Technology

Sang Pembaru Industri Manufaktur Global

Sang Pembaru Industri Manufaktur Global

“Follow your passion, not the paycheck. If you work hard at what you believe in, the money will come.” (Mitch Free, pendiri, CEO & Presiden MFG.com)

Ide-ide terobosan memang dibutuhkan untuk merevolusi industri yang tergolong stagnan, seperti dilakukan Mitch Free dengan mendirikan MFG.com. Seperti apa peran online marketplace untuk transaksi B2B ini?

Sudah kenal nama MFG.com? Bila Anda dari kalangan pelaku industri manufaktur global, mungkin Anda mengenalnya, atau setidaknya pernah mendengar.

Didirikan tahun 2000, MFG.com merupakan online marketplace terbesar di dunia khusus untuk kalangan pabrikan (manufacturers) yang mencari suku cadang khusus, komponen standar, pernik-pernik perakitan, dan tekstil. Mulai dari yang berbahan metal, plastik, hingga bahan campuran. Situs marketplace ini dinilai telah mampu merevolusi cara memperoleh suku cadang dan aneka komponen ini dengan menciptakan efisiensi luar biasa bagi para pengguna sekaligus menciptakan peluang besar bagi pelaku bisnis sourcing.

Ada yang menyebut online marketplace dengan moto “Where Manufacturing Buyers and Suppliers Connect” ini sebagai e-Bay-nya kalangan manufacturer (e-Bay dikenal sebagai situs lelang terbesar khususnya bagi kalangan individual/ritel). Sebab, banyak dari pabrikan besar di dunia yang sudah mengandalkan situs marketplace ini dalam memperoleh pasokan suku cadang atau komponen yang dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan manufaktur seperti Black & Decker, Harley Davidson, NCR, dan Sara Lee ada di antara nama-nama besar yang sudah menggunakan fasilitas MFG.com.

Seperti dimaklumi, manufaktur merupakan industri terbesar di dunia. Lihat saja benda-benda di sekitar Anda. Dari mulai baju, perkakas rumah tangga, hingga truk dan pesawat terbang. Hampir semuanya adalah produk manufaktur.

MFG.com merupakan perusahaan swasta yang bermarkas pusat di Atlanta, Georgia. Pendirinya adalah Mitch Free, yang kini menjadi Presiden dan CEO-nya. Perusahaan yang sekarang diperkuat oleh lebih dari 200 karyawan di seluruh dunia ini, selain di Atlanta, juga membuka kantor cabang di Paris, Shanghai dan Bangalore.

Mitch adalah orang yang percaya perlunya ide-ide terobosan, yang buat orang lain dianggap gila atau impossible. Itulah mengapa ia mau berlelah-lelah membangun online marketplace di mana banyak usaha sejenis berantakan. Yang lebih mengherankan banyak orang, ia membangunnya di lingkungan industri yang selama ini tergolong paling lambat mengadopsi teknologi informasi mutakhir: industri manufaktur. Apa pendorongnya? “Passion,” jawabnya lugas.

Namun, sesungguhnya modal Mitch bukan cuma passion, tetapi juga segudang pengetahuan dan pengalaman. Sebelum mendirikan MFG.com, Mitch dikenal sebagai pendiri dan CEO 3DATUM, perusahaan penyedia solusi teknologi untuk kalangan manufaktur dan keteknikan. Sebelum itu, Mitch merupakan profesional di sejumlah posisi manajemen senior di Northwest Airlines. Di maskapai besar ini, ia pernah mengelola bidang keteknikan pesawat, pengadaan barang-barang teknis, dan proyek akuisisi pesawat. Mitch muda mengawali karier profesionalnya sebagai seorang ahli mesin yang selama bertahun-tahun bekerja di lantai workshop.

Di kalangan sejawatnya, Mitch kini dikenal sebagai tokoh bisnis dengan visi strategis, punya keahlian mumpuni, dan gaya manajemen yang kreatif. Ia telah memegang dua hak paten di AS. Majalah Inc. telah memasukkannya sebagai finalis Entrepreneur of the Year tahun 2005. Ernst & Young juga telah menempatkannya sebagai finalis pemilihan serupa pada 2008. Dan di bawah kepemimpinannya, MFG.com diperingkat oleh Deloitte and Touche sebagai satu dari satu dari perusahaan teknologi yang tumbuh tercepat di AS. Mitch sudah membagikan pengetahuan dan pengalaman di sejumlah forum dan konferensi, termasuk di lembaga Society of Manufacturing Engineers, Kellog School of Business dan Harvard Business School. Semuanya bisa dicapai, seperti kata Mitch, lantaran passion-nya yang kuat.

Ketika mendirikan MFG.com, Mitch punya visi menjadikannya sebagai platform penting di mana kalangan industri manufaktur bisnis bisa berbisnis. Sejauh ini, arah pencapaian visinya sudah kelihatan jelas. Setidaknya melihat pertumbuhan dan signifikansi peran yang dimainkan MFG.com. Sebagai online marketplace, MFG.com beranggotakan para pemasok suku cadang, komponen dan tekstil dari seluruh dunia, dengan keanggotaan berbayar. Sekarang, jumlah anggotanya 200 ribu supplier. Platform berbasis Web yang disediakan tersedia dalam 10 bahasa dan 12 jenis mata uang. Per November 2008 saja, nilai transaksi yang telah tercipta di MFG.com (terhitung sejak didirikan) telah mencapai US$ 15 miliar; yang menempatkannya sebagai online marketplace terbesar di dunia untuk industri manufaktur.

Bagaimana MFG.com bisa tumbuh sedemikian pesat dan perannya makin signifikan? Manajemen MFG.com meyakini bahwa untuk setiap perusahaan dengan kebutuhan manufaktur tertentu, ada sejumlah pemasok yang paling pas di satu tempat di dunia. Maka, MFG.com bisa berperan mempertemukan satu sama lain. Dengan keunggulan database dan pengetahuan kolektif para anggota pemasok yang dimilikinya, MFG.com bisa membantu para produsen/pabrikan menciptakan produk dengan lebih cepat, lebih murah, dan lebih efisien.

Jelasnya, memang ada dua pihak yang dilayani MFG.com. Pertama, pihak pembeli (buyer). MFG.com melayani komunitas pembeli yang bisa terdiri dari kalangan OEM (original equipment manufacturer), serta para profesional dari bagian teknik, pembelian atau pengadaan. Dalam hal ini, MFG.com mengklaim diri sebagai satu-satunya online marketplace yang memungkinkan para pembeli itu dengan cepat dan tepat berhubungan dengan pemasok yang memenuhi syarat (qualified), baik dari ranah lokal maupun global. Dengan kelengkapan fiturnya, situs ini juga memungkinkan pembeli mengelola keseluruhan proses sourcing dari satu tempat (laman) saja.

Kedua, pihak pemasok (supplier/seller). Buat mereka, MFG.com menyediakan kontrak atau daftar peluang pekerjaan (job-shop), dengan akses langsung kepada para pembeli di seluruh dunia yang punya kebutuhan layanan manufaktur sesuai dengan kebutuhan (custom). Platform pada MFG.com memungkinkan para pemasok menspesifikasi apa jenis pekerjaan yang membuat mereka tertarik, sekaligus membantu mempertemukan keahlian para pemasok itu dengan peluang yang diberikan para pembeli ideal mereka.

Bagi Stephen Davies, Manajer Program Material di Tesla Motors, pelanggan MFG.com, salah satu benefit nyata dari penggunaan online marketplace ini adalah akses yang cepat pada sejumlah pilihan harga yang ditawarkan para pemasok. “Anda bisa menghemat banyak waktu pada sisi front-end, karena Anda diperkenalkan pada sejumlah besar pemasok potensial dalam waktu singkat,” kata Davies menjelaskan. “Ketimbang harus menelepon satu per satu, Anda langsung bisa memperoleh 50 respons yang dengan mudah dapat dipangkas menjadi lima pemasok. Ini jelas sebuah tool yang amat berharga,” katanya lagi.

Berbeda dengan layanan yang mengutip fee atau komisi dari transaksi, pembeli bisa menggunakan fasilitas MFG.com secara gratis. Nah, yang dikenakan biaya adalah para pemasok, dengan biaya langganan (subscription fee) US$ 5-10 ribu per tahun. MFG.com tak mengenakan komisi atau biaya dari transaksi yang terjadi.

Menurut Mitch, kunci penting dari situs marketplace yang dikomandaninya adalah sebuah user rating system. Para pemasok diperingkat berdasarkan mutu, waktu pengiriman dan layanan terhadap pelanggan. Adapun pembeli diperingkat dari pembayaran tepat waktu, mutu data teknis, dan kemudahan melakukan bisnis. “Komunitas itu melakukan penilaian (judgement) berdasarkan tindakan nyata masing-masing pelaku,” kata Mitch menjelaskan. Menurutnya, komunitas yang terbentuk di marketplace-nya bisa menjadi kekuatan penting dalam mengevaluasi dan “mengatur” semua partisipan yang terlibat di dalamnya. “Buat beberapa perusahaan ini menjadi seperti proses due diligence, sementara buat yang lain ini bisa mengawali hubungan. Tergantung pada ukuran dan lamanya order,” katanya.

Tentu, sukses MFG.com juga terkait dengan sejumlah langkah pembenahan yang dilakukan. Pembenahan besar-besaran dilakukan MFG.com pada 2006, tak lama setelah situs e-commerce ini mengakuisisi SourcingParts.com, online marketplace terbesar di Eropa yang bermarkas di Genewa, Swiss. “Kami kuat di kawasan Amerika Utara, sedangkan mereka kuat di Eropa. Kami juga sebelumnya hanya dibangun untuk satu bahasa dan dengan satu jenis mata uang (US$), sedangkan SourcingParts.com telah menyediakan banyak bahasa dan jenis mata uang,” ujar Mitch. Selain itu, “Pada SourcingParts.com, kami melihat sebuah marketplace di mana para desainer (produk) telah memikirkan isu-isu penting yang kami belum lakukan kala itu.”

Dari sisi teknologi, masuknya SourcingParts.com juga memperkenalkan pendekatan baru dalam hal fitur RFQ (Request for Quotation). Masalahnya, fitur ini sebelumnya tak mudah digunakan. Contohnya, untuk berbagi data CAD (computer-aided design) saja, sebelumnya anggota MFG.com maupun SourcingParts.com sudah cukup frustrasi. Masalahnya, para pembeli maupun penjual/pemasok selama ini punya sistem CAD dengan format khusus dari vendornya, sehingga pertukaran file desain jadi sulit.

Mau tak mau, MFG.com harus menambah investasi teknologinya, terutama dari segi software. Mitch ingin membangun platform yang kuat di bidang manufacturing, sebagaimana halnya aplikasi AppExchange yang dimiliki Salesforce.com di bidang penjualan.

Diundanglah Adobe, vendor ternama dalam hal aplikasi desain, yang kemudian membawa satu tim pengembang bermarkas di Edinburgh, Skotlandia, dengan satu tugas penting: menciptakan sebuah online marketplace global yang sesungguhnya, yang mampu mengakomodasi beberapa jenis bahasa dan mata uang, di mana pembeli maupun penjual bisa menggunakannya dengan mudah.

Maka, software Adobe Acrobat 3D pun jadi tool standar dalam melihat data CAD. Dengan demikian, para pembeli dan penjual di MFG.com pun dapat dengan bebas bertukar data 2D maupun 3D bersamaan dengan informasi manufacturing lainnya. Dengan demikian pula, tak hanya pelanggan fabrikan dari AS, sejawat mereka dari Eropa Timur, Cina ataupun India, pun bisa melihat data CAD tanpa perlu memiliki software khusus kecuali cukup mengunduh secara gratis aplikasi Adobe Reader dan menginstal di komputernya.

Implementasi Adobe Acrobat 3D juga mengeliminasi masalah perlindungan intellectual property (IP). Seperti diketahui, para pembeli (kalangan manufacturer) punya concern besar dalam masalah IP. Mereka tentu tak ingin desain milik mereka melayang bebas di Internet. Nah, dengan memanfaatkan teknologi rights management yang dimiliki Adobe –yang ada dalam keluarga aplikasi LiveCycle—dokumen secara otomatis akan memberitahukan sang pemilik IP apakah orang yang akan membuka dokumen itu punya izin untuk melakukannya.

Software dari Adobe ini juga meningkatkan user experience para pengguna MFG.com, karena adanya user interface baru yang dikembangkan menggunakan Adobe Flex Technology.

Peningkatan struktur dan kualitas platform itu bukan hanya memberikan manfaat bagi para penggunanya. Kalangan investor pun ikut terkesan. Pada 2008, MFG.com memperoleh pendanaan senilai US$ 26 juta dari satu grup investor yang dipimpin oleh Fidelity Ventures dan Fidelity Asia Ventures. Selain itu, sebenarnya MFG.com juga sudah punya penyokong finansial, termasuk Bezos Expeditions, perusahaan investasi swasta yang dimiliki oleh Jeff Bezos, pendiri Amazon.com.

Suntikan dana tersebut kemudian dipakai manajemen MFG.com untuk melanjutkan ekspansi globalnya, dan juga untuk pengembangan teknologi lebih lanjut. “Pertumbuhan global kami tidaklah tergantung pada berapa besar tambahan modal yang diperoleh, tetapi dari seberapa tinggi profitabilitas bisnis inti kami dan seberapa kuat komitmen dari para investor,” ujar Mitch. Dukungan Fidelity memang memberikan energi tambahan bagi manajemen MFG.com, karena lembaga venture capital ini sudah punya pengalaman sukses di beberapa online marketplace lainnya, termasuk Alibaba.com.

Selain di pasar AS, kawasan ekspansi MFG.com mencakup Eropa Timur, Cina, India dan Jepang. Ambisi Mitch sebagai CEO bukan cuma membuka pasar-pasar baru, tetapi juga menjadikan MFG.com sebagai “semacam operating system bagi industri manufaktur dunia”.

Itu memang bukan ambisi berlebihan mengingat apa yang telah dicapai Mitch dengan MFG.com. Kunci paling penting, seperti diyakini Mitch, adalah passion.(*)

Riset: Rahmanto Aris D. dan Dumaria Manurung

———————————————————————————————————

Sekilas Profil MFG.com

– Berdiri : tahun 2000

– Pendiri : Mitch Free (kini Presiden & CEO)

– Kantor pusat : Atlanta, Georgia, AS

– Kantor cabang : Paris, Shanghai, Bangalore

– Positioning : Online marketplace untuk industri manufaktur global

– Jumlah anggota : kurang-lebih 200 ribu pemasok

– Biaya langganan : US$ 5-10 ribu per pemasok per tahun

– Kategori manufaktur : Melayani lebih dari 300 kategori manufaktur

– Karyawan : kurang-lebih 200 karyawan full-time dari 17 negara (2008)

– Pemegang saham : Mitch Free, Fidelity Ventures & Fidelity Asia Ventures, Bezos Expeditions, European Founders Fund, dan SourcingParts Fund

Tonggak Penting MFG.com

– 2000 : Didirikan oleh Mitch Free

– 2006 : Mengakuisisi SourcingParts.com yang menguasai Eropa

– 2006-07 : Mengimplementasikan Adobe Acrobat 3D sebagai standard tool

– 2008 : Memperoleh pendanaan sebesar US$ 26 juta dari Fidelity Ventures dan Fidelity Asia Ventures

– 2008 : Memperkenalkan marketplace khusus tekstil (www.MFGtextiles.com) pada November 2008


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved