan perangkat yang dapat mengakses teknologi jaringan terbaru ini,” ujar Nick.

Bagi Nick, dengan jam terbang Huawei lebih dari 20 tahun yang ahli bidang teknologi informasi dan memiliki 16 pusat R & D di berbagai negara termasuk Jerman, Swedia, Amerika Serikat, Perancis, Italia, Rusia, India, dan Tiongkok, maka Huawei berani menghadirkan perangkat canggih tersebut.

Spesifikasi 5 perangkat terbaru Huawei

Bagaimana fitur-fitur 5 perangkat terbaru Huawei itu?

4G LTE Mobile Wi-Fi Huawei E5373

Nick mengatakan, modem mobile Wi-Fi 4G LTE dengan desain yang ramping dan ringan ini memiliki kecepatan unduh sebesar 150 Mbps. Berkapasitas baterai 1500 mAh, Huawei E5373 dapat digunakan selama 6 jam di jaringan 4G LTE sedangkan kemampuan standby hingga 300 jam.

Modem E5373

Asyiknya, perangkat yang juga mendukung jaringan 3G/2G ini bisa berbagi sinyal Wi-Fi ke 10 perangkat yang berbeda. Agar lebih mudah terhubung dengan perangkat lainnya, Huawei E5373 dilengkapi dengan QR barcode. Anda cukup memindai barcode tersebut dan secara otomatis akan tersambung dengan koneksi internet Wi-Fi yang dipancarkan Huawei E5373.

4G LTE Dongle Huawei E3372

Untuk modem Dongle 4G LTE berbentuk USB flash disk ini memiliki kecepatan unduh sebesar 150 Mbps. Perangkat Huawei ini mendukung jaringan 3.5G/3G/2G. Huawei E3372 ditunjang dengan tampilan antarmuka Huawei HiLink yang memberikan kenyamanan maksimal bagi Anda. Untuk dapat mengakses internet, cukup hubungkan 4G LTE dongle ini ke port USB di laptop. Perangkat ini juga dilengkapi dengan slot micro SDHC dan terminal untuk antena eksternal.

3G Ultra Slim Mobile Wi-Fi Huawei E5338

Mobile Wi-Fi dengan desain eksklusif ini berukuran ultra tipis (98,4 mm x 54.5 mm x 6,8 mm) dan ringan (67gram termasuk baterai) sehingga praktis dibawa bepergian. Berkekuatan baterai 1500 mAh, perangkat yang mendukung jaringan HSDPA/3G/2G ini dapat bekerja penuh selama 6 jam dengan waktu standby selama 300 jam. Mobile Wi-Fi ini juga dibekali koneksi antarmuka Huawei HiLink sehingga memberikan tampilan yang nyaman. Huawei E5338 mampu berbagi sinyal Wi-Fi dengan 10 perangkat lainnya.

3G Mobile Wi-Fi Huawei E5730

Selain sebagai mobile Wi-Fi, alat ini juga memiliki line out untuk kabel telepon, serta dapat mengubah koneksi LAN menjadi Wi-Fi. Perangkat mobile Wi-Fi berkecepatan download 42 Mbps ini mendukung jaringan 2G/3G/HSDPA serta mampu berbagi sinyal Wi-Fi dengan 10 perangkat lainnya.

Berbekal kekuatan baterai sebesar 5200 mAh, Huawei E5730 dapat beroperasi selama 16 jam penuh, sementara saat posisi standby perangkat ini bisa bertahan lebih dari 500 jam. Kemampuan baterai sebesar ini membuat E5730 juga dapat dijadikan sebagai power bank untuk smartphone maupun perangkat bluetooth Anda.

3G Wi-FI Router Huawei B681

Huawei juga menyediakan perangkat untuk kebutuhan Wi-Fi yang cakupannya lebih banyak, seperti misalnya di lingkungan rumah, home office, restoran ataupun sekolah. Solusi terbaru yang disediakan Huawei adalah 3G Wi-Fi router Huawei B68L. Perangkat yang mendukung jaringan HSDPA/3G/2G maupun LAN ini bisa berbagi dengan 30 perangkat lainnya. Huawei B68L juga bisa disambungkan ke pesawat telepon, memiliki slot untuk kartu SIM serta dapat ditambahkan antena eksternal. Perangkat ini bisa ditempatkan di meja atau digantung di dinding ruangan.

Router B68LUntuk harganya, produk yang didistribusikan oleh PT Datascrip ini dibanderol Rp1,650 juta untuk 4G LTE Mobile Wi-Fi Huawei E5373; Rp1,075 juta untuk 4G LTE Dongle Huawei E3372; Rp1,075 juta untuk 3G Mobile Wi-Fi Huawei E5338; Rp1,380 juta untuk 3G Mobile Wi-Fi Huawei E5730 dan 3G Wi-Fi Router Huawei B68L seharga Rp 1,525 juta.

Kelima perangkat Huawei yang diluncurkan ini, kata Sylvia Lionggosari, Division Director PT Datascrip, akan semakin menunjang konektivitas internet bagi siapapun, khususnya secara nirkabel atau Wi-Fi. Apalagi dua di antaranya, yaitu Huawei E5373 dan E3372 sudah kompatibel untuk jaringan 4G LTE. Desain produk yang ringkas dan ringan membuat kelima produk ini praktis dibawa bepergian, sehingga aktivitas internet bisa dilakukan dengan mudah kapan pun dan di mana pun.

“Hingga akhir tahun 2015 target kami 800.000 unit terjual untuk dua modem 4G LTE Huawei yang diluncurkan hari ini,” ujar Bobby Ivan, Marketing Manager Datascrip. Bobby optimistis target itu tercapai karena modem 4G LTE memiliki banyak keunggulan. Contoh, untuk seri 4G LTE Mobile Wi-Fi Huawei E5373 user friendly karena sudah dilakukan pre-setting sehingga bisa plug and play untuk seluruh operator. Bahkan kalau dibawa ke luar negeri bisa dioperasikan dengan SIM card lokal. Selain, itu modem dengan bentuk USB flash disk masih memegang 80 persen dari total penjualan modem di Indonesia, sehingga potensinya pasarnya besar sekali.

“Strategi kami untuk meningkatkan penjualan modem 4G LTE di antaranya dengan melakukan paket bundling dengan operator selular agar konsumen tertarik,” ujar Bobby seraya mengatakan tiap peluncuran produk baru Huawei ada 5-6 tipe terbaru yang dilempar ke pasar.

Sementara itu, untuk target penjualan modem 3G Huawei, Bobby mematok angka 3 juta unit. Selama ini penjualan modem 3G Huawei sudah banyak diserap pasar. Menurutnya, jumlah modem berbagai merek yang beredar di Indonesia sekitar 3-3,5 juta unit tiap tahun, baik itu modem impor resmi maupun black market. “Boleh dibilang market share modem Huawei di Indonesia mencapai sekitar 80-90%,” jelasnya.

Dengan merajai industri modem di Indonesia, Huawei pun selalu mendukung perkembangan kecepatan akses Internetnya. Maklum, kebutuhan Internet tidak semata mata untuk dunia hiburan saja, melainkan pekerjaan, pendidikan, teknologi, belanja, konsultasi kesehatan, hukum dan masih banyak lagi manfaatnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved