Technology Trends

Persaingan Bisnis Brambang Online Makin Ketat

Persaingan Bisnis Brambang Online Makin Ketat

Potensi pasar bawang merah atau brambang memang menggiurkan. Setidaknya 1,4 juta ton produksi bawang merah di Indonesia setiap tahunnya dengan total nilai pasar sekitar Rp 28 triliun. Untuk Jabodetabek saja kebutuhan pasar bawang merah sekitar 600-700 ton per hari. Sayangnya dengan nilai segitu, petani bawang merah bukanlah pihak yang paling diuntungkan. Seperti kita ketahui, rantai distribusi yang panjang, membuat mereka cenderung mendapatkan harga beli rendah dari harga pasaran yang beredar. Padahal harga bawang merah ketika pasokan kurang karena musim hujan tinggi misalnya, akan melambung tinggi.

Bawang merah di Indonesia merupakan salah satu bahan penting dalam rantai pangan. Inilah yang menjadi concern Dustin Haliman, pendiri dan CEO Brambang.com membangun online market place yang diklaim bukan hanya menguntungkan petani, juga pembeli terutama mereka yang bisnisnya bergantung pada produk komoditas ini.

Berbeda dengan market place khusus bawang merah yang sebelumnya sudah hadir Limakilo.id yang digagas oleh Arief Setiawan, Walesa Danto dan Lisa Wulandari, Brambang.com yang diusung Dustin melayani pembelian partai yang lebih besar. “Kami melayani pembelian mulai dari 25 kilo,” imbuhnya. Sedangkan Limakilo.id pembelian bisa eceran mulai dari 2,5 kg. Limakilo.id didirikan sejak 2015 oleh para lulusan STT Telkom pemenang kompetisi Hackathon Merdeka 1.0 dengan tema pangan.

Dengan maraknya market place khusus bawang merah ini, diharapkan lebih banyak petani yang bisa terbantu solusi pemasaran hasil panennya. Selama ini menurut Dustin, para petani bawang merah di Brebes yang menjadi sentra produk pertanian ini, dikumpulkan penjualannya oleh tengkulak lalu dibawa ke Pasar Induk Kramat Jati, salah satunya untuk daerah pemasaran Jabodetabek. “Untuk awal Brambang.com ada 42 petani yang berminat bergabung dengan kami,” ujar Dustin saat peluncuran market place ini (23/05/2017) di Hotel Atlet Century Senayan Jakarta.

Untuk menjaga mutu produk yang dijual di Brambang.com bagus, pihaknya sudah memiliki tim untuk quality control yang ditempatkan di gudang di Brebes. Dustin dan tim memilih Brebes sebagai fokus sentra petani bawang merah yang akan dibantu pemasaran dan distribusinya. Menurutnya Brebes merupakan sentra bawang merah yang paling tinggi hasil panennya di seluruh Indonesia sekitar 400 ribu ton per tahun. Dan untuk wilayah distribusi produknya pihaknya baru fokus di Jabodetabek dulu untuk tahap awal, maka itu mereka tidak menolak jika ada permintaan dari luar wilayah tersebut.

Maka itu Brambang.com bisa menjanjikan pengiriman hanya satu hari setelah pemesanan. Di gudang seluas 2000 m2 (lahan 4000 m2), Brambang.com tidak menyimpan stok, di lokasi ini khusus untuk mengelola quality control produk agar bawang merah yang dijual selalu kualitas terbaik.

Karena minimal pembelian di online market place ini 25 kg, maka sasaran Brambang.com memang sebenarnya B2B seperti UKM pembuat bawang goreng, restoran, dan hotel. “Kami sudah menjajaki kerja sama dengan APJI (Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia) untuk mensosialisasikan Brambang.com,” ujarnya.

Menariknya membeli melalui Brambang.com, pembeli bisa melihat harga real time bawang merah hari itu dan petani juga bisa tahu berapa margin yang diambil Brambang.com dari bawang yang mereka jual. Semua disampaikan transparan. “Kami paham tentu hal baru buat petani bawang berjualan menggunakan teknologi, makanya kami juga menyediakan pendampingan di gudang kami di Brebes yang berlokasi di Klampok, perbatasan Brebes dan Tegal,” jelasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved