Technology Trends

Otomasi Bantu Optimalkan Manajemen Keuangan Perusahaan

Ilustrasi penggunaan software manajemen keuangan. (dok. Aspire)

Pelaku bisnis cenderung hanya fokus kepada sales, marketing dan produk untuk mendorong pertumbuhan bisnis. Mereka dinilai sering kali mengabaikan masalah manajemen keuangan yang sebenarnya merupakan aspek krusial.

Masih banyak pula divisi keuangan perusahaan yang sebatas menjalankan fungsi pencatatan akuntansi, dan tidak menjalankan fungsi penganggaran. Kemudian, laporan keuangan juga hanya diakses pada akhir bulan, bukan secara real-time. Padahal, hal ini sangat berbahaya untuk manajemen kas perusahaan.

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh McKinsey, otomasi pekerjaan manual dapat meringankan tugas eksekutif keuangan dalam pemrosesan transaksi. Bahkan, dengan otomasi, eksekutif keuangan dapat meluangkan waktu 19 persen lebih banyak untuk fokus menjalankan fungsi strategis mereka dibandingkan 10 tahun lalu, ketika automasi keuangan belum diterapkan.

Eksekutif keuangan pun dapat fokus menjalankan tugasnya dalam membuat laporan perencanaan keuangan dan anggaran, hingga menjadi penasihat untuk pimpinan atau direksi perusahaan. Tak hanya itu, efektivitas waktu juga dapat membantu menekan dan menyeimbangkan pengeluaran perusahaan hingga 50 persen.

Otomasi dapat mengurangi entri data manual yang rawan kesalahan. Sebab, dengan sistem yang saling terhubung, semua data dapat disinkronkan secara otomatis sehingga mampu mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan, terutama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan dari pekerjaan manual.

Selain dengan otomasi, memiliki infrastruktur keuangan yang solid juga dapat membantu bisnis bergerak lebih cepat melalui sistem pembagian tugas. Misalnya, daya beli dapat dialokasikan secara langsung kepada karyawan yang berwenang tanpa harus melewati proses administrasi yang panjang.

“Dengan digitalisasi dan otomasi proses manual, tim keuangan dapat bekerja dengan lebih efektif. Hal tersebut memungkinkan perusahaan menghemat biaya sumber daya manusia (SDM). Selain itu, perusahaan juga dapat mencari penawaran terbaik jika mereka memiliki waktu lebih untuk mempertimbangkan pembelanjaan mereka,” ujar Giovanni Casinelli, Co-founder Aspire.

Penting bagi bisnis untuk dapat mengakses histori aktivitas keuangannya. Tidak hanya untuk melakukan audit, hal ini juga berguna untuk menemukan pola performa bisnis setiap bulan, pengeluaran pada setiap kategori, divisi, serta vendor dalam membuat keputusan bisnis yang lebih cepat dan akurat.

Casinelli menambahkan, sebagian besar perusahaan teknologi menggunakan lebih dari 5 software dan platform yang berbeda-beda untuk mengelola keuangan operasional. Hal ini menimbulkan tantangan lain, yaitu untuk menggabungkan data tersebut dan menarik informasi mengenai keaadan finansial bisnis secara menyeluruh. “Karena itu, software manajemen keuangan Aspire berupaya menghadirkan solusi keuangan all-in-one bagi pemilik usaha dan perusahaan dalam otomatisasi proses dan mengontrol keuangan sesuai anggaran,” ungkapnya.

Dengan fitur-fitur seperti akun bisnis, sistem approval, hingga manajemen biaya, hutang, dan piutang otomatis yang terintegrasi dengan software pembukuan, semua pengeluaran dapat tetap terkendali dan tercatat secara real-time untuk memonitor keuangan dan anggaran. Pemilik usaha juga dapat menyesuaikan anggaran sewaktu-waktu untuk memastikan tidak ada overspending ataupun pengeluaran yang tak perlu.

Software manajemen keuangan perusahaan membantu pelaku usaha dan bisnis untuk menghindari overspending, serta melaporkan status finansial terkini bagi pimpinan perusahaan. Dengan demikian, pimpinan perusahaan tidak hanya dapat menghemat waktu dan sumber daya perusahaan, tetapi juga merencanakan langkah yang strategis untuk pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan, termasuk mengoptimalkan kinerja bisnis untuk meraih laba atau profit secara maksimal.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved