Technology

Penerapan BYOD di Indonesia Banyak Dilakukan Sektor Edukasi

Penerapan BYOD di Indonesia Banyak Dilakukan Sektor Edukasi

Meskipun penerapan BYOD (Bring-Your-Own-Device) secara umum di perusahaan-perusahaan Indonesia belum dapat dihitung secara statistik, bagi Enterprise Group Director HP Indonesia, Hengkie Kastono, tren BYOD di Indonesia sedang berkembang. Menurutnya, sektor yang paling banyak menerapkan BYOD adalah sektor edukasi, terutama kampus (universitas). Hal tersebut diamini oleh Category Manager Networking HP Asia Pacific and Japan, Justin Chiah, dalam konferensi pers HP Indonesia (10/4). “BYOD sangat aplikatif pada sektor edukasi, dan permintaan terhadap penerapan BYOD sangat tinggi di kelas-kelas.”, ujarnya.

Justin Chiah (Category Manager, Networking HP Asia Pacific and Japan), Bjarne Munch (Principal Research Analyst Gartner), dan Hengkie Kastono (Enterprise Group Director HP Indonesia)

Hengkie menjelaskan, penerapan BYOD di Indonesia pasti potensial, namun tergantung kesiapan masing-masing perusahaan untuk melakukan transisi sistem IT. “Cakupan sektor industri untuk BYOD sangat banyak, namun di Indonesia memang belum sampai tahap advance, karena memang masih pada level start-up, ujarnya. Meski tidak bisa menyebutkan nama perusahaan, dia mengetahui beberapa perusahaan Indonesia yang tertarik untuk menerapkan BYOD, termasuk perusahaan IT. Menurut Hengkie, kendala utama penerapan BYOD di Indonesia adalah kurang mendukungnya infrastruktur bandwidth.

HP sendiri memiliki produk berupa solusi untuk mendukung penerapan BYOD yang sedang berkembang di Indonesia. Solusi yang ditawarkan HP akan memudahkan pengelolaan sistem wired dan wireless serta memberikan switching platform yang akan meciptakan jaringan tunggal untuk konektivitas sistem IT sebuah perusahaan. Solusi tersebut memaksimalkan fungsi HP FlexNetwork architechture guna mendukung keperluan BYOD klien. “Pengadaan fungsi pengadaan dan on-boarding device terbaru melalui pengelolaan tanggal dan keamanan secara otomatis lewat teknologi software-define networks (SDN).”, jelas Hengkie.

Hengkie menambahkan, perusahaan saat ini berupaya menerapkan solusi BYOD pada infrastruktur yang rumit. Banyak perusahaan masih menggunakan infrastruktur yang mengharuskan penggunaaan dua aplikasi jaringan dan pengelolaan yang berbeda untuk konektivitas wired dan wiredless. Berdasarkan data dari Gartner, lembaga riset teknologi internasional, infrastruktur lama tersebut tidak fleksibel dalam mendukung pemakaian beberapa perangkat oleh satu pengguna ataupun keamanan yang diperlukan untuk melindungi informasi bagi bisnis berisiko tinggi. Solusi baru dari HP membantu mengurangi risiko terhadap data dan aplikasi, yang tersedia. Aplikasi SDN HP Snetiel Security akan mendeteksi secara dini terhadap ancaman secara real-time. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved