Technology

Red Hat Lebarkan Sayap Kemitraan di Indonesia

Red Hat Lebarkan Sayap Kemitraan di Indonesia

Sejak kehadirannya di Indonesia pada Mei 2014 lalu, pertumbuhan bisnis Red Hat cukup menggembirakan. Perusahaan penyedia solusi open source asal Amerika itu telah berhasil menggandeng beberapa perusahaan ternama di Indonesia, seperti PT XL Axiata, PT Telkomsel, Plaza Indonesia, dan PT Bursa Efek Indonesia.

IMG_20150917_113349

Hal tersebut disampaikan oleh Country Manager PT Red Hat Indonesia yang baru, Rully Moulany. Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Business Group Head of Office Division, Marketing and Operation Microsoft Indonesia itu, menjelaskan dari 500 perusahaan top di dunia 90% sudah menggunakan teknologi Red Hat.

Apalagi jika melihat dari berbagai tren teknologi yang ada saat ini, seperti Internet of Things (IoT), Bigdata, hingga cloud bermula dari sebuah teknologi open source. Peluang besar itu perlu diserap lebih banyak agar ekosistem bisnis dapat berjalan dengan lancar.

“Seiring dengan pertumbuhan perusahaan yang akan terus meningkat setiap tahunnya, maka dengan sendirinya bisnis Red Hat juga akan ikut tubmuh,” jelas Rully saat membeberkan goal utama dalam menyelenggarakan Red Hat Forum di Indonesia.

Rencananya selain Jakarta, forum yang ke 5 itu akan digelar di 11 kota di Asia Pasifik, di antaranya, Singapura, Seoul, Bengaluru, Mumbai, Beijing, Shenzhen, Tokyo, Hongkong dan Taipei.

“Saya melihat peluang di open source ini masih sangat terbuka lebar, diuperkirakan pasar teknologi Open Stack sendiri akan mencapai US$ 3,3 miliar tahun 2018. Itu juga yang menjadi alasan saya untuk bergabung dengan Red Hat,” jelas Rully saat media breafing Red Hat Forum di Jakarta (17/9)..

Red Hat Forum akan menghadirkan beberapa pelanggan setempat untuk berbagi strategi dan solusi mereka yang bertujuan untuk mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi organisasi/perusahaan di wilayah Asia Pasifik.

Selain menyampaikan dasar pemikiran visi teknologi Red Hat, para pembicara akan membahas beberapa topik, mulai dari container hingga Internet of Things (IoT). Terakhir, analis tamu dari IDC (di 10 kota) akan berbagi informasi terbaru di industri dan tentang cara teknologi open source mendefinisi ulang masa depan bisnis.

Pada penyelenggaraan tahun ini, program Red Hat Forum dibagi menjadi dua track, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan para peserta dengan lebih baik – Building Transformative Cloud Infrastructure dan Developing Next Generation Applications.

Sesi-sesi tersebut dimaksudkan untuk mendorong diskusi beberapa topik, termasuk containers, konsep-konsep cloud (XaaS), Internet of Things (IoT) serta OpenStack. Selain itu, para pakar teknik dan produk akan turut berpartisipasi di seluruh sesi untuk menjawab pertanyaan mengenai teknologi secara lebih spesifik dan memberikan wawasan yang lebih besar mengenai ekosistem Red Hat.

“Forum ini juga menjadi bagian dari strategi kami untuk mendekatkan diri dengan mitra kami,” jelas Rully. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved